Jumat, 29 Agustus 2025

Trump Terapkan Tarif Timbal Balik

AS dan Tiongkok Memperpanjang Batas Waktu 'Gencatan Senjata' Perdagangan

Donald Trump setuju untuk sekali lagi menunda batas waktu kenaikan tarif impor China sementara diskusi antara kedua belah pihak terus berlanjut.

Editor: Muhammad Barir
Facebook The White House
TARIF DAGANG AS - Foto ini diambil pada Kamis (3/4/2025) dari Facebook The White House memperlihatkan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, berbicara selama konferensi pers setelah menandatangani kenaikan tarif dagang. Pemerintahan Donald Trump setuju untuk sekali lagi menunda batas waktu kenaikan tarif impor China sementara diskusi antara kedua belah pihak terus berlanjut. AS dan Tiongkok memperpanjang batas waktu gencatan senjata perdagangan untuk menghindari kenaikan tarif. Batas waktu yang baru adalah 10 November. 

"Dua negara dengan ekonomi terbesar di dunia telah mencapai kesepakatan untuk sebuah kerangka kerja," ujar Lutnick di akhir perundingan London. Sejak pertemuan tersebut, detail perjanjian kerangka kerja tersebut belum dirilis atau dipublikasikan oleh kedua pemerintah.

Namun, diskusi-diskusi tersebut akhirnya membuahkan hasil, yaitu Tiongkok melanjutkan pengiriman beberapa logam tanah jarang yang digunakan untuk memproduksi kendaraan, ponsel pintar, baterai, dan sejumlah barang sehari-hari lainnya. AS juga mengizinkan produsen cip AI Nvidia dan AMD untuk memulai kembali penjualan beberapa cip mereka ke Tiongkok, yang untuk sementara dilarang. Nvidia mengalami kerugian sebesar $5,5 miliar dari larangan tersebut, sementara AMD memperkirakan dampaknya sebesar $800 juta .

Namun, kesepakatan dagang penuh dengan China masih sulit dicapai meskipun setidaknya tujuh hari pembicaraan tatap muka tahun ini antara pejabat tinggi di kedua belah pihak.

 

 

Baca juga: Boncos, Bonus yang Diterima Pekerja Otomotif AS Terancam Merosot karena Tarif Impor Trump

 

 

 

AS dan Tiongkok memperpanjang batas waktu gencatan senjata Perdagangan

AS dan China telah memperpanjang gencatan senjata perdagangan mereka hingga 10 November, hanya beberapa jam sebelum kenaikan tarif ditetapkan berlaku.

Dalam pernyataan bersama, dua ekonomi terbesar dunia mengatakan tarif tiga digit pada barang satu sama lain yang diumumkan awal tahun ini akan ditangguhkan selama 90 hari lagi.

Perundingan bulan lalu berakhir dengan kedua belah pihak menyebut diskusi tersebut "konstruktif". Negosiator utama Tiongkok saat itu mengatakan bahwa kedua negara akan terus berupaya mempertahankan gencatan senjata, sementara para pejabat AS mengatakan mereka sedang menunggu persetujuan akhir dari Presiden AS Donald Trump.

Pada hari Senin, Trump menandatangani perintah eksekutif untuk memperpanjang gencatan senjata tarif.


Artinya, Washington akan menunda lagi penerapan tarif 145% terhadap barang-barang China, sementara Beijing akan tetap menunda penerapan tarif 125% terhadap kiriman dari AS.

Berdasarkan perjanjian tersebut, AS akan mempertahankan tarifnya atas impor Cina sebesar 30%, sementara Cina akan mempertahankan tarif sebesar 10% atas barang-barang Amerika.

Halaman
123
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan