Konflik Iran Vs Israel
FlyDubai Jadi Maskapai Internasional Pertama yang Mendarat di Iran pascaserangan Israel Mereda
Melalui penerbangan FZ1930 yang berangkat dari UEA Jumat pagi ini, FlyDubai tercatat sebagai maskapai internasional pertama yang mendarat di Iran
Penulis:
Bobby W
Editor:
Tiara Shelavie
TRIBUNNEWS.COM - Tanda-tanda kondisi Iran yang berangsur pulih pascaperang 12 hari dengan Israel mulai terlihat di banyak fasilitas publik yang kini kembali beroperasi normal.
Hal ini bisa dilihat dalam kembalinya aktivitas penerbangan di Bandar Udara Internasional Bandar Abbas, Mashdad pada Jumat ini (4/7/2025).
Tak hanya mulai menerima kedatangan maskapai dari rute domestik saja, Bandara dengan kode IATA BND tersebut juga sudah menerima penerbangan asing kembali pada akhir pekan ini.
Adapun maskapai asal Uni Emirat Arab (UEA) yakni FlyDubai menjadi maskapai internasional pertama yang kembali menyambung rute ke negara tersebut.
Melalui penerbangan FZ1930 yang berangkat dari UEA Jumat pagi ini, FlyDubai tercatat sebagai maskapai internasional pertama yang mendarat di Iran sejak wilayah udara mereka ditutup selama konflik bersenjata dengan Israel
Selain ke Bandar Abbas, FlyDubai sendiri memiliki sejumlah rute penerbangan lainnya ke Iran termasuk di Ibukota Teheran..
Namun sayang, untuk hari ini FlyDubai hanya melayani penerbangan di bandara yang berada di Provinsi Razavi Khorasan tersebut.
Sejatinya FlyDubai juga dijadwalkan untuk membuka kembali rute penerbangan di sejumlah bandara di Iran pada Jumat ini, namun rencana tersebut ditangguhkan.
Dikutip dari TimeoutDubai, Adapun FlyDubai menyatakan dalam rilisnya bahwa penerbangan ke semua rute di Iran baru bisa terlaksana secara penuh pada Sabtu besok (5/7/2025)
Maskapai berbasis di kota Dubai ini mengimbau penumpang yang terdampak pembatalan untuk menghubungi pusat layanan pelanggan FlyDubai di Dubai melalui nomor (+971) 600 54 44 45 atau mengunjungi agen perjalana masing-masing untuk opsi pengubahan jadwal atau pengembalian dana
Kembalinya rute penerbangan FlyDubai di Iran ini menandai pemulihan normalitas dalam industri penerbangan Iran yang sebelumnya dikontrol ketat selama konflik.
Baca juga: Iran Umumkan Buka Kembali Wilayah Udaranya setelah Perang dengan Israel, Simak Bandara yang Dibuka
Menurut Organisasi Penerbangan Sipil (CAO) Iran, kedatangan penerbangan ini membuktikan pengelolaan ruang udara negara tersebut berjalan sukses, meskipun sebelumnya ditutup sementara karena kekhawatiran keselamatan selama konflik berlangsung.
CAO memuji penerbangan ini sebagai contoh keberhasilan koordinasi Iran untuk membuka kembali ruang udara bagi penerbangan internasional.
Lembaga tersebut mencatat bahwa meski sebagian ruang udara ditutup selama perang, otoritas Iran tetap bekerja sama dengan maskapai asing, lembaga keamanan, dan saluran diplomatik untuk memastikan penerbangan internasional kembali dalam kondisi terkendali dan aman.
Keberhasilan Iran mengelola situasi ini kemungkinan besar akan memulihkan kepercayaan publik terhadap kemampuan negara mengelola lalu lintas udara internasional.
Daftar Bandara Iran yang sudah Normal Beroperasi
Setelah dibukanya kembali ruang udara Iran, Organisasi Penerbangan Sipil mengonfirmasi bahwa Bandara Mehrabad dan Imam Khomeini telah kembali beroperasi dengan beberapa pembatasan.
Bandara-bandara tersebut beroperasi dari pukul 05.00 hingga 18.00 waktu setempat, dengan otoritas mengimbau penumpang memastikan jadwal penerbangan sebelum menuju bandara untuk menghindari penumpukan dan kebingungan.
Meski telah dibuka kembali, tidak semua bandara di Iran telah beroperasi.
Bandara Isfahan dan Tabriz masih dalam tahap pemeriksaan akhir, dan penerbangan belum akan dilanjutkan hingga proses tersebut selesai.
CAO menjamin bahwa begitu infrastruktur bandara siap sepenuhnya, bandara tersebut akan bergabung dalam jaringan operasional.
Sementara itu, Bandara Internasional Hashemi Nejad Mashhad, yang tetap beroperasi selama konflik, terus menjadi hub utama penerbangan internasional.
Sejak 2 Juli 2025, Mashhad telah menjalankan operasi 24 jam, melayani penerbangan ke 21 destinasi, termasuk Dubai, Istanbul, Mumbai, dan Muscat.
Hal ini memungkinkan perjalanan udara Iran tetap berjalan, meski dalam kondisi yang menantang.
(Tribunnews.com/Bobby)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.