Senin, 18 Agustus 2025

Konflik Rusia Vs Ukraina

KTT Trump–Putin di Alaska, Begini Reaksi Warga Ukraina dan Rusia

Di tengah perhatian dunia, warga Ukraina dan Rusia menunjukkan dua reaksi berbeda terkait KTT Trump-Putin di Alaska.

Facebook The White House
KTT TRUMP-PUTIN - Foto diunduh dari Facebook The White House, Sabtu (16/8/2025) memperlihatkan Presiden Rusia Vladimir Putin (kiri) bertemu dengan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump (kanan) di Alaska pada Jumat, 15 Agustus 2025. Trump melakukan konferensi pers dengan Putin setelah pertemuan mereka di Alaska. Di tengah perhatian dunia, warga Ukraina dan Rusia menunjukkan dua reaksi berbeda: ada yang berharap pada pengaruh global, tapi ada juga yang takut pada dampak perang. 

Anchorage juga dikenal sebagai kota dengan akses langsung ke alam liar Alaska — dari gletser, pegunungan, hingga satwa liar seperti beruang dan rusa kutub.

Analisis Ukraina: Putin Manfaatkan Ego Trump

Al Jazeera melaporkan, analis politik di Kyiv menilai pertemuan tersebut menunjukkan bagaimana Putin memanfaatkan kelemahan Trump.

Seorang analis menyebut Putin "memberi si narsisis apa pun yang dibutuhkan untuk memanipulasinya", dengan pujian yang disamarkan sebagai diplomasi.

Selama konferensi pers, Putin kerap menegaskan kembali pernyataan Trump, termasuk klaim bahwa perang Rusia–Ukraina bisa dicegah seandainya Trump menang pemilu 2020. Putin menyebut, “Saya cukup yakin itu memang akan terjadi.”

Namun, menurut Letnan Jenderal Ihor Romanenko, mantan wakil kepala Staf Umum Ukraina, hasil pertemuan itu justru “melegitimasi” Putin.

Romanenko menilai Trump gagal menekan Rusia soal sanksi dan gencatan senjata.

Menurut analis Ukraina Igar Tyshkevych, hasil pertemuan itu berarti lebih banyak serangan udara dan mobilisasi militer oleh Rusia.

Tyshkevychmenilai Ukraina perlu bersiap dengan strategi mobilisasi penuh untuk mempertahankan garis depan.

Rusia Anggap Pertemuan Sebagai Kemenangan

The Guardian menulis, Moskow menyambut pertemuan tersebut dengan penuh kegembiraan.

Mantan Presiden Dmitry Medvedev menilai, perundingan menunjukkan negosiasi bisa berlangsung tanpa prasyarat.

Putin menuntut Ukraina menarik diri dari Donetsk dan Luhansk sebagai syarat mengakhiri perang.

Baca juga: 8 Fakta KTT Trump-Putin di Alaska: Sambutan Karpet Merah, Minim Terobosan Akhiri Perang di Ukraina

Sebagai imbalan, ia menawarkan pembekuan garis depan di wilayah Kherson dan Zaporizhzhia yang kini diduduki Rusia.

Trump, yang sebelumnya mengancam konsekuensi berat jika Moskow menolak gencatan senjata, justru menyebut pertemuan itu “sangat produktif” dan mendorong perjanjian damai komprehensif alih-alih gencatan senjata sementara.

Trump mengatakan kini keputusan ada di tangan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.

Komentar ini segera ditanggapi pejabat Rusia, yang menilai tanggung jawab penyelesaian perang kini diarahkan pada Kyiv dan Eropa.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan