Konflik Iran Vs Israel
Iran Sambut Muharram di Tengah Ancaman Perang, Warga Tetap Jalankan Tradisi Ziarah ke Karbala
Iran bersiap menyambut bulan suci Muharram, gelar tradisi Karbala meski dibayangi ketegangan militer akibat konflik dengan Israel dan Amerika Serikat
Penulis:
Namira Yunia Lestanti
Editor:
Pravitri Retno W
Selama peringatan bulan suci Muharram berlangsung, Iran tidak secara otomatis menghentikan serangan atau aktivitas militer.
Mereka menegaskan akan membalas serangan Amerika Serikat, meski belum menyebutkan kapan dan bagaimana.
Pernyataan itu diperkuat dengan cuitan dari Menteri Luar Negeri (Menlu) Iran, Abbas Araghchi, yang mengatakan negaranya "siap menyisakan semua opsi dalam menanggapi serangan AS."
Adapun pernyataan tersebut disampaikan dalam konferensi pers darurat di Teheran, beberapa jam setelah AS mengumumkan mereka telah menggempur tiga fasilitas nuklir utama Iran yakni Fordow, Natanz, dan Isfahan, menggunakan rudal dan bom penghancur bunker.
"Republik Islam Iran tidak akan tinggal diam. Kami menyisakan semua opsi dalam merespons tindakan militer yang terang-terangan ini," ujar Araghchi.
Meskipun tidak secara eksplisit menyebut bentuk pembalasan, pernyataan "semua opsi terbuka".
Namun ancaman ini mengisyaratkan Iran dapat melakukan balasan militer langsung, serangan siber, maupun aksi asimetris melalui jaringan sekutu regional seperti Hizbullah dan kelompok milisi di Irak atau Yaman.
(Tribunnews.com / Namira)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.