Konflik Iran Vs Israel
TV Iran Dibom saat Siaran Langsung, Tiga Kru Tewas, Dubes untuk RI: Mereka Mati Syahid
Dalam konferensi itu, Kedutaan Besar Iran untuk RI memutar tayangan video detik-detik serangan yang menghantam gedung stasiun televisi IRIB.
Penulis:
Danang Triatmojo
Editor:
Acos Abdul Qodir
Ketegangan di Timur Tengah kembali memanas. Serangan udara Israel pada Senin pagi, 16 Juni 2025, menghantam kantor pusat televisi pemerintah, IRIB, di Teheran, menewaskan tiga kru televisi pemerintah saat tengah melakukan siaran langsung.
Serangan mendadak itu terjadi saat presenter Sahar Emami sedang membacakan berita. Ledakan membuat studio berguncang, puing-puing berjatuhan, dan asap memenuhi ruangan. Meski sempat panik, Emami tetap melanjutkan siaran hingga akhirnya mencari perlindungan saat situasi memburuk.
“Tiga karyawan stasiun TV tewas dan beberapa lainnya terluka dalam serangan Israel,” ungkap saluran resmi IRIB dalam keterangannya.
Baca juga: Trump Diduga Dalangi Serangan Israel ke Iran, Alasannya Perundingan Nuklir Berujung Deadlock
Dua korban yang teridentifikasi adalah Nima Rajabpour, seorang editor berita, dan Masoumeh Azimi, staf sekretariat penyiaran. Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Esmaeil Baghaei, mengecam keras serangan tersebut.
“Israel telah melakukan tindakan jahat, kejahatan perang. Mereka adalah pembunuh jurnalis dan insan media nomor satu,” tegas Baghaei dalam pernyataannya kepada pers.
Menanggapi serangan ini, Iran langsung mengancam akan membalas. Pemerintah Iran menyebut dua stasiun televisi milik Israel, Channel 12 dan Channel 14, sebagai target balasan.
“Setelah kantor IRIB diserang, kami akan menargetkan Channel 12 dan 14 yang dikendalikan oleh rezim kriminal Netanyahu,” demikian pernyataan yang dirilis Kantor Berita Mehr (MNA).

Peringatan keras juga datang dari Korps Garda Revolusi Islam (IRGC).
IRGC meminta seluruh warga Tel Aviv, khususnya wilayah Bnei Brak, untuk segera mengungsi, sebagai respons terhadap peringatan serupa dari militer Israel yang sebelumnya mendesak warga Teheran meninggalkan kota.
Serangan ini dinilai sebagai bentuk eskalasi baru dalam konflik Israel-Iran, yang kini bukan hanya menyasar instalasi militer, tetapi juga pusat informasi dan media sipil.
Baca juga: 10 Negara yang Jadi Sekutu Iran dan Sekutu Israel: Teheran Didukung Rusia, Zionis Dapat Bantuan AS
Siaran langsung IRIB yang sempat terputus kembali dilanjutkan beberapa saat setelah ledakan, sebagai bentuk perlawanan simbolik terhadap serangan militer.
Iran menyatakan tidak akan tinggal diam atas serangan terhadap kebebasan pers dan kemerdekaan jurnalis.
Dunia internasional kini menyoroti kemungkinan perang terbuka antara kedua negara yang sama-sama tidak menunjukkan tanda akan mundur.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.