Minggu, 17 Agustus 2025

Top Rank

5 Orang yang Mengalami Koma Terlama di Dunia: Ada yang Sampai 42 Tahun

Inilah kasus 5 orang yang mengalami koma terlama di dunia, ada yang sampai 42 tahun.

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Sri Juliati
Tangkap layar YouTube Kaye & Edwarda O'Bara/Inside Edition
KOMA TERLAMA - Tangkap layar YouTube Kaye & Edwarda O'Bara tahun 2022, menampilkan laporan Inside Edition tahun 1996 saat Kaye O'Bara memperlihatkan kondisi putrinya yang mengalami koma. Inilah kasus 5 orang yang mengalami koma terlama di dunia, ada yang sampai 42 tahun. 

TRIBUNNEWS.COM – Baru-baru ini, seorang anggota keluarga kerajaan Arab Saudi yang koma selama lebih dari dua dekade, meninggal dunia pada usia 36 tahun.

Mengutip New York Post, Pangeran Al-Waleed bin Khalid Al-Saud mengalami pendarahan otak dan pendarahan internal akibat kecelakaan mobil yang terjadi pada tahun 2005, saat ia baru berusia 15 tahun.

Dikenal luas sebagai "Pangeran Tidur", Pangeran Al-Waleed dirawat dengan ventilator di rumah sakit, tetapi tidak pernah sadar sepenuhnya hingga maut menjemput.

Pangeran Al-Waleed meninggal dunia pada 19 Juli, setelah 20 tahun dalam keadaan koma.

Namun, Pangeran Al-Waleed hanyalah satu dari segelintir orang yang mengalami koma dalam waktu yang sangat lama.

Bahkan, ada yang mengalami koma hingga 42 tahun lamanya.

Dikutip dari Live Science, koma adalah keadaan tidak sadar yang berkepanjangan, di mana seseorang masih hidup tetapi tidak responsif terhadap rangsangan dan tidak dapat dibangunkan.

Koma merupakan keadaan darurat medis yang membutuhkan penanganan segera untuk menyelamatkan nyawa dan fungsi otak.

Individu yang koma tidak dapat berinteraksi dengan lingkungannya atau merespons suara maupun aktivitas apa pun di sekitarnya.

Berikut Tribunnews merangkum kasus orang-orang yang mengalami koma dalam waktu lama, beberapa di antaranya sempat sadar kembali:

1. Terry Wallis – 19 tahun

Terry Wayne Wallis, pria asal Arkansas, AS, mengalami koma setelah terlibat kecelakaan mobil pada tahun 1984, lapor NBC News.

Baca juga: Penyebab Pangeran Arab Al Waleed Koma 20 Tahun, Upaya 3 Dokter AS Sia-sia, Sleeping Prince Tiada

Saat itu usianya 20 tahun.

Kesadarannya sangat terbatas, dan dokter yakin ia akan koma selamanya.

Namun, pada tahun 2003, Terry mulai berbicara kembali.

Ketika sadar, Terry meyakini usianya masih 20 tahun dan tahun saat itu masih 1984.

Otot-ototnya sangat lemah, tetapi secara bertahap ia mengalami pemulihan terbatas selama "periode kesadaran" tiga hari, di mana ia mulai bisa menggerakkan beberapa bagian tubuh dan berkomunikasi.

Meski demikian, ia tetap mengalami disabilitas, termasuk disartria (gangguan bicara motorik).

Terry meninggal dunia pada tahun 2022 karena komplikasi pneumonia, di usia 57 tahun.

2. Munira Abdulla – 27 tahun

Wanita asal Uni Emirat Arab, Munira Abdulla, mengalami koma setelah kecelakaan mobil pada tahun 1991.

Saat itu, ia sedang bepergian bersama putranya.

Usia Munira kala itu 32 tahun, sedangkan putranya 4 tahun.

Sang putra hanya mengalami memar ringan, sementara Munira menderita cedera otak parah.

Ia sempat dirawat di UEA, Inggris, dan Jerman.

Dokter sempat meyakini Munira tidak akan pernah sadar kembali.

Namun pada Juni 2018, Munira akhirnya sadar setelah 27 tahun koma.

Baca juga: 7 Fakta Mengharukan tentang Pangeran Saudi Sleeping Prince yang Wafat Setelah 20 Tahun Koma

Dalam wawancara telepon, Dr. Friedemann Müller, kepala dokter di Klinik Schoen di Bad Aibling, Jerman—tempat Munira dirawat—mengatakan bahwa kesadarannya pulih secara bertahap setelah menjalani terapi berbulan-bulan.

