Rabu, 19 November 2025

Konflik Rusia Vs Ukraina

Polandia: 2 Warga Ukraina yang Jadi Agen Rusia Diduga Terlibat Pengeboman Rel Kereta Api

Aksi sabotase oleh agen Rusia berkebangsaan Ukraina itu merusak jalur kereta api yang digunakan untuk mengangkut pasokan ke Ukraina.

Kantor Perdana Menteri Polandia
BELUM PERNAH TERJADI - Dalam gambar yang dibagikan oleh kantornya, Perdana Menteri Polandia Donald Tusk, kedua dari kanan, berbicara dengan pihak berwenang di lokasi kejadian peledakan rel kereta. Insiden ini menurutnya merupakan tindakan yang belum terjadi disebelumnya. 

Polandia Sebut 2 Warga Ukraina yang Bekerja untuk Rusia Diduga Terlibat Pengeboman Rel Kereta Api

TRIBUNNEWS.COM - Dua warga Ukraina yang bertindak atas nama badan intelijen Rusia diduga melakukan tindakan sabotase kereta api secara terpisah di Polandia.

Hal itu diungkapkan Perdana Menteri Polandia, Donald Tusk mengatakan kepada parlemen negara tersebut, Selasa (18/11/2025) terkait pengeboman rel kereta api di Warsawa.

Baca juga: Jalur Kereta Polandia Dibom, Rusia Mainkan Perang Hibrida: Sabotase Bantuan ke Ukraina

Pasangan ini "telah beroperasi dan bekerja sama dengan badan-badan intelijen Rusia untuk waktu yang lama," kata Tusk, mengutip informasi dari jaksa penuntut dan penyidik.

Ia mengatakan pihak berwenang mengetahui identitas para tersangka tetapi tidak akan merilisnya selama penyelidikan berlanjut.

Aksi sabotase yang terjadi antara Sabtu dan Senin kemarin tersebut merusak jalur kereta api yang digunakan untuk mengangkut pasokan ke Ukraina.

Tusk menyebut insiden tersebut "mungkin situasi keamanan nasional paling serius di Polandia sejak pecahnya perang skala penuh di Ukraina."

Dalam insiden pertama, sebuah klem baja terpasang di rel yang menurut Tusk "kemungkinan dimaksudkan untuk menggelincirkan kereta api."

Insiden kedua melibatkan ledakan alat peledak kelas militer saat kereta barang melintas.

Tidak ada korban luka yang dilaporkan dalam insiden kedua tersebut.

Salah satu tersangka adalah warga negara Ukraina yang dihukum pada bulan Mei oleh pengadilan di Lviv atas "tindakan sabotase," kata Tusk.

Tersangka lainnya adalah penduduk wilayah Donbas yang diduduki Rusia.

Keduanya menyeberang ke Polandia dari Belarus musim gugur ini dan diyakini telah melarikan diri kembali ke Belarus tak lama setelah insiden tersebut.

BELUM PERNAH TERJADI - Dalam gambar yang dibagikan oleh kantornya, Perdana Menteri Polandia Donald Tusk, kedua dari kanan, berbicara dengan pihak berwenang di lokasi kejadian peledakan rel kereta. Insiden ini menurutnya merupakan tindakan yang belum terjadi disebelumnya.
BELUM PERNAH TERJADI - Dalam gambar yang dibagikan oleh kantornya, Perdana Menteri Polandia Donald Tusk, kedua dari kanan, berbicara dengan pihak berwenang di lokasi kejadian peledakan rel kereta. Insiden ini menurutnya merupakan tindakan yang belum terjadi disebelumnya. (Kantor Perdana Menteri Polandia)

Rusia: Russophobia Lagi Marak di Polandia

Tusk mengatakan, total 23 orang telah ditangkap terkait kasus sabotase di Polandia.

Polandia, anggota NATO dan Uni Eropa, telah menjadi pusat transit utama bagi bantuan militer dan kemanusiaan yang menuju Ukraina.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved