Riwayat Sakit Netanyahu yang Bikin Dunia Khawatir: Radang Usus Hingga Lemah Jantung

TRIBUNNEWS.COM - Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, kembali menjadi sorotan publik setelah dinyatakan mengalami radang usus akibat keracunan makanan.

Informasi tersebut diungkap langsung Kantor Perdana Menteri (PMO) pada Senin (21/7/2025).

Hal tersebut turut dikonfirmasi oleh Direktur Departemen Penyakit Dalam Rumah Sakit Hadassah University, Alon Hershko yang memeriksa Netanyahu.

Dalam laporannya ia mengatakan, bahwa Netanyahu mengalami radang usus setelah makan makanan basi.

Akibat kondisi tersebut, Netanyahu mengalami dehidrasi dan harus mendapatkan cairan infus.

Menurut Hershko, kondisi Netanyahu saat ini dinyatakan baik setelah menjalani pengujian lebih lanjut.

Namun, orang nomor satu di Israel itu disarankan untuk istirahat total selama tiga hari dan diminta mengurus negaranya dari rumah sakit.

"Sesuai dengan instruksi dokternya, Perdana Menteri akan beristirahat di rumah selama tiga hari ke depan dan akan mengelola urusan negara dari sana," tulis pernyataan resmi kantornya, dikutip dari Reuters.

Insiden kesehatan terbaru ini menambah panjang daftar gangguan medis yang pernah dialaminya dalam beberapa tahun terakhir.

Memicu kekhawatiran soal kelayakannya dalam menjalankan tugas sebagai kepala pemerintahan, di tengah ketegangan geopolitik antara Israel dan Hamas.

Baca juga: Kena Semprot Trump, Netanyahu Mengakui Pengeboman Gereja Gaza yang Mematikan adalah Kesalahan

Daftar Riwayat Penyakit PM Netanyahu

Ini bukan kali pertama Netanyahu mengalami masalah kesehatan yang mempengaruhi aktivitasnya.

Berikut adalah daftar lengkap riwayat penyakit Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu yang pernah menjadi sorotan publik dan media selama beberapa tahun terakhir:

1. Pemasangan Alat Pacu Jantung (Juli 2023)

Sebelum mengalami radang usus, Netanyahu sebelumnya sempat menjalani prosedur pemasangan alat pacu jantung setelah mengalami gangguan konduksi jantung.

Prosedur ini dilakukan hanya seminggu setelah ia sempat dirawat karena dehidrasi.

Dokter mengungkap bahwa masalah jantung tersebut telah berlangsung selama bertahun-tahun yang membuat jantungnya berdetak terlalu lambat atau tidak teratur.

Demi mencegah risiko yang lebih besar tim medis melangsungkan operasi pemasangan alat pacu di jantung Netanyahu.

2. Dehidrasi Akut (Juli 2023)

Netanyahu dilaporkan sempat dirawat di rumah sakit pada Juli 2023 setelah mengalami dehidrasi parah, akibat terlalu lama berada di bawah sinar matahari.

Menurut pernyataan resmi Kantor Perdana Menteri (PMO), Netanyahu sebelumnya menghabiskan waktu di luar ruangan pada hari yang sangat terik tanpa cukup asupan cairan.

Tak lama setelah kembali ke kediamannya di Caesarea, ia merasa pusing dan kelelahan. Tim medis segera memutuskan untuk membawanya ke Sheba Medical Center, Tel Hashomer.

Setelah dilakukan pemeriksaan menyeluruh, tim dokter menyimpulkan bahwa Netanyahu mengalami dehidrasi akut yang bisa berisiko fatal jika tidak segera ditangani.

Dalam kasus parah, kondisi ini bisa menyebabkan kerusakan ginjal, kejang, bahkan kematian, terutama pada lansia atau pasien dengan riwayat penyakit jantung.

3. Operasi Prostat (Desember 2024)

Di penghujung tahun 2024, Netanyahu menjalani operasi pengangkatan prostat di Rumah Sakit Universitas Hadassah — Ein Kerem, Yerusalem.

Operasi tersebut dilakukan setelah tim medis menemukan adanya indikasi pembesaran prostat yang berdampak pada saluran kemih.

Dalam kasus Netanyahu, pembesaran prostat mulai berdampak pada kualitas hidupnya dan berpotensi mengganggu aktivitas kenegaraan, sehingga tindakan medis dianggap sebagai solusi terbaik.

Kantor Perdana Menteri (PMO) merilis pernyataan resmi yang menyebutkan bahwa operasi telah dijadwalkan sebelumnya sebagai prosedur terencana dan bukan tindakan darurat.

Meski demikian, langkah medis ini tetap menarik perhatian publik mengingat usia Netanyahu yang telah menginjak 75 tahun dan riwayat kesehatan yang sudah menjadi sorotan dalam beberapa tahun terakhir.

4. Operasi Hernia (Maret 2024)

Beberapa bulan setelah operasi prostat, Netanyahu kembali masuk ruang operasi untuk menangani hernia .

Operasi tersebut dilakukan di Rumah Sakit Hadassah Ein Kerem, Yerusalem, setelah tim medis mendeteksi adanya hernia inguinalis yang berpotensi memburuk jika tidak segera ditangani.

Menurut pernyataan resmi dari Kantor Perdana Menteri (PMO), Netanyahu merasakan ketidaknyamanan dan nyeri pada bagian bawah perut yang terus meningkat dalam beberapa hari.

Setelah dilakukan pemeriksaan menyeluruh, tim dokter memutuskan untuk melakukan tindakan operasi guna mencegah risiko komplikasi serius.

5. Terserang Flu Berat (Maret 2024)

Masih di bulan yang sama, Netanyahu juga sempat terserang flu berat yang memperburuk kondisi fisiknya yang memaksanya untuk absen dari sejumlah agenda resmi pemerintahan selama beberapa hari.

Informasi tersebut disampaikan langsung oleh Kantor Perdana Menteri Israel (PMO) dalam keterangan pers yang dirilis pada 5 Maret 2024.

Menurut laporan resmi, Netanyahu mulai menunjukkan gejala flu akut seperti demam tinggi, nyeri otot, batuk berkepanjangan, dan kelelahan ekstrem sejak awal pekan pertama Maret.

Setelah menjalani pemeriksaan oleh tim medis di kediaman resminya, ia dinyatakan positif terserang influenza musiman, namun dalam kategori non-kritis.

Meski mengalami flu berat, tim medis memastikan bahwa kondisi Netanyahu tidak mengarah ke komplikasi serius. Ia hanya diminta untuk menghindari aktivitas fisik dan pekerjaan intensif selama masa pemulihan guna mempercepat proses penyembuhan.

Alhasil Netanyahu tidak dapat menghadiri beberapa agenda penting, termasuk rapat kabinet mingguan dan pertemuan bilateral dengan delegasi asing yang sebelumnya telah dijadwalkan.

(Tribunnews.com / Namira)