Ketika pertama tiba, hanya matanya yang menunjukkan sedikit gerakan dan bisa fokus pada orang atau benda.

Munira kini telah kembali ke UEA dan menjalani perawatan rutin di rumah sakit.

Meski demikian, ia masih mengalami dampak jangka panjang dari kerusakan otak.

Munira harus menggunakan kursi roda, walau dokter melihat adanya kemajuan dalam gerakan tangan.

Müller menyatakan bahwa Munira kemungkinan besar akan selalu membutuhkan perawatan, tetapi kini ia sudah mampu memahami lingkungan secara sadar dan berkomunikasi dengan kata-kata.

3. Elaine Esposito – 37 tahun

Wanita asal Alabama, AS, Elaine Esposito, sempat memegang rekor sebagai orang yang mengalami koma terlama, menurut Guinness World Records.

Mengutip St. Petersburg Times, Elaine lahir pada tahun 1934 dan kehilangan kesadaran pada tahun 1941, saat berusia 6 tahun.

Usus buntunya pecah, dan ia menjalani operasi usus buntu pada 6 Agustus 1941.

Elaine tidak pernah sadarkan diri setelah dibius.

Menjelang akhir operasi, ia mengalami kejang-kejang, suhu tubuhnya naik hingga 42°C, dan dokter khawatir ia tidak akan selamat malam itu.

Sepuluh bulan pertama dalam kondisi koma dijalaninya di rumah sakit di Chicago, sebelum akhirnya orang tuanya tidak lagi mampu membiayai perawatannya.

Mereka kemudian membawanya pulang agar ibunya, Lucy, bisa merawatnya siang dan malam.

Selama koma, Elaine menunjukkan kondisi tidur nyenyak dengan mata terbuka, dan berat badannya naik menjadi 39 kg.

Elaine bertahan dari berbagai kondisi berat selama bertahun-tahun, termasuk operasi perut tambahan, pneumonia, campak, dan paru-paru kolaps.

Ayahnya, Louis, wafat karena kanker pada Januari 1978.

Elaine akhirnya meninggal dunia pada tahun yang sama, dalam usia 43 tahun dan 357 hari, setelah koma selama 37 tahun dan 111 hari.

4. Aruna Shanbaug – 42 tahun

Mengutip BBC.com, Aruna Shanbaug adalah seorang perawat asal India.

Pada tahun 1973, ia mengalami cedera otak parah dan lumpuh akibat kekerasan seksual.

Usianya saat itu 25 tahun.

Pelakunya adalah seorang petugas bangsal di rumah sakit Mumbai tempat ia bekerja.

Sejak saat itu, Aruna dirawat dengan selang makan lewat hidung untuk mempertahankan hidupnya.

Kasusnya memicu perdebatan nasional tentang legalitas eutanasia di India.

Mahkamah Agung India menolak permohonan untuk mengizinkan kematian dengan bantuan medis.

Hingga akhirnya tahun 2015, Aruna mengalami pneumonia dan meninggal dunia setelah 42 tahun koma.

5. Edwarda O'Bara – 42 tahun

Edwarda O'Bara adalah seorang wanita asal Amerika yang mengalami koma diabetes selama 42 tahun.

Mengutip situs resminya, edwardaobara.com, Edwarda adalah gadis berusia 16 tahun yang menderita diabetes ringan.

Pada dini hari 3 Januari 1970, ia terbangun dalam kondisi gemetar dan kesakitan hebat karena insulin oral yang dikonsumsinya tidak terserap ke dalam aliran darah.

Ia pun dilarikan ke ruang gawat darurat dan tak lama kemudian jatuh ke dalam koma.

Selama 38 tahun berikutnya, ibunya, Kaye, setia merawat Edwarda seperti janjinya sebelum putrinya kehilangan kesadaran.

Kaye meninggal pada 7 Maret 2008.

Setelah itu, Edwarda dirawat oleh saudara perempuannya, Colleen, hingga akhirnya meninggal dunia pada 21 November 2012, setelah 42 tahun koma.

Menurut Lewiston Evening Journal, Edwarda O'Bara dan Aruna Shanbaug melampaui rekor Elaine Esposito sebagai orang yang mengalami koma terlama di dunia.

(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan