Minggu, 10 Agustus 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Hamas Tetap Bayar Gaji 30.000 PNS Gaza Lewat Sistem Tunai Rahasia, Total Rp 113 Miliar

Meski perang menghancurkan Gaza, Hamas tetap membayar gaji 30.000 PNS lewat sistem tunai rahasia senilai 7 juta dolar atau setara Rp 113 miliar.

|
Anews/File
SAYAP MILITER HAMAS - Seorang petempur Brigade Al Qassam, sayap militer Hamas, dalam sebuah parade militer beberapa waktu lalu di Jalur Gaza. Meski perang menghancurkan Gaza, Hamas tetap membayar gaji 30.000 PNS lewat sistem tunai rahasia senilai 7 juta dolar atau setara Rp 113 miliar. 

Militer Israel mengklaim pada Maret lalu telah membunuh kepala keuangan Hamas, Ismail Barhoum, yang dituduh menyalurkan dana ke sayap militer.

Ismail Barhoum adalah seorang tokoh senior Hamas yang memainkan peran penting dalam mengelola dana operasional gerakan tersebut, termasuk yayasan dan lembaga amal yang berafiliasi dengan Hamas.

Meski banyak infrastruktur administratif hancur, seorang pejabat senior Hamas mengatakan kepada BBC bahwa kelompok tersebut telah menimbun sekitar 700 juta dolar dan ratusan juta shekel di terowongan bawah tanah sebelum serangan 7 Oktober 2023.

Shekel adalah mata uang resmi negara Israel yang juga digunakan sebagai alat pembayaran sah di wilayah Palestina seperti Tepi Barat dan Jalur Gaza.

Hamas selama ini mengandalkan pendapatan dari pajak tinggi, bea masuk, dukungan jutaan dolar dari Qatar, serta bantuan Iran untuk Brigade Qassam.

Di masa perang, mereka memungut pajak dari pedagang dan menjual rokok dengan harga hingga 100 kali lipat dari sebelumnya.

Kemarahan warga meningkat ketika Hamas juga menyalurkan paket makanan kepada anggota dan keluarga mereka, sementara banyak warga lain tidak mendapat bantuan.

"Bukankah mereka penyebab penderitaan kami?” ujar Nisreen Khaled, seorang janda di Gaza, kepada BBC.

Baca juga: Hamas Tolak Pendudukan Israel di Jalur Gaza: Ini Bukan Tanah Kosong

Pada 7 Oktober 2023, Hamas melancarkan serangan besar ke Israel dengan roket dan infiltrasi darat, menewaskan lebih dari seribu orang dan menyandera ratusan.

Israel membalas dengan operasi militer besar-besaran di Gaza, menyebabkan puluhan ribu warga Palestina tewas dan krisis kemanusiaan parah.

Serangan Hamas dikecam oleh negara-negara Arab, yang menyerukan agar Hamas menyerahkan kekuasaan kepada Otoritas Palestina.

Komunitas internasional mendorong solusi dua negara dan pembentukan misi stabilisasi di Gaza.

(Tribunnews.com/ Andari Wulan Nugrahani)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan