Rabu, 27 Agustus 2025

Konflik Iran Vs Israel

Rusia Nyatakan Siap Bantu Iran, Putin dan Trump Ternyata Sudah Berulang Kali Bahas soal Teheran

Jubir Kremlin Dmitry Peskov mengatakan Rusia telah secara terbuka menyatakan pendiriannya terhadap perang Iran-Israel.

Kantor Presiden Rusia
PUTIN HADIRI RAPAT - Foto diambil dari Kantor Presiden Rusia, Kamis (19/6/2025), memperlihatkan Presiden Rusia Vladimir Putin hadir dalam pertemuan untuk membahas parameter utama rancangan Program Persenjataan Negara tahun 2027–2036 pada 11 Juni 2025. Jubir Kremlin Dmitry Peskov mengatakan Rusia telah secara terbuka menyatakan pendiriannya terhadap perang Iran-Israel. 

TRIBUNNEWS.COM - Rusia menyatakan siap membantu Iran dengan berbagai cara, tergantung pada apa yang diminta Teheran.

Sikap Rusia ini sebagaimana disampaikan juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, Senin (23/6/2025).

"Semuanya tergantung pada apa yang dibutuhkan Iran," kata Peskov menanggapi pertanyaan dalam sebuah pengarahan, dikutip dari AP News.

"Kami telah menawarkan upaya mediasi kami. Ini konkret," jelasnya.

Peskov menambahkan, Rusia telah secara terbuka menyatakan pendiriannya terhadap perang Iran-Israel.

Ia menyebutnya sebagai bentuk dukungan penting bagi Teheran.

"Kami telah menyatakan posisi kami. Ini juga merupakan manifestasi yang sangat penting, suatu bentuk dukungan bagi pihak Iran," ungkapnya.

Selain itu, Peskov mencatat bahwa Iran telah menjadi subjek yang berulang dalam pembicaraan baru-baru ini antara Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden AS Donald Trump.

“Topik Iran sendiri berulang kali dibahas oleh para presiden selama percakapan mereka baru-baru ini,” kata Peskov.

AS Serang 3 Fasilitas Nuklir Iran

Sementara itu, Amerika Serikat (AS) melancarkan serangan udara terhadap tiga fasilitas nuklir Iran pada Sabtu (21/6/2025).

Operasi tersebut bertujuan untuk mendukung Israel dalam perangnya melawan Iran — yang berlangsung sejak 13 Juni 2025 — dengan melumpuhkan kapasitas pengayaan uranium Teheran.

Baca juga: Kemenkeu Klaim Konflik Iran-Israel Belum Berdampak Terhadap Ekonomi Indonesia

Asharq News melaporkan bahwa serangan itu menargetkan tiga fasilitas nuklir penting yang berperan dalam siklus bahan bakar nuklir Iran yaitu Fordow, Natanz, dan kompleks nuklir Isfahan.

Lokasi-lokasi ini mencakup seluruh rantai pengayaan bahan bakar — dari konversi uranium mentah, melalui pengayaan, hingga produksi bahan bakar dan komponen teknis untuk reaktor penelitian.

Dilansir Arab News, berikut penjelasan terkait tiga fasilitas nuklir yang diserang AS tersebut.

1. Fasilitas Fordow

Lokasi dan struktur: Fordow terletak 30 kilometer di timur laut Qom, tertanam di dalam gunung pada ketinggian sekitar 1.750 m, dengan lebih dari 80 meter batu dan perisai vulkanik — menjadikannya salah satu situs Iran yang paling dijaga ketat.

Peran teknis: Menampung dua aula bawah tanah yang dapat menampung sekitar 3.000 sentrifus IR-1, memperkaya uranium hingga 60 persen — tingkat yang mendekati tingkat senjata.

Kepentingan strategis: Ini adalah target utama dalam setiap upaya militer untuk mencegah Iran mencapai kemampuan militer nuklir, karena kapasitas dan perlindungannya yang tinggi.

2. Reaktor Natanz

Lokasi dan struktur: Terletak di dekat Kashan di Iran tengah, sebagian terkubur di bawah tanah sekitar 8 meter dengan atap beton setebal 220 meter, terlindung secara alami oleh medan pegunungan di sekitarnya.

Peran teknis: Berisi pabrik primer dan eksperimental dengan lebih dari 14.000 sentrifus (IR-1, IR-2m, IR-4, IR-6), menjadikannya pusat pengayaan industri utama Iran.

Kepentingan strategis: Bertanggung jawab atas produksi sebagian besar uranium pengayaan rendah Iran dan memainkan peran penting dalam pengembangan sentrifus.

3. Kompleks nuklir Isfahan

Lokasi dan struktur: Terletak di sebelah selatan Isfahan di dataran tinggi gersang yang jauh dari daerah berpenduduk, benteng ini tidak terkubur maupun dibentengi dengan kuat.

Peran teknis: Meliputi Fasilitas Konversi Uranium (UCF); pabrik produksi bahan bakar reaktor penelitian; dan pabrik pelet bahan bakar logam, dan tiga reaktor penelitian.

Kepentingan strategis: Berfungsi sebagai tulang punggung infrastruktur penelitian dan produksi nuklir Iran, memasok Natanz dan Fordow.

Pentagon menggunakan beberapa pesawat tercanggih di dunia untuk serangan hari Sabtu.

B-2 Spirit adalah pesawat pengebom multiperan yang mampu membawa amunisi konvensional dan nuklir.

Pesawat pengebom ini merupakan tonggak penting dalam program modernisasi pesawat pengebom AS.

B-2 membawa daya tembak besar ke mana pun di dunia melalui pertahanan yang tampaknya tak tertembus.

Menurut pejabat AS, pesawat pengebom yang melakukan serangan Iran terbang selama hampir 37 jam tanpa henti dari pangkalannya di Missouri, mengisi bahan bakar di udara beberapa kali sebelum menyerang pada Minggu dini hari.

Baca juga: Rentetan Rudal Baru Diluncurkan dari Iran, Militer Israel Minta Warga Berlindung, Sirene Berbunyi

3 SITUS NUKLIR IRAN - Kondisi 3 Situs Nuklir Iran, Isfahan, Fordow dan Natanz luluh-lantah usai diserang AS. (Infografis/Akbar Permana/Tribunnews)
3 SITUS NUKLIR IRAN - Kondisi 3 Situs Nuklir Iran, Isfahan, Fordow dan Natanz luluh-lantah usai diserang AS. (Infografis/Akbar Permana/Tribunnews) (/Akbar Permana/Tribunnews)

Ringkasan Perkembangan Perang Israel-Iran

Dikutip dari Al Jazeera, berikut perkembangan terkini dalam perang Israel dan Iran:

Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei telah berjanji "hukuman akan terus berlanjut" terhadap "musuh Zionis", dalam pernyataan pertamanya di media sosial setelah AS bergabung dengan serangan Israel terhadap Iran.

Militer Israel mengatakan pihaknya mencegat satu rudal balistik dari Iran, tetapi media Iran mengatakan senjata itu ditembakkan dari Yaman.

Ledakan juga terdengar di ibu kota Iran, Teheran, sementara pertahanan udara juga diaktifkan di kota Karaj, Shiraz dan Tabriz semalam.

Menteri Luar Negeri Iran, Abbas Araghchi, berada di Moskow untuk bertemu dengan Presiden Rusia Vladimir Putin, dan mengatakan perlu adanya "konsultasi yang lebih tepat, serius dan lebih dekat" antara kedua negara menyusul serangan AS.

Media Iran mengatakan pesawat nirawak Israel menyerang ambulans di Iran tengah, menewaskan tiga orang, termasuk pengemudi dan seorang pasien.

Baca juga: Beri Ancaman ke AS, Pejabat Iran: Trump Memulai Perang, Kami yang akan Mengakhirinya

Serangan Israel lainnya pada Sabtu (21/6/2025), menewaskan seorang ibu dan anaknya yang berusia enam tahun.

Para pemimpin Australia dan Ukraina mendukung serangan AS terhadap Iran, sementara Korea Utara "mengecam keras" serangan tersebut.

Trump telah mengisyaratkan kehancuran kepemimpinan Iran dengan mengatakan: "Jika rezim Iran saat ini tidak mampu membuat Iran hebat lagi, mengapa tidak akan ada perubahan rezim ?"

Israel dan Iran terus saling serang, sementara dunia bersiap menghadapi balasan Teheran atas pengeboman AS, dengan Presiden Masoud Pezeshkian mengatakan "Amerika harus menerima balasan atas agresi mereka".

Badan pengawas nuklir PBB mengatakan tidak ada laporan mengenai peningkatan tingkat radiasi di luar lokasi menyusul pemboman AS terhadap lokasi Fordow, Natanz, dan Isfahan.

Iran mengatakan lebih dari 400 orang tewas dan 3.056 lainnya terluka sejak Israel melancarkan serangan pada 13 Juni 2025.

Di Israel, sebanyak 24 orang tewas akibat serangan Iran.

(Tribunnews.com/Nuryanti)

Berita lain terkait Konflik Iran Vs Israel

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan