Jumat, 3 Oktober 2025

Trump Terapkan Tarif Timbal Balik

Trump dan Xi Jinping Disebut Raih Kesepakatan soal Tarif, AS Klaim Ekspor Mineral Bakal Dipercepat

Bessent menyebut bahwa Presiden Trump dan Presiden China Xi Jinping meraih kesepakatan tersebut setelah keduanya melakukan panggilan telepon.

Penulis: Bobby W
Editor: Bobby Wiratama
Instagram realdonaldtrump/xi.jinping_cn
TRUMP DAN XI JINPING - Kolase foto Donald Trump dan Xi Jinping dari Instagram realdonaldtrump/xi.jinping_cn. Sekretaris Perbendaharaan AS Scott Bessent mengatakan pada Jumat (27/6/2025) bahwa Washington dan Beijing telah menandatangani kesepakatan perdagangan yang akan mempermudah perusahaan-perusahaan Amerika mendapatkan magnet dan mineral langka dari China.Bessent menyebut bahwa Presiden Trump dan Presiden China Xi Jinping meraih kesepakatan tersebut setelah keduanya melakukan panggilan telepon. 

TRIBUNNEWS.COM - Sekretaris Perbendaharaan AS Scott Bessent mengatakan pada Jumat (27/6/2025) bahwa Washington dan Beijing telah menandatangani kesepakatan perdagangan yang akan mempermudah perusahaan-perusahaan Amerika mendapatkan magnet dan mineral langka dari China.

Pernyataan Bessent tersebut sekaligus mengakhiri kendala keterbatasan komponen kritis dalam manufaktur dan produksi chip mikro antara kedua negara.

Kesepakatan ini muncul setelah China sebelumnya memberikan respons berupa pembalasan terhadap tarif impor tinggi yang diberlakukan pemerintahan Trump terhadap barang-barang China.

Langkah China tersebut sempat memperlambat ekspor magnet dan mineral langka yang sangat dibutuhkan oleh industri-industri AS.

Kabar kesepakatan ini sendiri dibagikan Bessent dalam program "Mornings with Maria" di Fox Business Network.

Bessent menyebut bahwa Presiden Trump dan Presiden China Xi Jinping meraih kesepakatan tersebut setelah keduanya melakukan panggilan telepon.

"Lalu tim kami bertemu di London untuk menyelesaikan permasalahan, dan saya yakin sekarang sesuai kesepakatan, magnet-magnet akan mengalir kembali." ungkap Bessent

Bessent kemudian menjelaskan isi dari kesepakatan tersebut.

"Sebagian dari kesepakatan ini adalah penurunan tarif dan kembalinya aliran distribusi magnet serta mineral langka ke AS," ujar Bessent. 

Menurut Bessent, aliran distribusi mineral-mineral penting dari China ini akan membangkitkan kembali berbagai industri di AS.

"Mineral ini menjadi inti basis industri kita. Alirannya sempat melambat dari kesepakatan sebelumnya." sambung Bessent

Baca juga: 3 Langkah Iran Bikin Trump Keder, Awalnya Bantu Israel Menyerang Lalu Seolah Jadi Mediator

Pernyataan Bessent ini sejalan dengan pengumuman Presiden Donald Trump dua pekan lalu tentang kesepakatan dengan China yang disebutnya akan mempermudah ekspor magnet dan mineral langka.

Perjanjian tersebut membuka jalan bagi kelanjutan pembicaraan perdagangan.

AS sebelumnya telah menangguhkan sejumlah penjualan teknologi kritis ke China, seperti komponen untuk mesin jet dan semikonduktor.

Namun, AS juga sepakat untuk tidak mencabut visa warga China di kampus-kampus Amerika.

Bessent menambahkan bahwa ekspor mineral strategis ini menunjukkan adanya "penurunan eskalasi" dalam hubungan kedua negara.

Sementara itu, Sekretaris Perdagangan Howard Lutnick memberi tahu Bloomberg TV bahwa kesepakatan tersebut ditandatangani lebih awal minggu ini.

Kementerian Perdagangan China menyatakan pada Jumat bahwa kedua pihak telah "memastikan kembali rincian kerangka kesepakatan," meskipun pernyataan tersebut tidak secara eksplisit menyebut akses AS ke mineral langka yang menjadi fokus utama negosiasi.

"China akan meninjau dan menyetujui permohonan ekspor barang terkendali yang memenuhi syarat sesuai hukum. Sebagai gantinya, AS akan mencabut serangkaian langkah pembatasan yang sebelumnya diberlakukan terhadap China," demikian pernyataan Kementerian tersebut.

Pembicaraan awal di Jenewa pada awal Mei lalu memicu kedua pihak menunda kenaikan tarif besar-besaran yang mengancam membekukan perdagangan antara AS dan China.

Pembicaraan lanjutan di London kemudian menetapkan kerangka negosiasi, yang tampaknya mengukuhkan kesepakatan tersebut—sehingga menjadi dasar pernyataan Bessent pada Jumat.

China belum mengumumkan kesepakatan baru, tetapi awal pekan ini Beijing menyatakan mempercepat persetujuan ekspor mineral langka yang digunakan dalam produk teknologi tinggi seperti kendaraan listrik.

Batasan ekspor mineral langka oleh Beijing selama ini menjadi titik konflik utama.

Sebelumnya, Kementerian Perdagangan China menyebut pada Kamis (26/6/2025) bahwa Beijing mempercepat tinjauan permohonan lisensi ekspor mineral langka dan telah menyetujui "sejumlah permohonan yang memenuhi syarat."

China tidak menghapus pembatasan kontrol ekspor untuk mineral langka, tetapi mempertahankan fleksibilitas untuk meningkatkan atau menurunkan proses persetujuan sesuai kebutuhan.

Produk mineral langka ini dimasukkan ke dalam daftar kontrol berdasarkan undang-undang China, yang berlaku untuk semua ekspor global, bukan hanya tujuan pasar AS.

(Tribunnews.com/Bobby)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved