Jumat, 22 Agustus 2025

3 Streamer Meninggal di Depan Kamera saat Live, Terbaru Pria Prancis yang Dianiaya Teman-temannya

3 kasus kematian influencer atau streamer viral di media sosial selama beberapa bulan terakhir. Terbaru kematian streamer yang dianiaya rekannya.

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Endra Kurniawan
Kolase tangkap layar YouTube Sky News/Entertainment Tonight/Noticias Caracol
MENINGGAL SAAT LIVE - Dari kiri ke kanan, potret streamer Jean Pormanove, influencer Valeria Márquez dan Jesús Sarmiento. Ketiganya meninggal dunia saat kamera live menyala. 

TRIBUNNEWS.COM – Setidaknya tiga kasus kematian influencer atau streamer saat siaran langsung terjadi dalam beberapa bulan terakhir.

Kasus terbaru menimpa seorang pria 46 tahun asal Prancis yang meninggal dunia setelah mengalami penganiayaan oleh rekan sesama streamernya.

Berikut ulasan lengkapnya.

1. Jean Pormanove – Prancis

STREAMER MENINGGAL - Tangkap layar YouTube Sky News 20 Agustus 2025, memperlihatkan sosok streamer Jean Pormanove. Pria 46 tahun tersebut terlihat tidak bernyawa dalam sebuah video livesreaming.
STREAMER MENINGGAL - Tangkap layar YouTube Sky News 20 Agustus 2025, memperlihatkan sosok streamer Jean Pormanove. Pria 46 tahun tersebut terlihat tidak bernyawa dalam sebuah video livesreaming. (Tangkap layar YouTube Sky News)

Dilansir CBS News, seorang pria berusia 46 tahun meninggal dunia saat siaran langsung.

Jaksa di Prancis selatan pada Selasa (19/8/2025) menyatakan bahwa mereka sedang menyelidiki kasus ini.

Korban diketahui bernama asli Raphael Graven, tetapi dikenal di dunia maya sebagai “Jean Pormanove” atau “JP”.

Ia meraih popularitas dengan melakukan siaran langsung yang menampilkan dirinya menerima kekerasan fisik atau dipermalukan oleh teman-temannya.

Jaksa di kota Nice mengonfirmasi bahwa ia meninggal pada Senin (18/8) di desa Contes yang berlokasi tak jauh dari kota tersebut.

Netizen menyebut video itu — yang ditayangkan langsung di platform asal Australia bernama Kick dan kemudian dibagikan secara luas — memperlihatkan Graven terbaring tak bergerak di bawah selimut ketika salah satu dari dua pria di ruangan melemparkan botol air plastik ke arahnya.

JP dan rekan-rekannya dikabarkan telah melakukan live streaming selama sekitar 10 hari.

Menteri Pemerintah Prancis, Clara Chappaz, menyebut kematian Graven sebagai kengerian yang luar biasa. “Jean Pormanove dipermalukan dan dianiaya selama berbulan-bulan secara langsung di platform Kick,” tulis Chappaz di X.

Baca juga: Beauty Influencer Pakistan Tewas Ditembak Stalker usai Rayakan Ulang Tahunnya yang ke-17

Chappaz juga melaporkan insiden ini kepada regulator media Prancis dan menegaskan:

“Tanggung jawab platform daring terkait penyebaran konten terlarang bukanlah pilihan, tetapi kewajiban hukum. Kegagalan semacam ini bisa menyebabkan tragedi dan tidak boleh dibiarkan.”

Kejaksaan Nice telah memerintahkan otopsi dan meluncurkan penyelidikan lebih lanjut untuk memastikan penyebab kematian.

Sebelumnya, polisi di Nice memang telah menyelidiki dugaan tindak kekerasan terhadap orang-orang rentan selama delapan bulan terakhir.

Kasus ini mulai disorot publik sejak Desember 2024, setelah laporan media Prancis Mediapart mengungkap viralnya video-video kekerasan tersebut yang diikuti oleh ribuan penonton, terutama di platform Kick.

Ketika dimintai keterangan, Kick menolak memberikan informasi dengan alasan kebijakan privasi.

Platform ini dikenal memiliki aturan pengguna lebih longgar dibandingkan pesaingnya, seperti Twitch.

Menurut laporan Le Parisien, Graven mulai dikenal di media sosial sekitar lima tahun lalu dan memiliki sekitar 500.000 pengikut di berbagai platform, termasuk TikTok dan Twitch.

Ia awalnya populer karena streaming game, namun kemudian dikenal karena sering mengikuti tantangan ekstrem bersama streamer lain.

2. Valeria Márquez – Meksiko

INFLUENCER DITEMBAK - Tangkap layar YouTube Entertainment Tonight 16 Mei 2025, memperlihatkan influencer Valeria Márquez yang melakukan live streaming sebelum kematiannya. Muncul  spekulasi terkait motif pembunuhan femisida atau berbasis gender.
INFLUENCER DITEMBAK - Tangkap layar YouTube Entertainment Tonight 16 Mei 2025, memperlihatkan influencer Valeria Márquez yang melakukan live streaming sebelum kematiannya. Muncul spekulasi terkait motif pembunuhan femisida atau berbasis gender. (Tangkap layar YouTube Entertainment Tonight)

Pada 13 Mei 2025, seorang influencer media sosial bernama Valeria Márquez (23) ditembak mati saat siaran langsung TikTok di negara bagian Jalisco, Meksiko.

Menurut CBS News (16/5/2025), Márquez diduga dibunuh oleh pembunuh bayaran dan sempat mengungkapkan rasa takutnya sebelum tewas.

Kasus ini mengejutkan publik Meksiko dan memunculkan spekulasi terkait motif pembunuhan femisida atau berbasis gender, terutama karena wilayah tersebut dikenal rawan kekerasan akibat kartel narkoba.

Presiden Meksiko Claudia Sheinbaum menyampaikan belasungkawa kepada keluarga Márquez serta akan melakukan penyelidikan penuh terhadap kasus ini.

Juru bicara Kejaksaan Jalisco, Denis Rodríguez, mengatakan bahwa beberapa jam sebelum penembakan, dua pria mendatangi salon kecantikan tempat Márquez berada.

Salah satunya menyamar sebagai kurir dan mengaku membawa hadiah mahal untuk Márquez, sementara rekannya menunggu di atas sepeda motor.

Baca juga: Influencer di Meksiko Tewas Ditembak saat Live TikTok, Dugaan Motif Femisida

Menurut saksi, ketika Márquez mengetahui ada orang yang mencarinya, ia sempat mengungkapkan ketakutannya melalui siaran langsung:

“Mungkin mereka akan membunuh saya. Apakah mereka akan datang dan membawa saya pergi, atau bagaimana? Saya khawatir.”

Beberapa menit kemudian, para pria itu kembali ke salon dan menanyakan keberadaan Márquez.

Tak lama setelah menerima boneka dan sekantong kopi dari mereka, ia ditembak di kepala dan dada hingga terjatuh pingsan di depan kamera.

TikTok kemudian menutup akunnya.

Beberapa hari setelah kejadian, masyarakat setempat meletakkan karangan bunga di depan salon sebagai bentuk penghormatan.

Mengutip Reuters (18/6/2025), Departemen Keuangan AS menjatuhkan sanksi terhadap lima anggota senior Kartel Generasi Baru Jalisco (CJNG) terkait perdagangan narkoba dan kekerasan, termasuk Ricardo Ruiz Velasco, yang diduga terlibat dalam pembunuhan Márquez.

Kasus ini juga menambah daftar panjang krisis femisida yang sedang berlangsung di Meksiko.

3. Jesus Sarmiento – Venezuela

INFLUENCER DITEMBAK - Tangkap layar YouTube Noticias Caracol pada 26 Juni 2025, memperlihatkan potongan video Jesús Sarmiento Rodríguez, influencer yang ditembak saat live TikTok. Sarmiento kerap mengeluhkan soal geng kriminal di wilayahnya.
INFLUENCER DITEMBAK - Tangkap layar YouTube Noticias Caracol pada 26 Juni 2025, memperlihatkan potongan video Jesús Sarmiento Rodríguez, influencer yang ditembak saat live TikTok. Sarmiento kerap mengeluhkan soal geng kriminal di wilayahnya. (Tangkap layar YouTube Noticias Caracol)

Jesus Sarmiento, seorang influencer asal Venezuela dengan hampir 80.000 pengikut TikTok, dibunuh pada Juni 2025 oleh pria bersenjata yang menyerbu kediamannya.

Dalam video yang tersebar di media sosial, terdengar seorang perempuan menggedor pintu dan berteriak minta tolong di latar belakang.

“Mereka menembak saya, mereka menembak saya!” teriak Sarmiento, sementara darah terlihat memenuhi lantai.

Sesaat kemudian, dua pria bersenjata tampak muncul sebelum siaran langsung terputus.

Menurut kantor kejaksaan, Sarmiento sebelumnya menerima ancaman dari anggota GEDOS (Kelompok Kejahatan Terorganisasi Terstruktur) dan oknum polisi.

Dalam beberapa unggahan TikTok-nya, Sarmiento juga membahas sosok Héctor Rusthenford Guerrero, alias “Nino Guerrero”, pemimpin Tren de Aragua, salah satu geng kriminal paling berbahaya di Venezuela.

Departemen Luar Negeri AS bahkan menawarkan hadiah 5 juta dolar AS bagi siapa pun yang memberikan informasi terkait penangkapan Guerrero.

Pemerintah Venezuela, bagaimanapun, bersikeras bahwa Tren de Aragua sudah dibubarkan dan menolak klaim AS tentang keberadaannya.

Sarmiento kerap membagikan foto dan video anggota geng tersebut, serta mengecam dugaan pemerasan oleh aparat kepolisian.

“Saya diculik oleh DAET — Direktorat Aksi Strategis dan Taktis Kepolisian,” ungkapnya dalam salah satu video terakhir.

“Kita dibanjiri pejabat nakal yang bekerja sama dengan penjahat biasa,” tambahnya.

(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan