Senin, 25 Agustus 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Netanyahu Janji Lenyapkan Hamas saat Proposal Gencatan Senjata Dibahas, Berdalih Bebaskan Sandera

Netanyahu berjanji akan membasmi Hamas ketika Hamas mengatakan sedang membahas proposal baru dari mediator untuk gencatan senjata di Gaza.

Penulis: Nuryanti
Instagram @b.netanyahu
NETANYAHU BERPIDATO - Foto ini diambil dari Instagram Netanyahu pada Selasa (25/3/2025), memperlihatkan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengancam Hamas dan bersumpah akan mengembalikan sandera dari Gaza. Netanyahu berjanji akan membasmi Hamas ketika Hamas mengatakan sedang membahas proposal baru dari mediator untuk gencatan senjata di Gaza. 

TRIBUNNEWS.COM - Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, berjanji untuk membasmi Hamas, Rabu (2/7/2025).

Pernyataan Netanyahu disampaikan ketika Hamas mengatakan sedang membahas proposal baru dari mediator untuk gencatan senjata di Gaza.

Hamas mengatakan dalam sebuah pernyataan, pihaknya sedang mempelajari proposal terbaru dan bertujuan "untuk mencapai kesepakatan yang menjamin diakhirinya agresi, mencapai penarikan (pasukan Israel dari Gaza), dan segera membantu rakyat kami di Jalur Gaza."

Namun Netanyahu bersumpah: "Kami akan membebaskan semua sandera kami, dan kami akan melenyapkan Hamas. Hamas tidak akan ada lagi," dalam komentar yang direkam di kota Ashkelon dekat perbatasan utara Gaza.

Dari 251 sandera yang ditawan oleh militan Palestina pada Oktober 2023, 49 masih ditahan di Gaza, termasuk 27 yang menurut militer Israel tewas.

Dilansir Al Arabiya, Menteri Luar Negeri Israel Gideon Sa'ar sebelumnya mengatakan, ia melihat “beberapa tanda positif,” di tengah tingginya tekanan untuk membawa pulang para sandera.

"Kami serius dalam keinginan kami untuk mencapai kesepakatan penyanderaan dan gencatan senjata," katanya.

"Tujuan kami adalah untuk memulai perundingan jarak dekat sesegera mungkin," imbuh dia.

Seorang sumber Palestina yang mengetahui negosiasi yang dimediasi tersebut mengatakan kepada AFP, "tidak ada perubahan mendasar dalam proposal baru" yang sedang dibahas dibandingkan dengan persyaratan sebelumnya yang diajukan oleh Amerika Serikat.

Sumber tersebut mengatakan, usulan baru tersebut “termasuk gencatan senjata selama 60 hari, di mana Hamas akan membebaskan setengah dari tawanan Israel yang masih hidup di Jalur Gaza, sebagai imbalan atas pembebasan sejumlah tahanan dan tahanan Palestina oleh Israel.”

Trump Klaim Kesepakatan Gencatan Senjata Makin Dekat

Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, mengatakan Israel telah menyetujui persyaratan gencatan senjata baru selama 60 hari dengan Hamas.

Diberitakan AP News, Washington akan bekerja sama dengan kedua belah pihak selama waktu tersebut untuk mencoba mengakhiri perang lebih dari 20 bulan di Gaza.

Baca juga: Direktur RS Indonesia di Gaza Tewas Diserang Israel, PKS: Ini Kejahatan Luar Biasa

Upaya untuk mencapai gencatan senjata sedang berlangsung setelah serangan kuat Israel dan Amerika terhadap fasilitas nuklir di Iran, yang telah lama mendukung Hamas, dan beberapa hari sebelum Trump dijadwalkan bertemu dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu di Washington.

Sementara itu, Netanyahu belum mengomentari klaim Presiden AS Donald Trump, Israel telah mendukung rencana gencatan senjata 60 hari dalam serangannya terhadap Hamas di wilayah yang dilanda perang.

Namun, seminggu menjelang pembicaraan yang dijadwalkan dengan Trump di Washington, ia bersumpah untuk “menghancurkan” Hamas “sampai ke akar-akarnya.”

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan