Konflik Thailand Vs Kamboja
Konflik Thailand Vs Kamboja Punya Dampak Berlapis, Pengamat Lihat Indonesia Punya Modal Mendamaikan
Pertempuran antara militer Thailand dan militer Kamboja punya dampak multi-level, Indonesia punya modal mendamaikan.
Menurutnya langkah itu adalah upaya langka dari ASEAN, dan Indonesia memimpin proses tersebut dari awal hingga implementasi awal di lapangan.
Fahmi juga mencatat langkah Indonesia saat itu diakui sebagai terobosan, karena untuk pertama kalinya ASEAN menyepakati pengiriman tim pemantau sipil ke wilayah konflik antarnegara anggotanya.
Menurut dia hal itu menjadi preseden penting yang menunjukkan bahwa ASEAN sesungguhnya bisa bertindak jika ada kemauan politik dan kepemimpinan yang kuat.

Kata Fahmi, Indonesia memainkan peran kunci dalam menciptakan kondisi tersebut.
Selain itu, menurut dia, hubungan Indonesia dengan kedua negara cukup istimewa.
Indonesia, kata dia, juga punya andil besar dalam pembangunan kekuatan militer Kamboja melalui pelatihan pasukan khusus dan pasukan antiterornya.
Sementara Thailand, ungkapnya, pernah memberikan izin dan kepercayaan tinggi kepada Kopassandha (kini Kopassus) untuk melakukan operasi militer pembebasan sandera "Woyla" di Bandara Don Muang, Bangkok.
"Nah, modal historis, netralitas strategis, dan kredibilitas itu bisa menjadi landasan kuat untuk mendorong inisiatif mediasi baru, baik secara bilateral, trilateral, atau lewat kerangka ASEAN yang lebih fleksibel," kata Fahmi.
"Kalau Indonesia tidak hadir dengan inisiatif damai, akan ada aktor luar yang mengisi ruang itu. Dan hasilnya belum tentu baik bagi ASEAN," pungkasnya.
Profil Singkat Khairul Fami
Lahir: 5 Mei 1975, Mataram, Nusa Tenggara Barat
Pendidikan: Ilmu Politik di Universitas Airlangga, aktif di Resimen Mahasiswa (Menwa)
Karier Awal: Pernah menjadi jurnalis radio di Lombok, Bali, dan Surabaya
Pendiri ISESS: Sejak 2013, fokus pada kajian pertahanan, militer, dan keamanan nasional

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.