Senin, 25 Agustus 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Trump Sambut Netanyahu Lagi di Gedung Putih untuk Ketiga Kalinya, Apa yang Dibahas?

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu kembali menginjakkan kaki di Gedung Putih untuk ketiga kalinya.

Tangkapan layar YouTube NBC News
TRUMP DAN NETANYAHU - Tangkapan layar YouTube NBC News yang diambil, pada Selasa (8/7/2025) yang menampilkan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengunjungi Gedung Putih dan bergabung dengan Presiden Trump untuk makan malam. 

TRIBUNNEWS.COM - Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu kembali menginjakkan kaki di Gedung Putih untuk ketiga kalinya, pada Senin (7/7/2025) malam waktu AS.

Berbeda dengan sebelumnya, pertemuan saat ini diadakan dalam suasana yang lebih tertutup.

Ia dijadwalkan bertemu dengan mantan Presiden AS, Donald Trump pada pukul 18.30 waktu setempat untuk menghadiri makan malam pribadi.

Pertemuan ini berlangsung di tengah meningkatnya intensitas pembicaraan mengenai potensi gencatan senjata antara Israel dan Hamas. 

Bahkan, Trump sempat mengisyaratkan pada hari Minggu bahwa peluang besar terciptanya kesepakatan damai bisa terjadi dalam waktu dekat.

Keduanya saat ini tengah mengadakan pembicaraan di meja makan.

Pembahasan Netanyahu dan Trump dalam Pertemuan

Usulan Nobel Perdamaian untuk Trump

Dalam momen makan malam tersebut, Netanyahu mengungkapkan bahwa ia telah secara resmi mengirim surat ke Komite Nobel untuk menominasikan Donald Trump sebagai penerima Hadiah Nobel Perdamaian, dikutip dari Al Jazeera.

Hal ini, menurut Netanyahu, sebagai pengakuan atas upaya Trump dalam mendukung perdamaian di kawasan Timur Tengah, termasuk hubungan diplomatik antara Israel dan negara-negara Arab.

Masa Depan Gaza

Baca juga: Netanyahu Terbang ke AS Temui Trump, Fokus Bahas Gencatan Senjata Gaza dan Pertukaran Sandera

Salah satu topik utama yang dibahas adalah masa depan Gaza. 

Netanyahu menegaskan bahwa rakyat Palestina di Gaza seharusnya memiliki kebebasan untuk memilih: apakah ingin tinggal atau meninggalkan wilayah tersebut.

"Jika orang ingin tinggal, mereka bisa tinggal, tetapi jika orang ingin pergi, mereka bisa pergi. Itu seharusnya bukan penjara, itu seharusnya tempat terbuka," ujar Netanyahu. 

Ia juga mengatakan bahwa Israel dan Amerika Serikat sedang bekerja sama untuk menemukan negara-negara yang bersedia memberikan masa depan lebih baik bagi warga Palestina.

Trump sendiri tidak banyak menanggapi soal solusi dua negara. 

Namun, ia mendukung pernyataan Netanyahu dengan menyebut telah mendapatkan “kerja sama hebat” dari banyak pihak di sekitar Israel dan menyiratkan bahwa "sesuatu yang baik akan terjadi."

“Kami telah mendapatkan kerja sama yang hebat dari banyak pihak di sekitar Israel… sesuatu yang baik akan terjadi," katanya.

Respons terhadap Ancaman Penangkapan oleh Calon Wali Kota NYC

Netanyahu juga menanggapi ancaman dari Zohran Mamdani, calon Wali Kota New York City dari Partai Demokrat, yang mengatakan akan menangkapnya jika mengunjungi kota tersebut. 

Netanyahu menyebut ancaman itu sebagai hal yang "konyol" dan "tidak serius."

Trump turut menimpali dengan peringatan keras.

"Sebaiknya ia (Mamdani) berperilaku baik. Jika tidak, ia akan menghadapi masalah besar," tutur Trump.

Mamdani sendiri baru saja memenangkan pemilihan pendahuluan Partai Demokrat, mengalahkan mantan Gubernur Andrew Cuomo. 

Cuomo kini berada dalam tim hukum Netanyahu yang menangani tuduhan kejahatan perang di Mahkamah Kriminal Internasional (ICC).

Tidak seperti dua kunjungan sebelumnya, kali ini Netanyahu dan Trump tidak dijadwalkan menggelar konferensi pers atau tampil bersama di Ruang Oval, dikutip dari The Guardian.

Kunjungan difokuskan pada diskusi pribadi dan strategis, termasuk sejumlah pertemuan dengan pejabat AS lainnya.

Sore harinya, Netanyahu bertemu dengan Menteri Luar Negeri Marco Rubio dan utusan Timur Tengah Steve Witkoff. 

Ia juga dijadwalkan bertemu Wakil Presiden JD Vance, sejumlah anggota Kongres di Capitol Hill, serta Menteri Pertahanan Pete Hegseth di Pentagon.

Selain itu, Netanyahu akan menjadi tuan rumah jamuan makan malam bagi para pendukung Yahudi dan Kristen Evangelis sebelum kembali ke Israel pada Kamis.

(Tribunnews.com/Farra)

Artikel Lain Terkait Benjamin Netanyahu dan Donald Trump

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan