Konflik Iran Vs Israel
Iran Eksekusi 3 Tahanan yang Diduga Jadi Mata-mata Israel
Menurut laporan agensi berita negara Iran, IRNA. eksekusi terbaru ini dilakukan di Penjara Urmia, yang berlokasi di Provinsi Azerbaijan Barat
Penulis:
Bobby W
Editor:
Nanda Lusiana Saputri
TRIBUNNEWS.COM - Ketegangan yang mereda dengan Israel setelah gencatan senjata sementara disepakati tak membuat pemerintah Iran berdiam diri dalam mengevaluasi keamanan negaranya.
Terbaru, Iran mengeksekusi tiga orang tahanan yang diduga terlibat melakukan aksi spionase untuk Israel pada Rabu (25/6/2025) .
Menurut laporan agensi berita negara Iran, IRNA. eksekusi terbaru ini merupakan tindak lanjut terkait konflik dengan Israel yang baru saja dihentikan sementara.
Adapun eksekusi tersebut dilakukan di Penjara Urmia, yang berlokasi di Provinsi Azerbaijan Barat, wilayah paling barat laut Iran.
IRNA mengutip keterangan kehakiman Iran, ketiga pria tersebut dituduh membawa "peralatan pembunuhan" ke dalam negeri.
Ketiga pria yang dieksekusi diidentifikasi sebagai Azad Shojaei, Edris Aali, dan warga Irak bernama Rasoul Ahmad Rasoul.
Eksekusi terbaru inipun memicu kekhawatiran sejumlah aktivis hak asasi manusia di dunia.
Amnesty International sebelumnya telah menyatakan keprihatinan atas kemungkinan eksekusi mereka.
Seperti yang diketahui sebelumnya, sejak dimulainya konflik dengan Israel, Iran telah melakukan sejumlah eksekusi terhadap orang-orang yang diduga terlibat dalam kegiatan spionase.
Mereka mengkhawatirkan eksekusi tiga tahanan tersebut memulai gelombang hukuman mati di Iran yang diprediksi akan terus meningkat pasca-konflik dengan Israel.
Dengan eksekusi ini, total jumlah hukuman mati terkait spionase sejak 16 Juni 2025 mencapai enam orang.
Baca juga: Trump Klaim Dapat Pujian dari Sekjen NATO karena Damaikan Iran-Israel
Aktivis khawatir lebih banyak orang akan dieksekusi, terutama setelah teokrasi Iran memberikan tenggat waktu pada Minggu (23/6/2025) bagi pelaku spionase untuk menyerahkan diri.
Di Israel, setidaknya 28 orang tewas dan lebih dari 1.000 orang terluka dalam konflik ini.
Di Iran, korban tewas dilaporkan mencapai ratusan, menurut pemerintah yang menyebarkan data korban secara berkala selama perang, serta kelompok berbasis di Washington, Human Rights Activists.
Pada Selasa (24/6/2025), pemerintah Iran mencatat 606 orang tewas dan 5.332 lainnya terluka selama konflik yang terjadi dengan Israel tersebut.
Sementara itu, Human Rights Activists merilis data pada Rabu (25/6/2025) yang menyebut serangan Israel telah menewaskan setidaknya 1.054 orang dan melukai 4.476 lainnya.
LSM tersebut juga telah memberikan data korban dari berbagai aksi unjuk rasa di Iran, mereka menyebut dari jumlah korban tewas, 417 di antaranya adalah warga sipil dan 318 personel keamanan.
Sementara itu, warga Iran mulai berusaha kembali ke kehidupan normal setelah gencatan senjata yang dinegosiasikan oleh Presiden Donald Trump, tampaknya akan bertahan.
Media pemerintah melaporkan kemacetan parah di sekitar wilayah Laut Kaspia dan daerah pedesaan di luar ibu kota Teheran, saat penduduk kembali ke kota.
Teheran sendiri menjadi sasaran serangkaian serangan udara intensif Israel sepanjang perang, termasuk serangan yang menargetkan kepemimpinan militer tertinggi Iran dan situs-situs terkait rezim teokratisnya.

(Tribunnews.com/Bobby)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.