Konflik Palestina Vs Israel
Partai Yahudi Haredi Keluar dari Pemerintahan Israel, Koalisi Netanyahu Retak
Partai Yahudi Haredi, United Torah Judaism (UTJ) protes soal RUU wamil dan keluar dari pemerintah Israel, yang menambah runtuhnya koalisi Netanyahu.
Penulis:
Yunita Rahmayanti
Editor:
Febri Prasetyo
Sementara itu partai haredi lainnya, Shas, belum melakukan pengunduran diri meski mereka mengeluarkan ultimatum pada 13 Juli untuk tuntutan yang sama.
Jika Shas mengundurkan diri, koalisi Netanyahu akan kehilangan mayoritasnya, turun menjadi 50 kursi, seperti diberitakan The Times of Israel.
UTJ Sempat Mengancam akan Mundur
Pengunduran diri anggota UTJ diumumkan hanya beberapa jam setelah Degel Hatorah mengancam untuk menarik diri dari koalisi pemerintahan Netanyahu.
Dalam tuntutannya, mereka meminta koalisinya untuk memberikan RUU yang mengecualikan siswa yeshiva dari wajib militer.
Partai haredi tersebut berpendapat bahwa RUU untuk membebaskan siswa yeshiva merupakan janji utama dalam perjanjian mereka untuk bergabung dengan koalisi Netanyahu pada akhir tahun 2022.
Beberapa partai keagamaan dalam koalisi pemerintahan Netanyahu berupaya mengecualikan siswa yeshiva dari dinas wajib militer.
Sementara itu, anggota parlemen lainnya ingin menghapuskan pengecualian itu, seperti diberitakan Reuters.
Kaum Yahudi Haredi atau Ultra-Ortodoks telah lama dikecualikan dari dinas wajib militer, tapi tahun lalu Mahkamah Agung Israel memerintahkan kementerian pertahanan untuk mengakhiri praktek tersebut dan merekrut siswa yeshiva.
Di sisi lain, Netanyahu berusaha keras untuk menyelesaikan kebuntuan dalam koalisinya mengenai RUU wajib militer yang baru untuk mengecualikan siswa yeshiva.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.