Jumat, 19 September 2025

Andy Byron Diduga akan Gugat Coldplay setelah Kemesraannya dengan Kepala HRD Tertangkap Kiss Cam

CEO Astronomer, Andy Byron diduga akan menggugat band Coldplay setelah video kemesraannya dengan kepala HRD perusahaan viral di media sosial.

TikTok @instaaagrace
PASANGAN SELINGKUH - Dua petinggi perusahaan Amerika Serikat (AS) tertangkap basah berselingkuh dalam kamera konser Coldplay di Massachusetts, Rabu (16/7/2025). Kini Andy Byron diduga berupaya akan tempuh jalur hukum untuk menuntut Coldplay 

TRIBUNNEWS.COM - CEO Astronomer, Andy Byron diduga akan menggugat band Coldplay setelah video kemesraannya dengan kepala HRD perusahaan viral di media sosial.

Momen mesra Andy Byron dengan Kristin Cabot tertangkap Kiss Cam saat keduanya asik menonton konser Coldplat di Foxborough, Massachusetts, Rabu (16/7/2025).

Byron terlihat merangkul Kristin Cabot, Chief People Officer Astronomer.

Video tersebut ditampilkan di layar Jumbotron dan langsung menarik perhatian publik.

Byron diketahui telah menikah dan memiliki anak.

Dia tampak terkejut dan langsung menunduk ketika dirinya muncul di layar besar konser Coldplay.

Vokalis Coldplay, Chris Martin, bahkan sempat menanggapi momen tersebut.

"Entah mereka berselingkuh atau mereka hanya sangat pemalu," ucap Chris Martin bercanda.

Rekaman itu dengan cepat menyebar di media sosial dan menjadi viral.

Kini setelah dua pekan kejadian tersebut, Andy Byron disebutkan telah mengundurkan diri dari Astronomer.

Baca juga: Kekayaan Bos Astronomer Andy Byron Jadi Sorotan Setelah Momen Kiss Cam Saat Konser Coldplay Viral

Mantan CEO perusahaan tersebut dikabarkan tengah mempertimbangkan gugatan hukum terhadap Coldplay.

Kontroversi besar di dunia maya disebut telah menyebabkan dampak buruk bagi Byron.

Baik secara pribadi maupun profesional.

Dikutip dari Financial Express, sumber Page Six menyebut Byron tengah menanggung rasa malu yang luar biasa setelah kejadian tersebut.

Byron pun mempertimbangkan langkah hukum untuk menuntut Coldplay dan penyelenggara acara.

Pihaknya merasa sangat tertekan secara emosional dan dianggap melanggar privasi.

"Dia (Andy Byron) merasa sangat malu di depan umum dan yakin band telah menjadikan meme internet tanpa izinnya," kata seorang sumber yang dekat dengan Byron.

Di tempat lain, pengacara Camron Dowlatshahi menjelaskan meski Byron dapat mengajukan gugatan pencemaran nama baik, namun hal tersebut akan sulit dibuktikan.

Pasalnya Byron harus memiliki bukti kuat tak ada hubungan asmara antara dirinya dengan Cabot.

"Gugatan pencemaran nama baik mengharuskan Byron membuktikan tidak ada hubungan asmara antara dirinya dengan Cabot," jelasnya.

Lebih rumit lagi, muncul beberapa cuplikan dari konser yang memperlihatkan keduanya sempat berciuman dan berpelukan berulang kali sepanjang malam.

Insiden tersebut semakin memanas setelah vokalis Coldplat, Chris Martin melontarkan candaan setelah melihat reaksi Byron dan Cabot yang tertangkap kiss cam.

"Entah mereka berselingkuh atau mereka memang pemalu," kata Martin membuat seisi stadion makin menertawakan Byron.

Hal ini bisa membuat Byron memiliki tambahan bukti saat dirinya dipermalukan di depan publik luas.

Meski Coldplay belum mengeluarkan pernyataan resmi, beberapa sumber mengatakan kepada ShuterScoop, jika Martin 'menertawakan' gagasan tuntutan atas momen konser yang menghibur dunia tersebut.

Para pakar hukum juga masih meragukan peluang Byron di pengadilan.

"Di stadion yang dipenuhi 70.000 orang dan kamera di mana-mana, akan sulit untuk membantah adanya pelanggaran privasi," kata seorang pengacara.

"Ini lebih seperti upaya pengendalian kerusakan," lanjutnya.

Mengundurkan Diri setelah Viral

Astronomer sebelumnya mengumumkan pada Jumat (18/7/2025), Byron dan Cabot diberi cuti administratif dan sedang diselidiki secara internal.

Namun, sehari kemudian, pada Sabtu (19/7/2025), Astronomer menyatakan Byron telah mengajukan pengunduran diri dan Dewan Direksi telah menerimanya.

"Para pemimpin kami diharapkan menetapkan standar dalam perilaku dan akuntabilitas, dan baru-baru ini, standar tersebut tidak terpenuhi," tulis Astronomer dalam pernyataan resmi di LinkedIn.

Perusahaan juga menyatakan Co-Founder dan Chief Product Officer, Pete DeJoy, akan menjabat sebagai CEO sementara.

Astronomer, sebuah perusahaan rintisan perangkat lunak di bidang DataOps, baru saja mengumumkan pendanaan sebesar $93 juta pada Mei lalu, yang dipimpin oleh Bain Ventures dan Salesforce Ventures.

Dalam pernyataannya, Astronomer menegaskan, meskipun kesadaran publik terhadap perusahaan mereka meningkat karena kontroversi tersebut, komitmen terhadap produk dan layanan tetap tidak berubah.

"Produk dan layanan kami tetap sama. Kami terus melakukan yang terbaik: membantu pelanggan mengatasi tantangan data dan AI mereka," tutup pernyataan itu.

Kepergian Byron menandai titik balik bagi perusahaan yang kini berupaya memulihkan kepercayaan publik dan internal.

Astronomer juga dihadapkan pada tantangan untuk menemukan pemimpin baru yang dapat membawa visi perusahaan ke masa depan tanpa dibayangi kontroversi.

Siapa Andy Byron?

Andy Byron dikenal sebagai salah satu eksekutif teknologi yang berpengaruh di industri data dan open source.

Ia menjabat sebagai CEO Astronomer, sebuah perusahaan teknologi asal Cincinnati, Ohio, yang berfokus pada pengembangan dan layanan Apache Airflow, Business Insider melaporkan.

Selama masa kepemimpinannya, Byron berperan penting dalam memperluas penggunaan Apache Airflow di kalangan perusahaan global.

Ia juga mendorong pertumbuhan Astronomer dalam sektor DataOps yang sangat kompetitif.

Byron dikenal memiliki pendekatan agresif terhadap pengembangan produk dan kemitraan strategis.

Mengenal Perusahaan Astronomer

Baca juga: Istri Sah CEO Astronomer Hapus Sosmed usai Suami Viral Diduga Selingkuh di Kiss Cam Konser Coldplay

Astronomer adalah perusahaan teknologi asal Cincinnati, Ohio.

Perusahaan ini mengembangkan platform modern untuk orkestrasi data pipeline berbasis Apache Airflow.

Platform utamanya, Astro, dirancang untuk membantu perusahaan mengelola, memantau, dan menskalakan alur data dalam skala besar secara efisien.

Menurut situs resmi perusahaan, Astronomer.io, perusahaan ini didirikan pada tahun 2015 oleh Ry Walker dengan visi memperkuat operasional data modern melalui orkestrasi yang andal dan terukur.

Sejak awal, Astronomer fokus pada ekosistem open source dan menjadi kontributor utama dalam pengembangan Apache Airflow, sebuah proyek yang awalnya dibangun oleh Airbnb dan kini berada di bawah pengelolaan Apache Software Foundation.

TechCrunch melaporkan, Astronomer telah mengumpulkan total pendanaan lebih dari USD 280 juta dari sejumlah investor besar seperti Insight Partners, Sierra Ventures, dan Tribe Capital.

Pendanaan tersebut memperkuat posisi Astronomer sebagai pemain kunci dalam pengelolaan data pipeline di era AI dan cloud-native computing.

Platform Astro menawarkan automasi, keamanan, serta skalabilitas tinggi, dan kini digunakan oleh berbagai perusahaan di sektor keuangan, teknologi, layanan kesehatan, hingga ritel.

Fokus Astronomer saat ini adalah pengembangan fitur-fitur baru untuk mendukung pipeline data real-time dan orkestrasi sistem kecerdasan buatan (AI).

(Tribunnews.com/ Siti N/ Andari Wulan Nugrahani)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan