Rabu, 17 September 2025

Konflik Iran Vs Israel

Gudang Senjata AS Menipis karena Seperempat Rudal THAAD Digunakan untuk Israel dari Serangan Iran

merika Serikat menggunakan sekitar seperempat rudal THAAD-nya selama agresi Israel

Editor: Muhammad Barir
DSA/Tangkap Layar
TRANSFER KE ISRAEL - Sistem pertahanan rudal THAAD (Terminal High Altitude Area Defense) saat dipindahkan menggunakan pesawat. THAAD adalah sistem pertahanan rudal berteknologi tinggi yang dirancang untuk mencegat dan menghancurkan rudal balistik jarak pendek hingga menengah selama fase terminal penerbangannya, yaitu saat rudal mendekati sasarannya. AS dilaporkan kembali mengirim sistem pertahanan ini ke Israel di tengah meningkatnya ketegangan dengan Iran. 

Gudang Senjata AS Menipis karena Seperempat Rudal THAAD Digunakan untuk Israel dari Serangan Iran

TRIBUNNEWS.COM- Amerika Serikat menggunakan sekitar seperempat rudal THAAD-nya selama agresi Israel pada bulan Juni terhadap Iran dan kini hanya memiliki persenjataan pencegat yang menipis, menurut sebuah laporan.

Mengutip dua sumber yang mengetahui masalah tersebut, CNN melaporkan pada hari Minggu bahwa selama serangan 12 hari, pasukan AS menembakkan antara 100 dan 150 roket Terminal High Altitude Area Defense, yang masing-masing berharga sekitar $12,7 juta, terhadap rudal balasan Iran.

Laporan tersebut menyatakan bahwa penggunaan begitu banyak rudal dalam periode yang singkat “jauh melampaui produksi,” karena AS hanya memproduksi 11 pencegat THAAD tahun lalu dan diperkirakan akan memproduksi 12 tahun ini.

Sementara itu, mantan pejabat militer Amerika dan ahli rudal memperingatkan bahwa kekurangan tersebut menimbulkan kekhawatiran tentang keamanan Amerika Serikat sendiri dan kemampuannya untuk mengisi kembali pasokan rudal THAAD.

"Laporan tentang pengeluaran untuk THAAD mengkhawatirkan. Ini bukan hal yang bisa terus-menerus dilakukan AS," kata seorang pakar rudal. "Itu merupakan komitmen besar bagi sekutu Israel kami, tetapi kapasitas pencegat pertahanan rudal jelas merupakan kekhawatiran, dan THAAD adalah sumber daya yang sangat langka."

Mara Karlin, mantan asisten menteri pertahanan AS untuk strategi, rencana, dan kemampuan, mengatakan pemerintah saat ini sedang bergulat dengan kekurangan sistem pertahanan udara.

"Pertahanan udara relevan di semua medan perang utama saat ini. Namun, sistemnya belum memadai. Pencegatnya belum memadai. Produksinya belum memadai, dan tenaga kerjanya belum memadai," ujarnya.

“Tantangannya adalah sesuatu yang sangat relevan, namun juga ada kekurangannya,” tambahnya.

Ari Cicurel, Direktur Asosiasi Kebijakan Luar Negeri di lembaga pemikir Institut Yahudi untuk Keamanan Nasional Amerika, memperkirakan bahwa akan diperlukan waktu tiga hingga delapan tahun untuk mengisi kembali pasokan rudal THAAD pada tingkat produksi saat ini.

"Setelah menghabiskan sebagian besar pencegat yang tersedia, Amerika Serikat dan Israel menghadapi kebutuhan mendesak untuk mengisi kembali persediaan dan meningkatkan tingkat produksi secara drastis," ujarnya.

Pada hari Kamis, The Wall Street Journal  memperingatkan adanya "kesenjangan yang mengkhawatirkan" dalam persenjataan rudal AS, dengan mengatakan bahwa persediaan tersebut turun secara signifikan selama operasi Washington yang bertujuan melindungi rezim pendudukan dari pembalasan Iran.

Pada tanggal 13 Juni, Israel melancarkan agresi yang terang-terangan dan tidak beralasan terhadap Iran, memicu perang 12 hari yang menewaskan sedikitnya 1.064 orang di negara itu, termasuk komandan militer, ilmuwan nuklir, dan warga sipil biasa.

Amerika Serikat juga memasuki perang dengan mengebom tiga lokasi nuklir Iran yang merupakan pelanggaran berat terhadap hukum internasional.

Sebagai tanggapan, Angkatan Bersenjata Iran menargetkan lokasi-lokasi strategis di wilayah yang diduduki serta pangkalan udara al-Udeid di Qatar, pangkalan militer Amerika terbesar di Asia Barat.

Pada tanggal 24 Juni, Iran, melalui operasi pembalasan yang berhasil terhadap rezim Israel dan AS, berhasil menghentikan agresi ilegal.

 


SUMBER: PRESS TV

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan