Rabu, 17 September 2025

Konflik Iran Vs Israel

Kementerian Intelijen Iran Merinci Taktik Kontraintelijen Jitu Selama Perang Iran Lawan Israel & AS

Kementerian Intelijen Iran telah merinci operasi intelijen kompleks multi-cabang yang ditujukan untuk menetralkan upaya infiltrasi

Editor: Muhammad Barir
Tangkap layar situs distance.to
PETA ISRAEL-IRAN - Tangkap layar situs distance.to yang diambil pada 16 Juni 2025, memperlihatkan peta antara Israel dan Iran. Rudal Iran dan Israel melewati sejumlah negara, seperti Suriah, Irak, Yordania. Bagaimana nasib negara-negara tersebut? 

Kementerian Intelijen Iran Merinci Taktik Kontraintelijen Jitu Selama Perang Melawan Israel dan AS

TRIBUNNEWS.COM- Kementerian Intelijen Iran telah merinci operasi intelijen kompleks multi-cabang yang ditujukan untuk menetralkan upaya infiltrasi dan subversi musuh selama perang tak beralasan antara rezim Israel dan AS bulan lalu.

Dalam sebuah pernyataan pada hari Senin, kementerian tersebut mengkatalogkan operasi kontraintelijennya dalam menghadapi peperangan yang menyaksikan rezim Israel mulai menyerang target nuklir, militer, dan sipil di seluruh negeri pada tanggal 13 Juni dan kemudian meminta bantuan Amerika.

Perang tersebut berlangsung tidak lebih dari 12 hari, berakhir setelah serangan defensif dan balasan Republik Islam memaksa Tel Aviv untuk meminta gencatan senjata.

Kementerian tersebut menggambarkan perang tersebut sebagai “agresi hibrida skala penuh” yang dilakukan oleh rezim dan Amerika Serikat, yang didukung oleh berbagai kelompok musuh, termasuk kelompok teroris, serta beberapa negara Eropa.

Menurut kementerian, rezim Zionis dibantu dalam perang oleh “intelijen-keamanan NATO Barat.”

Tujuannya, katanya, lebih dari sekadar memberikan pukulan militer terhadap Republik Islam, melainkan juga upaya para agresor untuk menggulingkan lembaga Islam di negara itu, menghancurkan negara, dan menimbulkan ketidakstabilan dalam negeri.

Namun, pernyataan tersebut memuji bahwa "tidak ada satu pun operasi yang membahayakan keamanan negara yang terlaksana," dan mengaitkan hal ini dengan rahmat ilahi, instruksi yang dikeluarkan oleh Pemimpin Revolusi Islam Ayatollah Seyyed Ali Khamenei, dan wawasan bangsa.

Sepanjang agresi, katanya, musuh menggunakan teknologi satelit, siber, pelacakan, pengawasan, kecerdasan buatan, dan media sosial yang canggih.

“Kementerian Intelijen memantau dan menangkal ancaman di wilayah-wilayah tersebut, mencegah kerusuhan, provokasi, dan infiltrasi musuh,” demikian bunyi pernyataan tersebut.

Menurut pernyataan tersebut, Kementerian Pertahanan melakukan "operasi kontra-spionase yang ekstensif" di seluruh wilayah Palestina yang diduduki terhadap rezim Zionis sebagai cara untuk melawan pelanggarannya terhadap negara tersebut.

Mereka yang bekerja sama dengan elemen-elemen dalam rezim tersebut telah diidentifikasi, dan beberapa di antaranya ditangkap, katanya, seraya menambahkan bahwa kementerian juga menghadapi agen-agen yang direkrut oleh badan Mossad rezim tersebut, menahan mereka dan mengganggu operasi mereka.

Secara keseluruhan, sebanyak 20 agen yang terkait dengan Mossad ditangkap di 13 provinsi.

Petugas kementerian selanjutnya menangkap tiga komandan dan 50 anggota kelompok teroris Takfiri seperti Daesh, yang telah direkrut untuk memajukan tujuan para agresor.

“Sabotase dan rencana teroris terungkap dan dinetralisir baik di dalam negeri maupun di sepanjang perbatasan,” katanya, seraya menambahkan bahwa rencana yang bertujuan memecah belah etnis dan separatisme juga berhasil ditangkal.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan