Rabu, 27 Agustus 2025

Konflik Iran Vs Israel

Trump Mengaku Tak Jadi Cabut Sanksi ke Iran setelah Dengar Pidato Ali Khamenei yang Menyindirnya

Di pidatonya tersebut, Khamenei menyebut Trump "melebih-lebihkan" dampak serangan terhadap situs nuklir Iran

YouTube NATO
TRUMP DI KTT NATO - Tangkapan layar YouTube NATO, Rabu (25/6/2025), memperlihatkan Presiden AS Donald Trump berbicara dalam konferensi pers KTT NATO di Hague pada hari Rabu. Donald Trump mengklaim bahwa ia membatalkan rencana pencabutan sanksi terhadap Iran setelah Pemimpin Tertinggi Republik Islam tersebut yakni Ali Khamenei memberikan pidato terkait Israel yang menyindir dirinya pada Kamis (26/6/2025). 

Rezim Amerika memasuki perang—perang langsung—karena mereka merasa bahwa jika mereka  (Amerika) tidak campur tangan, rezim Zionis akan sepenuhnya musnah.

Mereka memasuki perang untuk menyelamatkannya, tetapi mereka tidak memperoleh apa pun dari perang ini.

Mereka menyerang fasilitas nuklir kita—yang, tentu saja, memerlukan tuntutan hukum independen di pengadilan internasional—tetapi mereka gagal mencapai apa pun yang signifikan.

 Presiden AS (Amerika Serikat) melebih-lebihkan dalam menggambarkan apa yang telah terjadi, mengungkapkan bahwa ia membutuhkan pernyataan berlebihan ini.

Siapa pun yang mendengarkan kata-kata itu mengerti bahwa di balik permukaan mereka terdapat kebenaran lain. 

Mereka tidak dapat mencapai apa pun; mereka gagal mencapai tujuan mereka.

Mereka melebih-lebihkan untuk menyembunyikan dan menekan kebenaran. 

Di sini juga, Republik Islam muncul sebagai pemenang, dan sebagai tanggapan, memberikan tamparan keras di wajah Amerika.

Kami menyerang salah satu pangkalan terpenting Amerika di kawasan itu, Al-Udeid, yang menimbulkan kerusakan. 

Mereka yang telah membesar-besarkan insiden sebelumnya sekarang mencoba meremehkan yang ini, mengklaim tidak ada yang terjadi—padahal, pada kenyataannya, sesuatu yang besar telah terjadi.

Fakta bahwa Republik Islam dapat mengakses dan bertindak melawan pusat-pusat utama Amerika di kawasan tersebut kapan pun dianggap perlu bukanlah peristiwa kecil—ini adalah peristiwa penting. 

Dan di masa mendatang, ini dapat terulang.

Jika terjadi agresi, biaya bagi musuh—bagi agresor—tidak diragukan lagi akan tinggi.  

Ketiga, selamat atas persatuan dan solidaritas luar biasa bangsa Iran.

Puji Tuhan, bangsa yang berpenduduk sekitar 90 juta orang itu bersatu padu, bahu-membahu, tanpa ada perbedaan dalam tuntutan atau tujuan yang diungkapkan.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan