Sabtu, 11 Oktober 2025

Konflik Thailand Vs Kamboja

Konflik Thailand Vs Kamboja Punya Dampak Berlapis, Pengamat Lihat Indonesia Punya Modal Mendamaikan 

Pertempuran antara militer Thailand dan militer Kamboja punya dampak multi-level, Indonesia punya modal mendamaikan.

Penulis: Gita Irawan
TRIBUNNEWS/AKBAR PERMANA
KONFLIK THAILAND KAMBOJA - Tentara Kamboja dilaporkan melepaskan tembakan ke pangkalan militer Thailand di provinsi timur laut Surin pada Kamis (24/7/2025) pagi. Tentara Kerajaan Thailand dalam keterangan persnya mengatakan roket Kamboja juga menghantam wilayah Si Sa Ket di Thailand, seperti diwartakan Bangkok Post. Baku tembak antara tentara Kamboja dan Thailand juga terjadi di enam lokasi sepanjang perbatasan dua negara. Menteri Kesehatan Thailand, Somsak Thepsuthin mengatakan 12 orang, termasuk 11 warga sipil, dan satu tentara tewas dalam penembakan artileri oleh pasukan Kamboja, Reuters melaporkan. Ia menambahkan bahwa 24 warga sipil dan tujuh personel militer terluka. Pertempuran antara militer Thailand dan militer Kamboja punya dampak multi-level, Indonesia punya modal mendamaikan. TRIBUNNEWS/SRIHANDRIATMO MALAU/AKBAR PERMANA 

Menurutnya langkah itu adalah upaya langka dari ASEAN, dan Indonesia memimpin proses tersebut dari awal hingga implementasi awal di lapangan.

Fahmi juga mencatat langkah Indonesia saat itu diakui sebagai terobosan, karena untuk pertama kalinya ASEAN menyepakati pengiriman tim pemantau sipil ke wilayah konflik antarnegara anggotanya. 

Menurut dia hal itu menjadi preseden penting yang menunjukkan bahwa ASEAN sesungguhnya bisa bertindak jika ada kemauan politik dan kepemimpinan yang kuat. 

PERBATASAN THAILAND KAMBOJA - Tangkapan layar YouTube NDTV pada Jumat (25/7/2025) yang menampilkan perbatasan darat antara Thailand dan Kamboja pada malam hari.Bentrokan sengit di perbatasan Thailand dan Kamboja pada Kamis, 24 Juli 2025 telah menewaskan 14 orang.
PERBATASAN THAILAND KAMBOJA - Tangkapan layar YouTube NDTV pada Jumat (25/7/2025) yang menampilkan perbatasan darat antara Thailand dan Kamboja pada malam hari.Bentrokan sengit di perbatasan Thailand dan Kamboja pada Kamis, 24 Juli 2025 telah menewaskan 14 orang. (Tangkapan layar YouTube NDTV)

Kata Fahmi, Indonesia memainkan peran kunci dalam menciptakan kondisi tersebut.

Selain itu, menurut dia, hubungan Indonesia dengan kedua negara cukup istimewa.

Indonesia, kata dia, juga punya andil besar dalam pembangunan kekuatan militer Kamboja melalui pelatihan pasukan khusus dan pasukan antiterornya. 

Sementara Thailand, ungkapnya, pernah memberikan izin dan kepercayaan tinggi kepada Kopassandha (kini Kopassus) untuk melakukan operasi militer pembebasan sandera "Woyla" di Bandara Don Muang, Bangkok.

"Nah, modal historis, netralitas strategis, dan kredibilitas itu bisa menjadi landasan kuat untuk mendorong inisiatif mediasi baru, baik secara bilateral, trilateral, atau lewat kerangka ASEAN yang lebih fleksibel," kata Fahmi.

"Kalau Indonesia tidak hadir dengan inisiatif damai, akan ada aktor luar yang mengisi ruang itu. Dan hasilnya belum tentu baik bagi ASEAN," pungkasnya.

 

Profil Singkat Khairul Fami

Lahir: 5 Mei 1975, Mataram, Nusa Tenggara Barat

Pendidikan: Ilmu Politik di Universitas Airlangga, aktif di Resimen Mahasiswa (Menwa)

Karier Awal: Pernah menjadi jurnalis radio di Lombok, Bali, dan Surabaya

Pendiri ISESS: Sejak 2013, fokus pada kajian pertahanan, militer, dan keamanan nasional

Khairul Fahmi, Institute for Security and Strategic Studies (ISESS)
Khairul Fahmi, Institute for Security and Strategic Studies (ISESS) (Istimewa)

 

Kiprah & Pandangan

Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved