Konflik Rusia Vs Ukraina
Putin: Rudal Hipersonik Oreshnik Mulai Diproduksi, Siap Ditempatkan di Belarus Akhir Tahun Ini
Presiden Rusia Vladimir Putin mengumumkan pada Jumat (1/8/2025) bahwa negaranya telah memulai produksi rudal hipersonik terbatunya, Oreshnik.
Penulis:
Farrah Putri Affifah
Editor:
Sri Juliati
Kategori ini sebelumnya dilarang dalam Perjanjian INF (Intermediate-Range Nuclear Forces Treaty) yang ditandatangani Uni Soviet dan Amerika Serikat, namun perjanjian tersebut dibatalkan oleh kedua pihak pada 2019.
Penempatan Oreshnik di Belarus menjadi bagian dari kebijakan militer yang lebih luas antara Moskow dan Minsk.
Pada musim gugur lalu, kedua pemimpin menandatangani perjanjian keamanan strategis yang mengizinkan penggunaan senjata nuklir Rusia untuk melindungi Belarus dari ancaman eksternal.
Hal ini menempatkan Belarus secara resmi di bawah payung nuklir Rusia, pertama kalinya sejak pecahnya Uni Soviet.
Lukashenko, yang telah memerintah Belarus selama lebih dari tiga dekade, dikenal sebagai sekutu dekat Kremlin dan sangat bergantung pada dukungan ekonomi serta militer Rusia.
Ia juga mengizinkan wilayah Belarus digunakan sebagai jalur invasi ke Ukraina pada 2022 dan kini menjadi tuan rumah bagi sejumlah senjata nuklir taktis milik Rusia.
Dengan perbatasan sepanjang lebih dari 1.000 kilometer dengan Ukraina, penempatan sistem senjata Rusia di Belarus secara signifikan memperluas jangkauan operasional militer Moskow, termasuk kemampuan menyerang target di Eropa Timur dan Tengah.
Ini memberi Rusia keunggulan strategis dalam potensi konflik masa depan dengan negara-negara NATO.
Selain itu, revisi doktrin nuklir Rusia yang ditandatangani Putin tahun lalu menurunkan ambang batas penggunaan senjata nuklir.
Tidak hanya untuk membalas serangan nuklir, tetapi juga dalam skenario penggunaan senjata konvensional yang dinilai mengancam kedaulatan atau integritas teritorial Rusia dan Belarus.
Apa Itu Rudal Hipersonik Oreshnik?
Rudal Oreshnik, yang dinamai dari kata Rusia untuk "pohon hazel", merupakan rudal balistik hipersonik generasi baru milik Rusia.
Rudal ini dikembangkan dari platform rudal antarbenua RS-26 Rubezh dan dirancang untuk menjadi salah satu senjata paling canggih dalam sistem persenjataan Rusia, dikutip dari Economic Times India Times.
Dengan kemampuan manuver tinggi dan kecepatan luar biasa, Oreshnik dianggap mampu menembus sebagian besar sistem pertahanan rudal modern.
Salah satu keunggulan utama rudal ini adalah kecepatannya yang dapat mencapai Mach 10 atau sekitar 12.000 km/jam.
Tidak hanya cepat, rudal ini juga membawa wahana reentry manuver (MaRV) yang membuatnya bisa mengubah arah selama terbang.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.