Minggu, 28 September 2025

Konflik Rusia Vs Ukraina

Kecewa dengan Putin, Trump akan Buat Pengumuman Besar untuk Rusia

Presiden AS Trump kecewa dengan Presiden Rusia Putin yang tidak niat akhiri perang. Trump akan mengumumkan hal besar terkait Rusia.

Kremlin
PUTIN DAN TRUMP - Foto ini diambil pada Jumat (11/7/2025) dari website resmi Kremlin, memperlihatkan Presiden Rusia Vladimir Putin (kiri) dan Presiden AS Donald Trump (kanan) bertemu di sela-sela acara G20 di Hamburg, Jerman pada 7 Juli 2017. Pada 10 Juli 2025, Trump mengaku kecewa dengan Putin yang tidak niat akhiri perang di Ukraina, sebut akan buat pengumuman besar untuk Rusia minggu depan. 

TRIBUNNEWS.COM - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengungkapkan kekecewaannya terhadap Presiden Rusia Vladimir Putin yang dianggap tidak berniat menyelesaikan perang di Ukraina.

Trump mengatakan ia akan membuat pengumuman besar terkait Rusia pada Senin, 14 Juli 2025.

Dalam beberapa hari terakhir, Trump telah menyatakan ketidaksenangannya terhadap Putin atas perang di Ukraina.

"Saya rasa saya akan membuat pengumuman penting tentang Rusia pada hari Senin," kata Trump kepada NBC News pada hari Kamis (10/7/2025).

"Saya kecewa dengan Rusia, tetapi kita lihat saja apa yang terjadi dalam beberapa minggu ke depan," tambahnya.

Presiden AS itu tidak menjelaskan apa saja yang akan dibahas dalam pernyataannya minggu depan.

Trump juga menguraikan apa yang ia gambarkan sebagai pengaturan baru yang melibatkan AS, NATO, dan Ukraina untuk transfer senjata Amerika.

"Kami mengirimkan senjata ke NATO, dan NATO menanggung biayanya 100 persen. Jadi, yang kami lakukan adalah senjata yang dikirim akan diberikan kepada NATO, lalu NATO akan memberikan senjata tersebut (ke Ukraina), dan NATO yang menanggung biayanya," kata Trump.

Ia mengatakan kesepakatan itu diselesaikan selama pertemuan puncak NATO bulan lalu, di mana Trump mengisyaratkan dukungan untuk mengirim lebih banyak rudal Patriot ke Ukraina.

"Kami mengirim senjata ke NATO, dan NATO akan mengganti seluruh biaya senjata tersebut," kata Trump.

Pada hari Senin, Trump mengumumkan ia ingin mengirim lebih banyak senjata ke Ukraina, terutama senjata pertahanan. 

Baca juga: Perang Rusia-Ukraina Hari ke-1.234: Zelensky akan Ganti Dubes untuk AS

Keesokan harinya, ia menuduh Putin berbicara omong kosong tentang mengakhiri perang di Ukraina dan mengisyaratkan bahwa ia bermaksud menjatuhkan sanksi baru terhadap Rusia.

"Saya tidak senang dengan Putin. Saya bisa memberi tahu Anda hal itu sekarang," kata Trump.

Ia mencatat bahwa ribuan tentara Rusia dan Ukraina tewas dalam perang yang berlangsung sejak tahun 2022.

"Kami menerima banyak omong kosong yang dilemparkan Putin kepada kami. Dia sangat baik sepanjang waktu, tetapi ternyata tidak ada artinya," kata Trump.

Trump mengatakan dia sedang mempertimbangkan apakah akan mendukung rancangan undang-undang di Senat yang akan mengenakan sanksi berat terhadap Rusia atas perang tersebut.

"Saya mengamatinya dengan sangat serius," katanya, seperti diberitakan Reuters.

Meskipun ada tekanan dari Presiden AS, Rusia dan Ukraina masih jauh dari menyetujui gencatan senjata atau penyelesaian jangka panjang.

Pejabat Ukraina menuduh Rusia mencoba "membeli waktu" saat tentara Rusia, yang memiliki jumlah dan perlengkapan lebih unggul, maju ke garis depan.

Hal ini terjadi saat Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio mengumumkan Menteri Luar Negeri Rusia, Sergey Lavrov, mengusulkan ide baru terkait perang di Ukraina selama percakapan terbuka ketika mereka menghadiri KTT ASEAN di Malaysia pada hari Kamis.

Di tengah meningkatnya serangan Rusia dan diplomasi yang goyah, Marco Rubio bertemu dengan Sergey Lavrov pada hari Kamis di sela-sela pertemuan menteri luar negeri ASEAN di Kuala Lumpur.

"Ini bukan pendekatan baru. Ini ide atau konsep baru yang akan saya sampaikan kepada presiden untuk dibahas," ujar Marco Rubio kepada wartawan.

"Ini bukan sesuatu yang secara otomatis mengarah pada perdamaian, tetapi mungkin membuka jalan," jelasnya.

Marco Rubio mengungkapkan selama percakapan terbuka tersebut, ia mengungkapkan kecemasan dan kekecewaan Trump terhadap kurangnya kemajuan dalam menghentikan perang di Ukraina, yang telah berlangsung sejak 2022.

(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan