Konflik Palestina Vs Israel
Usai Ditekan Trump soal Gaza, Netanyahu Tinggalkan Gedung Putih Tanpa Konferensi Pers
Perdana Menteri Israel Netanyahu dikabarkan meninggalkan Gedung Putih tanpa pernyataan publik setelah pertemuan kedua dengan Trump.
Penulis:
Yunita Rahmayanti
Editor:
Garudea Prabawati
TRIBUNNEWS.COM - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dikabarkan meninggalkan Gedung Putih tanpa memberikan pengumuman publik setelah pertemuan kedua kalinya dengan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump pada hari Selasa (8/7/2025).
Dalam pertemuan itu, Netanyahu dan Trump membahas situasi di Jalur Gaza, di mana Trump memberikan tekanan kepada Netanyahu terkait pembicaraan gencatan senjata.
Berbeda dengan pertemuan pertama pada hari Senin (7/7/2025), Netanyahu tidak membuat pengumuman publik setelah pertemuan kedua di Gedung Putih.
Trump dan Netanyahu bertemu selama satu jam di Ruang Oval bersama Wakil Presiden AS JD Vance pada hari Selasa malam.
"Ada perbedaan visi antara Trump dan Netanyahu mengenai tujuan akhir mereka di Iran, Gaza dan Timur Tengah secara keseluruhan," menurut laporan Reuters.
Sementara itu, sumber Al Arabiya mengonfirmasi bahwa ada pembicaraan mengenai titik masuk bantuan dalam perjanjian gencatan senjata di Jalur Gaza.
"Penempatan kembali di Jalur Gaza sekarang sedang dibahas," kata sumber itu.
Sebelumnya, Trump dikabarkan memberikan tekanan kuat kepada Netanyahu selama pertemuan kedua di Gedung Putih.
Setelah mendapat tekanan dari Trump, Netanyahu dikabarkan meninggalkan pertemuan itu tanpa izin.
"Netanyahu meninggalkan pertemuan tersebut tanpa membuat pernyataan publik apa pun, dan menjelaskan bahwa pertemuan yang diadakan di Ruang Oval pada Selasa malam, hampir secara eksklusif berfokus pada situasi di Gaza, menurut pernyataan Trump," seperti diberitakan Yedioth Ahronoth.
Sky News juga melaporkan bahwa Trump berniat memberikan tekanan kepada Netanyahu untuk mengakhiri perang di Gaza.
Baca juga: Tolak Negara Palestina, Netanyahu Ungkit 7 Oktober: Israel Harus Pegang Kendali
"Tekanan Amerika dimulai malam ini dan akan sangat intens," kata sumber itu kepada Sky News.
Kedua pemimpin bertemu pada hari Senin selama kunjungan ketiga Netanyahu ke Washington sejak Trump kembali ke Gedung Putih.
Netanyahu menegaskan kembali penolakannya terhadap pembentukan negara Palestina sepenuhnya, dengan menekankan Israel akan selalu mempertahankan kontrol keamanan atas Jalur Gaza.
Sementara itu, utusan khusus AS untuk Timur Tengah, Steve Witkoff, menyatakan harapan kesepakatan mengenai gencatan senjata antara Israel dan Gerakan Perlawanan Islam (Hamas) dapat dicapai minggu ini.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.