10 Negara dengan Jumlah Personel Militer Aktif Terbanyak: China Peringkat 1, Iran Nomor Berapa?
Berikut 10 negara dengan jumlah personel militer aktif terbanyak di dunia, ada negara China yang berada di peringkat pertama hingga Iran.
Penulis:
Nuryanti
Editor:
Garudea Prabawati
TRIBUNNEWS.COM - Militer merupakan salah satu aset terpenting bagi suatu negara.
Militer bekerja untuk pemerintah dan bertugas menegakkan kebijakan dalam dan luar negeri serta melindungi warga negaranya.
Beberapa negara memiliki kewajiban wajib militer yang mengharuskan setiap warga negaranya bertugas setidaknya selama beberapa tahun.
Jumlah personel militer aktif China adalah yang terbanyak, diikuti oleh India dan Amerika Serikat.
Iran juga masuk dalam daftar 10 teratas jumlah personel militer aktif di dunia.
Lantas, Iran ada di nomor berapa?
Dilansir laman World Population Review, berikut 10 negara dengan jumlah personel militer aktif terbanyak di dunia pada tahun 2024:
- China: 2.035.000
- India: 1.475.750
- Amerika Serikat: 1.326.050
- Korea Utara: 1.280.000
- Rusia: 1.100.000
- Ukraina: 800.000
- Pakistan: 660.000
- Iran: 610.000
- Etiopia: 503.000
- Korea Selatan: 500.000
AS Punya Pasukan Militer di Luar Negeri
Dikutip dari laman usafacts.org, Amerika Serikat (AS) memiliki kehadiran militer yang kuat baik di dalam negeri maupun di luar negeri, dengan lebih dari 1,3 juta anggota tugas aktif yang ditempatkan di dalam dan luar negeri.
Yang menggarisbawahi jangkauan yang luas ini adalah fakta bahwa Departemen Pertahanan (DoD) mengelola lebih dari 4.790 lokasi militer di seluruh dunia.
Baca juga: Komandan Militer Angkatan Darat Iran Tegaskan Amerika Serikat akan Terima Serangan Balasan
Selain melatih pasukan dan membela warga negara AS di tanah Amerika, militer melindungi kepentingan keamanan nasionalnya dengan mempertahankan rantai pasokan strategis, mencegah serangan dan agresi di masa mendatang, dan berpartisipasi dalam program pertahanan bilateral, regional, dan multilateral.
Pangkalan militer domestik tersebar di beberapa negara bagian, tetapi beberapa negara bagian memiliki konsentrasi instalasi militer yang lebih tinggi karena beberapa faktor, termasuk lokasi yang strategis (seperti di sepanjang pantai), atau akses ke sumber daya, seperti pembangkit listrik dan infrastruktur penting.
Misalnya, Virginia menampung lebih dari seperempat anggota Angkatan Laut domestik karena kedekatannya dengan pelabuhan utama di Pantai Timur.
Dalam hal penempatan di luar negeri, ada lebih dari 228.390 personel militer AS yang ditempatkan di negara asing per September 2023, 168.571 di antaranya adalah pasukan tugas aktif.
Sebanyak 59.819 personel yang tersisa yang ditempatkan di luar negeri terdiri dari warga sipil dan cadangan DoD, yang bekerja di kantor, laboratorium, galangan kapal, lapangan terbang, pusat medis, dan pusat pendidikan.
Peran mereka sangat penting untuk menjaga kelancaran dan efisiensi operasi di berbagai aspek fungsi pangkalan harian.
Lima negara teratas dengan jumlah pasukan AS terbanyak yang ditempatkan adalah Jepang (53.246), Jerman (35.188), Korea Selatan (24.159), Italia (12.405), dan Inggris (9.949).
Pasukan ini ditempatkan di pangkalan militer milik dan dioperasikan AS.
Jumlah pasukan AS di negara-negara asing berubah tergantung pada kepentingan keamanan nasional.
Kepentingan strategis AS di Eropa melibatkan aliansi militer dan ekonomi yang telah berlangsung lama di seluruh benua.
Baca juga: Rentetan Rudal Baru Diluncurkan dari Iran, Militer Israel Minta Warga Berlindung, Sirene Berbunyi
Ada juga tantangan yang terus berkembang yang dihadirkan oleh perang agresi Rusia terhadap Ukraina. Beberapa tema utama meliputi:
- Komitmen NATO: AS telah secara signifikan meningkatkan jumlah pasukan tugas aktif NATO, yang menunjukkan komitmennya terhadap aliansi tersebut.
- Konflik Ukraina-Rusia: Menanggapi invasi Rusia ke Ukraina pada Februari 2022, AS telah mengerahkan atau memperluas lebih dari 20.000 pasukan tambahan ke Eropa, (terutama negara-negara Eropa Timur seperti Polandia dan Rumania) untuk meningkatkan kemampuan udara, darat, laut, siber, dan luar angkasa.
- Kehadiran militer jangka panjang: AS menempatkan pasukan militer permanen dan bergilir di lokasi-lokasi strategis termasuk Polandia, Rumania, kawasan Baltik, Spanyol, dan Inggris untuk meningkatkan hubungan bilateral melalui latihan militer bersama dan kemampuan pertahanan negara-negara. Selain itu, AS telah menginvestasikan miliaran dolar untuk fasilitas penyimpanan, peningkatan lapangan terbang, kompleks pelatihan, peralatan, dan infrastruktur pertahanan lainnya untuk mencegah potensi ancaman.
(Tribunnews.com/Nuryanti)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.