Sabtu, 6 September 2025

Cincin Api Pasifik Kembali Aktif, Wilayah Kamchatka Rusia Timur Diguncang 5 Gempa M 6,6-M 7,4

Guncangan besar tersebut memicu peringatan tsunami dan meningkatkan kewaspadaan otoritas Rusia serta badan pemantau internasional

Editor: Eko Sutriyanto
NET
GEMPA BUMI - Gempa bumi berkekuatan 7,4 magnitudo mengguncang lepas pantai timur Semenanjung Kamchatka, Rusia Timur Jauh, pada Minggu (20/7/2025). Guncangan besar tersebut memicu peringatan tsunami dan meningkatkan kewaspadaan otoritas Rusia serta badan pemantau internasional. 

TRIBUNNEWS.COM, MOSKOW –  Gempa bumi kuat berkekuatan 7,4 magnitudo mengguncang lepas pantai timur Semenanjung Kamchatka, Rusia Timur Jauh, pada Minggu (20/7/2025).

Guncangan besar tersebut memicu peringatan tsunami dan meningkatkan kewaspadaan otoritas Rusia serta badan pemantau internasional.

Menurut data awal dari German Research Centre for Geosciences (GFZ), gempa terjadi pada kedalaman dangkal, sekitar 10 kilometer di bawah permukaan laut.

Sempat tercatat berkekuatan 6,7 magnitudo, data ini kemudian direvisi menjadi 7,4 magnitudo oleh European Mediterranean Seismological Centre (EMSC) dan United States Geological Survey (USGS).

Gempa besar ini ternyata merupakan bagian dari rangkaian lima gempa kuat yang terjadi hanya dalam kurun waktu satu jam di kawasan yang sama. 

Baca juga: Air Laut di Rasberry Island Alaska Mendadak Surut Usai Gempa 7,3, Peringatan Tsunami Muncul

Seluruh episentrum tercatat berada di lepas pantai timur Kota Petropavlovsk-Kamchatsky, wilayah pesisir yang menjadi pusat populasi utama di Kamchatka.

Berikut rincian kelima gempa berdasarkan laporan USGS:

M 6,6 – 147 km timur Petropavlovsk-Kamchatsky
M 6,7 – 151 km timur Petropavlovsk-Kamchatsky
M 7,4 – 144 km timur Petropavlovsk-Kamchatsky
M 6,7 – 130 km timur Petropavlovsk-Kamchatsky
M 7,0 – 142 km timur Petropavlovsk-Kamchatsky

Seluruh gempa terjadi di kedalaman sekitar 10 km—kategori kedalaman dangkal yang dapat memperbesar potensi kerusakan, terutama di wilayah pesisir.

Gelombang Diprediksi Capai 60 Cm

Pemerintah Rusia langsung mengeluarkan peringatan tsunami menyusul gempa berkekuatan besar ini.

Laporan Kantor Berita TASS, gelombang setinggi hingga 60 cm diperkirakan akan menghantam Distrik Aleutsky di Kepulauan Komandan, wilayah terpencil dengan penduduk minim.

Sementara itu, wilayah pesisir lain seperti Ust-Kamchatsky diperkirakan mengalami gelombang setinggi 40 cm, dan Petropavlovsk-Kamchatsky berpotensi terdampak gelombang hingga 15 cm.

Meski tergolong gelombang kecil, otoritas memperingatkan bahwa tsunami semacam ini tetap bisa membahayakan aktivitas pelayaran, pelabuhan, serta pemukiman di garis pantai.

Di sisi lain, Pusat Peringatan Tsunami Nasional Amerika Serikat (U.S. National Tsunami Warning Center) sempat mengeluarkan peringatan untuk negara bagian Hawaii. 

Namun, setelah penilaian lebih lanjut, peringatan tersebut resmi dicabut karena gempa tidak berpotensi menimbulkan tsunami lintas samudra.

Kamchatka, Kawasan Paling Aktif Seismik di Rusia

Kamchatka dikenal sebagai wilayah dengan aktivitas seismik dan vulkanik paling tinggi di Rusia. Terletak di jalur Cincin Api Pasifik, kawasan ini menjadi titik temu lempeng-lempeng tektonik utama seperti Lempeng Pasifik dan Lempeng Amerika Utara.

Zona subduksi ini kerap memicu gempa besar maupun letusan gunung berapi. Di Kamchatka terdapat lebih dari 300 gunung berapi, sekitar 30 di antaranya masih aktif.

Kondisi geologis inilah yang menjadikan wilayah ini rawan bencana, namun juga penting sebagai lokasi riset bagi para ahli seismologi dan vulkanologi dunia.

Belum Ada Laporan Korban

Hingga Minggu malam waktu setempat, belum ada laporan resmi mengenai korban jiwa atau kerusakan besar akibat gempa maupun gelombang tsunami.

Otoritas penanggulangan bencana Rusia terus memantau perkembangan situasi dan mengimbau masyarakat, khususnya di wilayah pesisir, untuk tetap waspada dan mengikuti instruksi evakuasi jika diperlukan.

Tim SAR dan pemantau aktivitas seismik juga telah dikerahkan ke berbagai titik untuk mengantisipasi gempa susulan yang masih berpotensi terjadi. (Tass/India Today)

 

Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan