Kamis, 2 Oktober 2025

Konflik Rusia Vs Ukraina

Gedung Putih Pastikan Trump dan Putin Tatap Muka Langsung di KTT Alaska, Zelensky Tak Diundang

Gedung Putih memastikan pertemuan tatap langsung antara keduanya akan berlangsung pada Jumat siang pukul 11.00 waktu Alaska

Penulis: Bobby W
Editor: Tiara Shelavie
Kremlin
PUTIN DAN TRUMP - Foto ini diambil pada Jumat (11/7/2025) dari website resmi Kremlin, memperlihatkan Presiden Rusia Vladimir Putin (kiri) dan Presiden AS Donald Trump (kanan) bertemu di sela-sela acara G20 2019 di Osaka 

Dikutip dari Reuters, sumber dekat dari Kremlin mengatakan bahwa kedua pihak tampaknya telah menemukan titik temu yang tidak dijelaskan sebelumnya. 

"Tampaknya beberapa ketentuan akan disepakati besok (Jumat) karena Trump tidak bisa ditolak, dan kami tidak dalam posisi menolak (akibat tekanan sanksi)," ujar sumber Reuters yang berbicara secara anonim karena sensitivitas isu tersebut.

Putin sebelumnya telah menetapkan syarat ketat untuk gencatan senjata penuh, tetapi salah satu kompromi mungkin berupa gencatan senjata bertahap dalam perang udara.

Analis menyatakan Putin mungkin berusaha terlihat memberikan apa yang Trump inginkan sementara tetap bebas memperluas konflik di Ukraina jika diinginkan.

"Jika Rusia mampu mengajukan kesepakatan yang menciptakan gencatan senjata tetapi tetap membuat Rusia mengendalikan dinamika eskalasi, tanpa menciptakan deterren yang nyata di darat maupun udara Ukraina... itu akan menjadi hasil yang sangat baik dari perspektif Putin," kata Sam Greene, Direktur Democratic Resilience di Center for European Policy Analysis.

Zelensky Minta Semua Wilayah Ukraina Dikembalikan

Sementara itu bagi di pihak Ukraina, kecurigaan terus dilayangkan kepada Rusia dalam negosiasi ini.

Zelensky sebelumnya juga secara terang-terangan menuduh Putin menggertak dan membuang waktu untuk menghindari sanksi sekunder AS.

Presiden Ukraina tersebut juga menekankan bahwa pihaknya akan menolak menyerahkan wilayah apa pun kepada Moskow bila tuntutan tersebut diikutsertakan dalam kesepakatan damai.

Penolakan tersebut disampaikan oleh Zelensky setelah Trump mengatakan transfer wilayah antara Rusia dan Ukraina bisa menjadi cara memecahkan kebuntuan.

Hal ini terjadi mengingat Putin dan pasukannya kini telah menguasai hampir seperlima wilayah Ukraina

Putin pun masih belum menunjukkan sikap jelas terkait kompromi wilayah apa saja yang ingin dikembalikan ke Ukraina.

Pemimpin Kremlin ini telah menjadikan kontrol penuh Rusia atas wilayah industri Donbas di timur Ukraina, yang terdiri dari wilayah Donetsk dan Luhansk sebagai salah satu tujuan perangnya.

Putin juga menginginkan kontrol penuh atas wilayah Kherson dan Zaporizhzhia Ukraina; penghapusan opsi keanggotaan NATO bagi Kyiv; serta pembatasan ukuran angkatan bersenjata Ukraina.

 Ukraina menyatakan syarat-syarat ini tidak dapat diterima dan sama dengan meminta mereka menyerah.

(Tribunnews.com/Bobby)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved