Pemda Katsushikaku Jepang Ini Gratiskan Kunjungan Lapangan dan Kemah Pelajar SD SMP Negeri

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO – Pemerintah Distrik Katsushika, Tokyo, mengambil langkah progresif dengan menggratiskan seluruh biaya kunjungan lapangan dan perkemahan sekolah bagi siswa SD dan SMP negeri di wilayahnya mulai tahun ajaran 2025.

Wali Kota Katsushika, Aoki Katsunori (76), menyampaikan bahwa kebijakan ini diambil untuk menghapus hambatan ekonomi yang selama ini menghalangi sebagian siswa berpartisipasi dalam kegiatan belajar luar kelas.

"Sampai saat ini, beberapa anak belum dapat ikut kunjungan sekolah karena alasan keuangan," ujar Aoki kepada Tribunnews.com, Senin (4/8/2025).

"Kunjungan sekolah adalah bagian dari pendidikan wajib. Ini momen penting bagi anak-anak untuk berbagi pengalaman berharga bersama teman-temannya," katanya.

Baca juga: Tantangan Global Masih Tinggi, Pemerintah Siapkan Stimulus untuk Industri Manufaktur

Ia menambahkan, lonjakan biaya transportasi dan akomodasi akibat inflasi dan meningkatnya wisatawan mancanegara ke Jepang turut memengaruhi keputusan ini.

"Kami percaya pemerintah harus hadir, agar anak-anak bisa mengikuti kegiatan ini dengan tenang tanpa beban biaya."

Bebas Biaya Tanpa Pengecualian

Program ini mencakup semua siswa yang terdaftar di SD dan SMP negeri yang dikelola oleh Pemerintah Distrik Katsushika, tanpa memandang tingkat pendapatan keluarga.

Kebijakan ini menjadikan Katsushika sebagai distrik pertama dari 23 distrik khusus Tokyo yang menerapkan kebijakan semacam ini.

Pemerintah daerah telah mengalokasikan sekitar 280 juta yen (setara Rp30,8 miliar) dalam rancangan anggaran tahun fiskal 2025 untuk merealisasikan program ini.

Kegiatan yang akan digratiskan meliputi: Perjalanan sekolah selama 2 malam 3 hari untuk siswa SMP kelas 3; 
kamp belajar untuk siswa SMP kelas 2.

Kegiatan pendidikan luar ruang bagi siswa SD kelas 6, perkemahan musim panas di tepi laut untuk siswa SD kelas 5
Diperkirakan sekitar 2.900 siswa SMP dan 6.800 siswa SD akan mengikuti program ini.

Biaya perjalanan untuk siswa SMP kelas 3, yang sebelumnya mencapai 80.000 yen per orang, kini sepenuhnya ditanggung pemerintah distrik.

Untuk kegiatan lainnya, yang selama ini sebagian sudah disubsidi, pemerintah menambahkan anggaran 49 juta yen agar semuanya benar-benar gratis.