173 Prajurit TNI Pulang dari Kongo Usai Bangun Bandara dan Rebut Hati Warga
Mereka tak hanya membangun bandara dan jembatan, tapi juga memenangkan kepercayaan warga di zona konflik. TNI Indonesia pulang dengan kepala tegaK
Penulis:
Gita Irawan
Editor:
Acos Abdul Qodir
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA — Sebanyak 173 prajurit Satgas Kizi TNI Kontingen dari Kontingen Garuda XX-U akhirnya pulang ke tanah air setelah menjalankan misi perdamaian selama setahun di Republik Demokratik Kongo. Mereka tak hanya membangun fasilitas strategis seperti bandara dan jembatan, tapi juga berhasil merebut hati masyarakat di zona konflik lewat aksi kemanusiaan.
Upacara penyambutan digelar di Lapangan PRIMA, Markas Besar TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Kamis (10/7/2025).
Inspektur Jenderal (Irjen) TNI Letjen Muhammad Saleh Mustafa mewakili Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto memimpin upacara dan menyerahkan piagam penghargaan kepada perwakilan pasukan.
“Jadikan pengalaman di Kongo sebagai bekal untuk meningkatkan kapasitas dan dedikasi kalian sebagai prajurit TNI,” ujar Jenderal Agus dalam sambutan tertulis yang dibacakan Letjen Saleh.
Bangun Bandara, Jembatan, hingga Lapangan Bola
Satgas Zeni TNI ini terdiri dari 133 personel TNI AD, 34 dari TNI AL, dan 6 dari TNI AU. Selama bertugas dalam misi perdamaian PBB di bawah MONUSCO (United Nations Organization Stabilization Mission in the DR Congo), mereka mengerjakan berbagai proyek infrastruktur strategis, termasuk perbaikan runway bandara dan pembangunan fasilitas hanggar untuk pesawat militer.
Baca juga: TNI Tembak Mati Pimpinan OPM Enos Tipagau di Tempat Persembunyiannya di Intan Jaya Papua Tengah
Dansatgas Kizi TNI Letkol Czi Dili Eko Setyawan menjelaskan bahwa timnya juga membangun lapangan sepak bola berstandar internasional, yang kini digunakan oleh pemuda lokal. “Lapangan itu dulunya kecil, sekarang sudah bisa dipakai untuk kegiatan olahraga masyarakat,” ujarnya.
Tak hanya pembangunan fisik, Satgas juga berperan dalam kegiatan Cimic (Civil-Military Cooperation) seperti pelayanan kesehatan gratis dan perbaikan fasilitas umum lainnya yang langsung menyentuh kebutuhan warga.
Redakan Sentimen Anti-MONUSCO

Salah satu keberhasilan mereka yang paling diapresiasi adalah keberhasilan meredam sentimen negatif masyarakat terhadap keberadaan pasukan MONUSCO. Melalui pendekatan kemanusiaan dan pembangunan, pasukan Indonesia dinilai berhasil menjalin kepercayaan di tengah situasi yang sebelumnya penuh ketegangan.
“Hubungan kami dengan warga lokal sangat baik. Kegiatan kami memberi dampak nyata, dan itu membuat mereka terbuka pada kehadiran kami,” ungkap Dili.
Selain Indonesia, beberapa negara lain yang tergabung dalam misi MONUSCO adalah Kenya, Nepal, Tanzania, Bangladesh, dan Afrika Selatan.
Baca juga: Cerita Pasukan Zeni Garuda TNI Dipanggil Papa Indo oleh Anak-anak Korban Konflik di Kongo
TNI Didorong Siap Jalani Misi Berikutnya
Panglima TNI mengingatkan agar para personel tetap menjaga profesionalisme dan kesiapan tempur, meski sudah menyelesaikan tugas luar negeri. “Tetap membina fisik dan menjaga moral sehingga siap menghadapi tugas berikutnya,” katanya.
Sementara itu, para personel tampak semangat dan penuh kebanggaan saat menyuarakan yel-yel khas Kontingen Garuda di akhir acara penyambutan.
Anggota Komisi I DPR: Bencana Kelaparan di Gaza Harus Menjadi Alarm Bagi Dunia Internasional |
![]() |
---|
Presiden Irlandia Minta PBB Lakukan Intervensi Militer di Jalur Gaza |
![]() |
---|
PBB Tuding Israel Jadikan Kelaparan Gaza Senjata Pemusnahan, Apa Buktinya? |
![]() |
---|
Dunia Bereaksi! PBB Umumkan Gaza Dilanda Kelaparan Parah, Setengah Juta Nyawa Terancam |
![]() |
---|
Ahmad Husein Ngaku Dapat Info Pusat, Bupati Sudewo Tak Pernah Bisa Dilengserkan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.