Konflik Thailand Vs Kamboja
Kemlu RI Pastikan Tak Ada WNI Terdampak Konflik di Thailand dan Kamboja
Kemlu memastikan hingga kini tidak ada Warga Negara Indonesia yang terdampak akibat konflik yang terjadi antara Thailand dengan Kamboja.
Penulis:
Rizki Sandi Saputra
Editor:
Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Luar Negeri RI (Kemlu) memastikan hingga kini tidak ada Warga Negara Indonesia (WNI) yang terdampak akibat konflik yang terjadi antara Thailand dengan Kamboja.
Juru Bicara Kemlu RI Roy Sumirat menyebut saat ini Kemlu telah menjalin komunikasi dengan pihak Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di dua negara tersebut.
Baca juga: 3 Hari Perang, Thailand-Kamboja Mulai Membahas Gencatan Senjata, Malaysia Jadi Penengah
"Sejauh ini tidak terdapat informasi mengenai adanya WNI yang terdampak. Pemerintah melalui Perwakilan RI di Kamboja dan Thailand, terus mengikuti secara seksama perkembangan di perbatasan Thailand dan Kamboja," kata Roy saat dimintai tanggapannya, Minggu (27/7/2025).
Roy juga memastikan sejauh ini pemerintah melalui Kemlu juga menjalin komunikasi dengan para WNI yang berada di perbatasan Thailand dengan Kamboja.
Sebagai informasi, wilayah terdampak dari sisi Thailand yaitu di Trat, Sa Kaeo, dan Ubon Ratchathani.
Sementara dari sisi Kamboja ada di Provinsi Oddar Mianchey dan Preah Vihear
"Sudah ada komunikasi dengan simpul-simpul WNI di wilayah tersebut," kata dia.
Sementara ini, berdasarkan data yang diperoleh oleh Kemlu dari KBRI kedua negara ada sekitar 15 orang yang berada di wilayah zona merah perbatasan Thailand.
Baca juga: Darurat Militer Diterapkan, Thailand Gelar Operasi Militer Balas Serangan Kamboja
Sementara yang berada di perbatasan Kamboja, tidak ada data WNI yang melaporkan diri kepada Kemlu RI.
"Dari data lapor diri, ada sekitar 15 (lima belas) WNI yang tersebar di wilayah sekitar perbatasan, khususnya di wilayah bagian Thailand. Sementara di wilayah terdampak dari sisi Kamboja, belum terdapat WNI," tandas dia.
Konflik Thailand Vs Kamboja
Sudah tiga hari dua negara bertetangga di Asia Tenggara, Thailand dan Kamboja, berperang.
Dua negara itu memperebutkan sebuah wilayah di perbatasan.
Sebanyak 33 orang tewas, mayoritas warga sipil.
Namun perang dua negara itu ikut menyasar negara lain yakni Laos.
Diketahui Thailand, Kamboja, dan Laos adalah 3 negara yang tetangga.
Dikutip dari Bangkok Post, Sabtu (26/7/2025), peluru artileri juga ikut menyasar Laos.
Peluru artileri merupakan proyektil berukuran besar yang biasanya ditembakkan dari meriam.
Bahkan peluru ini merusak properti sebuah bangunan di Laos.
Thailand pun bereaksi dan membantah peluru itu ditembakkan oleh anggota militernya.
Juru Bicara Angkatan Darat Kerajaan Thailand Mayor Jenderal Winthai Suvaree mengatakan Thailand mengendalikan persenjataannya secara ketat sesuai dengan protokol internasional.
Ia menuduh Kamboja telah menggunakan senjata pendukung jarak jauh terhadap sasaran sipil sejak perang tiga hari lalu.
"Ini menunjukkan bahwa tindakan ini disengaja untuk menyesatkan pengamat internasional mengenai peran Thailand," ujarnya, Sabtu (26/7/2025).
Angkatan Darat Thailand mengunggah dokumen bukti dari Laos di laman Facebook-nya.
Terjemahan dalam bahasa Laos menyatakan bahwa 10 peluru dari konflik perbatasan antara Thailand dan Kamboja mendarat di wilayah Laos Jumat kemarin.
Hantaman peluru merusak bangunan di Laem Pa Paek dan Laem Makham Pom.
Militer Thailand menyatakan penyesalan mendalam atas kerusakan tersebut, tetapi mengonfirmasi bahwa peluru tersebut bukan berasal dari pasukan Thailand.
"Thailand telah menggunakan senjata dengan sangat hati-hati untuk mencegah dampak di luar target militer," demikian pernyataan mereka.
Juru bicara tersebut mengatakan insiden di Laos, mengingat jarak dan arahnya, kemungkinan besar direkayasa oleh Kamboja untuk menimbulkan kebingungan di kalangan pejabat Laos.
Ia mengutuk tindakan tersebut, menyerukan agar Kamboja menghentikan aksinya dan memperingatkan bahwa hal itu dapat merusak reputasi internasional mereka.
Angkatan Darat Kerajaan Thailand akan terus berkoordinasi erat dengan otoritas Laos untuk menjaga hubungan Thailand-Laos, Mayor Jenderal Winthai menambahkan.
Kedua negara bertetangga Thailand dan Kamboja sebenarnya sudah lama terlibat dalam pertikaian sengit mengenai wilayah yang dikenal sebagai Segitiga Zamrud.
Ini adalah wilayah perbatasan Thailand, Kamboja, dan Laos tempat berada beberapa kuil kuno.
Pertikaian ini telah berlangsung selama puluhan tahun namun memanas lagi pada Mei 2025, ketika seorang tentara Kamboja tewas dalam baku tembak.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.