Konflik Palestina Vs Israel
Israel Culik 21 Aktivis Kapal Handala Freedom Flottila yang Kirim Bantuan ke Gaza
Israel menculik 21 kru Kapal Handala Freedom Flottila yang ingin mengirim bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza untuk warga Palestina yang kelaparan.
Penulis:
Yunita Rahmayanti
Editor:
Pravitri Retno W
TRIBUNNEWS.COM - Israel menculik 21 aktivis kemanusiaan yang berupaya mengirim bantuan kemanusiaan menggunakan kapal Handala milik Freedom Flottila menuju Jalur Gaza.
Freedom Flotilla adalah sebutan untuk konvoi kapal sipil internasional yang bertujuan menembus blokade laut Israel terhadap Jalur Gaza, dan mengirim bantuan kemanusiaan langsung kepada rakyat Palestina di Gaza.
Website resmi Freedom Flottila mengumumkan kapal mereka, Handala, dicegat oleh militer Israel di perairan internasional pada hari Sabtu, 26 Juli 2025 malam.
Pada pukul 23.43 waktu setempat, Israel memutus kamera di kapal Handala, menyebabkan aktivis Freedom Flottila di luar misi tersebut kehilangan kontak dengan mereka yang berada di kapal.
"Handala membawa kiriman bantuan kemanusiaan penting bagi warga Palestina di Gaza, termasuk susu formula bayi, popok, makanan, dan obat-obatan . Semua kargo bersifat non-militer, sipil, dan ditujukan untuk distribusi langsung kepada penduduk yang menghadapi kelaparan dan gangguan medis yang disengaja akibat blokade ilegal Israel," tulis Freedom Flottila, Sabtu.
Sesaat sebelum Israel mencegat kapal tersebut, awak kapal Handala menegaskan mereka akan mogok makan jika ditahan oleh pasukan Israel dan tidak akan menerima makanan apa pun dari Israel.
Ann Wright, anggota komite pengarah Freedom Flotilla, mengatakan Israel tidak memiliki wewenang untuk menangkap mereka di perairan internasional berdasarkan hukum internal mereka.
"Israel tidak memiliki wewenang hukum untuk menahan warga sipil internasional di atas Handala," kata Ann Wright, setelah Israel menculik awak kapal Handala.
Ia menentang klaim Israel yang mengatakan berhak menahan kapal apa pun yang menuju Gaza.
"Ini bukan masalah yurisdiksi internal Israel. Mereka adalah warga negara asing yang beroperasi di bawah hukum internasional di perairan internasional. Penahanan mereka sewenang-wenang, melanggar hukum, dan harus dihentikan," lanjutnya.
Kapal Handal mengangkut 21 warga sipil yang mewakili 12 negara, termasuk anggota parlemen, pengacara, jurnalis, aktivis buruh, aktivis lingkungan, dan pembela hak asasi manusia lainnya.
Baca juga: Aktivis Freedom Flotilla Kirim Kapal Baru Handala untuk Tembus Blokade Gaza
Daftar Aktivis Kemanusiaan di Kapal Handala:
- Amerika Serikat:
- Christian Smalls – pendiri Serikat Buruh Amazon;
- Huwaida Arraf – Pengacara hak asasi manusia (Palestina/AS);
- Jacob Berger – aktivis Yahudi-Amerika;
- Bob Suberi – veteran perang Yahudi AS;
- Braedon Peluso – Pelaut dan aktivis aksi langsung;
- Dr. Frank Romano – Pengacara dan aktor internasional (Prancis/AS).
- Prancis :
- Emma Fourreau – MEP dan aktivis (Prancis/Swedia);
- Gabrielle Cathala – Anggota parlemen dan mantan pekerja kemanusiaan;
- Justine Kempf – Perawat, Médecins du Monde;
- Ange Sahuquet – Insinyur dan aktivis hak asasi manusia.
- Italia :
- Antonio Mazzeo – Guru, peneliti perdamaian, jurnalis;
- Antonio "Tony" La Picirella – Organisator iklim dan keadilan sosial.
- Spanyol :
- Santiago González Vallejo – Ekonom dan aktivis;
- Sergio Toribio – Insinyur dan pencinta lingkungan.
- Australia :
- Robert Martin – Aktivis hak asasi manusia;
- Tania "Tan" Safi – Jurnalis dan organisator keturunan Lebanon.
- Norwegia :
- Vigdis Bjorvand – aktivis keadilan berusia 70 tahun.
- Inggris Raya / Prancis :
- Chloé Fiona Ludden – Mantan staf dan ilmuwan PBB.
- Tunisia :
- Hatem Aouini – Aktivis serikat buruh dan internasionalis.
- Maroko :
- Mohamed El Bakkali – Jurnalis senior di Al Jazeera (berbasis di Paris).
- Irak / Amerika Serikat :
- Waad Al Musa – Juru kamera dan reporter lapangan di Al Jazeera.
Penculikan tersebut merupakan serangan ketiga Israel terhadap misi kapal Freedom Flottila tahun ini.
Pada Mei lalu, Israel mengebom kapal bantuan sipil Conscience di perairan Eropa, melukai empat orang dan melumpuhkan kapal tersebut.
Pada Juni lalu, Israel menyita kapal Madleen dan menculik 12 warga sipil yang ikut dalam pelayaran untuk mengirim bantuan ke Jalur Gaza.
Kapal Handala, bagian dari misi Freedom Flotilla Coalition, berlayar dari Pelabuhan Gallipoli di Italia pada tanggal 20 Juli 2025 — sebagai tahap akhir perjalanan menuju Gaza.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.