Jumat, 15 Agustus 2025

Konflik Rusia Vs Ukraina

Trump Ancam Putin dengan Konsekuensi Berat jika Tak Setop Perang di Ukraina

Presiden AS Donald Trump akan menemui Presiden Rusia Putin sebelum bertemu Presiden Ukraina Zelensky. Trump ancam Rusia untuk akhiri perang.

Kremlin.ru
TRUMP DAN PUTIN - Foto ini diambil pada Rabu (19/2/2025) dari publikasi resmi Kremlin, memperlihatkan Presiden Rusia Vladimir Putin (kanan) menyerahkan bola resmi Piala Dunia FIFA 2018 kepada Presiden AS Donald Trump (kiri) di Helsinki, Finlandia, pada 16 Juli 2018. Pada 13 Agustus 2025, Trump mengancam Putin dengan konsekuensi berat jika tidak menghentikan perang di Ukraina. 

"Saya pikir sangat terhormat bahwa Presiden Rusia datang ke negara kami, alih-alih kami yang pergi ke negaranya atau bahkan negara ketiga," kata Trump, Senin.

Ini akan menjadi pertemuan tatap muka kedua antara Trump dan Putin sejak pertemuan puncak Helsinki tahun 2018.

Trump menyebut Putin cerdas dan menegaskan dia selalu "memiliki hubungan yang sangat baik" dengan pemimpin Kremlin itu.

Namun, ketika rudal Rusia menghantam Kyiv pada awal tahun ini, Trump menuduh Putin membunuh banyak orang tanpa alasan, dan menambahkan dalam sebuah unggahan di media sosial Truth Social, "Dia benar-benar GILA!"

Sementara itu, Putin memuji upaya miliarder Republik tersebut untuk mengakhiri perang Ukraina

"Saya yakin dia sungguh-sungguh," kata Putin tahun lalu ketika Trump mencalonkan diri sebagai presiden.

Sejak kembali ke Gedung Putih pada bulan Januari, Trump telah menjalin pemulihan hubungan dengan Putin, yang telah dikesampingkan oleh komunitas internasional sejak invasi Ukraina pada 24 Februari 2022.

Pada Februari lalu, Trump dan Putin berbicara selama 90 menit melalui telepon, keduanya mengungkapkan harapan untuk memperbaiki hubungan.

Namun setelah serangkaian perundingan yang sia-sia dan terus berlanjutnya pemboman mematikan yang dilakukan Rusia terhadap kota-kota Ukraina, Trump tampak semakin frustrasi.

"Saya sangat kecewa dengan Presiden Putin," kata Trump kepada wartawan bulan lalu. 

"Saya pikir dia orang yang bersungguh-sungguh dengan ucapannya. Dan dia bisa bicara dengan sangat indah, lalu dia akan mengebom orang-orang di malam hari. Kami tidak suka itu," lanjutnya.

Pertemuan Trump dan Putin Sebelumnya

Trump dan Putin telah bertemu enam kali, sebagian besar di sela-sela acara internasional selama masa jabatan pertama Trump.

Dalam buku terbarunya "War", jurnalis Washington Post, Bob Woodward, menulis bahwa Trump berbicara dengan Putin tujuh kali sejak meninggalkan Gedung Putih pada tahun 2021 hingga kembali ke sana pada awal tahun ini, sementara Kremlin membantahnya.

Namun, menurut buku tersebut, momen penentu dalam hubungan mereka tetaplah pertemuan puncak 16 Juli 2018 di ibu kota Finlandia, Helsinki. 

Setelah pertemuan empat mata selama dua jam, Trump dan Putin menyatakan keinginan untuk memperbaiki hubungan antara Washington dan Moskow.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan