Jumat, 8 Agustus 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Armada Kapal Sipil Besar akan Berlayar Menuju Gaza Akhir Agustus untuk Mematahkan Pengepungan Israel

Armada sipil besar-besaran akan berangkat ke Jalur Gaza pada akhir Agustus dalam upaya baru untuk mematahkan blokade Israel

Editor: Muhammad Barir
Tangkapan layar X/@NabilAlNashar
AKSI DUKUNG PALESTINA- Sebuah momen langka terjadi Australia, Hampir satu juta orang berbaris di Jembatan Sydney menentang genosida Israel di Gaza sambil meneriakkan: "Bebaskan Palestina." Mereka menyebutnya Pawai untuk Kemanusiaan di Australia​. 

 

Seif Abu Keshk, penyelenggara lainnya, mengatakan lebih dari 6.000 aktivis telah mendaftar daring untuk bergabung.


“Para peserta akan menjalani pelatihan di titik-titik keberangkatan, dengan acara solidaritas dan perkemahan yang direncanakan di sepanjang jalan,” tambahnya.

"Ini adalah upaya baru untuk menekan pemerintah dengan mengirimkan puluhan kapal dan ribuan aktivis untuk mendobrak blokade Gaza," kata Abu Keshk.

Pengumuman ini muncul beberapa hari setelah pasukan angkatan laut Israel mencegat kapal bantuan Handala pada 26 Juli saat mendekati pantai Gaza dan mengawalnya ke Pelabuhan Ashdod. Kapal tersebut telah mencapai sekitar 70 mil laut dari Gaza, melampaui jarak yang ditempuh oleh Madleen, yang mencapai 110 mil sebelum dihentikan, menurut Komite Internasional untuk Mematahkan Pengepungan di Gaza.

Menolak seruan internasional untuk gencatan senjata, tentara Israel telah melancarkan serangan brutal di Gaza sejak 7 Oktober 2023, menewaskan hampir 61.000 warga Palestina, hampir setengahnya perempuan dan anak-anak. Kampanye militer tersebut telah menghancurkan daerah kantong tersebut dan membawanya ke ambang kelaparan.

November lalu, Pengadilan Kriminal Internasional mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanannya Yoav Gallant atas kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza.

Israel juga menghadapi kasus genosida di Mahkamah Internasional atas perangnya di daerah kantong tersebut.

 

 

 

 

SUMBER: MIDDLE EAST MONITOR

Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan