Kamis, 11 September 2025

Konflik Rusia Vs Ukraina

Krisis Personel Memburuk, Rusia Memperketat Kontrol Perbatasan Terhadap Pria Wajib Militer 

Pengetatan kontrol terhadap para pria wajib militer ini dilakukan Rusia dengan memberikan akses langsung kepada FSB

TANGKAP LAYAR/TWITTER/KREDIT FOTO GETTY
WAJIB MILITER - Foto ilustrasi menunjukkan para pria sedang direkrut dalam program wajib militer di Moskow, Rusia untuk perang di Ukraina pada 6 Oktober 2022. Seorang mantan pejabat Rusia berbicara tentang kehidupan barunya di AS setelah pergi untuk menghindari wajib militer. 

Namun, dengan korban jiwa yang terus bertambah, pertanyaan besar pun muncul: sampai kapan Rusia mampu bertahan dalam konflik yang semakin menguras sumber daya dan moral nasional?

WAJIB MILITER - Foto ilustrasi menunjukkan para pria sedang direkrut dalam program wajib militer di Moskow, Rusia untuk perang di Ukraina pada 6 Oktober 2022. Seorang mantan pejabat Rusia berbicara tentang kehidupan barunya di AS setelah pergi untuk menghindari wajib militer.
WAJIB MILITER - Foto ilustrasi menunjukkan para pria sedang direkrut dalam program wajib militer di Moskow, Rusia untuk perang di Ukraina pada 6 Oktober 2022. Seorang mantan pejabat Rusia berbicara tentang kehidupan barunya di AS setelah pergi untuk menghindari wajib militer. (GETTY IMAGES)

Dilarang Meninggalkan Rusia

Satu di antara cara Rusia mengatasi krisis personel itu adalah dengan menambah rekrutan sipil melalui program wajib militer.

"Pejabat berwenang Rusia saat ini sedang memeriksa apakah pelancong telah menerima pemberitahuan wajib militer, dan jika panggilan ditemukan dalam sistem, individu tersebut dilarang meninggalkan negara tersebut," tulis laporan TMT, Rabu.

Berdasarkan protokol saat ini, penjaga perbatasan Dinas Keamanan Federal (FSB) harus mengawal orang-orang ini ke area yang ditentukan di mana seorang pengawas menyampaikan penjelasan resmi dan pemberitahuan tertulis yang memperingatkan bahwa kegagalan melapor untuk bertugas dapat mengakibatkan tuntutan pidana.

Langkah-langkah baru ini menyusul laporan dari awal Juli bahwa penduduk di beberapa wilayah Rusia — termasuk Republik Tatarstan, Mordovia, Magadan, distrik otonom Yamalo-Nenets, dan Sakhalin — telah mulai menerima pemberitahuan mengenai pencantuman mereka dalam daftar wajib militer melalui portal layanan publik, Gosuslugi.
 
Artyom Klyga, seorang pengacara di Gerakan Penolak Militer, mengatakan, meskipun lembaga itu sudah ada setidaknya sejak September 2024, pihak berwenang baru mulai agresif mengumpulkan data pribadi dari para pria yang memenuhi syarat wajib militer tahun ini.

Langkah ini tampaknya meletakkan dasar bagi penggunaan pemanggilan elektronik yang lebih luas.

Pada bulan April 2023, Presiden Vladimir Putin menandatangani undang-undang yang menyamakan pemberitahuan wajib militer elektronik dengan pemberitahuan tertulis tradisional dan memperkenalkan hukuman berat bagi mereka yang menghindari dinas militer.

Berdasarkan hukum, daftar wajib militer nasional mencakup informasi detail tentang wajib militer, termasuk alamat tempat tinggal, tempat kerja, pendidikan, laporan pajak, catatan pensiun, data medis, dan riwayat pengadilan.

Semua panggilan yang dikeluarkan melalui Gosuslugi juga dicatat.

Panggilan elektronik dianggap sah dikirimkan tujuh hari setelah pertama kali muncul di akun Gosuslugi seseorang, setelah itu individu tersebut secara otomatis dilarang meninggalkan Rusia.

Jika orang tersebut gagal melapor ke kantor pendaftaran dalam waktu 20 hari, pembatasan tambahan berlaku: individu tersebut dapat dilarang mendaftar sebagai wiraswasta, membuka usaha, mengajukan pinjaman, membeli atau menjual properti, atau memperoleh paspor asing.

Perluasan penegakan hukum ini menyusul gelombang penghindaran wajib militer sebelumnya, terutama setelah mobilisasi parsial Moskow pada September 2022 yang mendorong ratusan ribu pria Rusia meninggalkan negara itu.

(oln/tmt/*)

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan