Berkat Labubu, Laba Pop Mart di Tahun 2025 Kian Dekati Angka Rp 45 Triliun
Labubu menghasilkan laba hingga Rp10,91 triliun pada semester pertama dan menyumbang 34,7 persen dari total pendapatan Pop Mart
Penulis:
Bobby W
Editor:
Garudea Prabawati
Wang juga menambahkan bahwa penjualan produk Pop Mart di Amerika Utara dan Asia Pasifik pada tahun ini secara bersama-sama mulai menyamai penjualan di Tiongkok pada 2024.
Di Amerika Serikat sendiri, Pop Mart saat ini memiliki sekitar 40 toko yang tersebar di seantero negeri Paman Sam.
Adapun Wang mengatakan perusahaannya berencana untuk memulai fase "pembukaan toko yang relatif cepat" dalam satu atau dua tahun ke depan.
Wang memerkirakan bakal ada 10 toko Pop Mart di AS yang akan dibuka pada semester kedua tahun 2025 ini.
Bisnis utama Pop Mart sendiri adalah memproduksi dan menjual mainan koleksi dengan format penjualan "blind box".
Blind Box adalah strategi penjualan sebuah paket barang yang jenisnya dirahasiakan dari konsumen sehingga mereka tak mengetahui pasti varian apa yang ada di dalamnya.
Seperti informasi yand dipaparkan sebelumnya, produk blind box menjadi varian mainan Pop Mart paling laris tahun ini.
Pop Mart mengatakan pada Selasa bahwa "The Monsters" menghasilkan laba hingga 4,81 miliar yuan (Rp10,91 triliun) pada semester pertama.
Melalui penjualan tersebut, Labubu menyumbang 34,7?ri total pendapatan Pop Mart pada tahun 2025 ini.
Selain Labubu ada beberapa seri mainan lainnya yang menghasilkan laba lebih dari 1 miliar yuan (Rp2,27 triliun) selama periode tersebut seperti "Molly" dan "Crybaby".
Karena sering dijadikan sebagai gantungan tas, Pop Mart juga mengumumkan akan meluncurkan versi mini Labubu yang nantinya dapat dipasang langsung di ponsel.
Selain membuat variasi produk baru, Pop Mart juga mengaku akan mengikuti strategi Disney dengan merencanakan sejumlah karakter Pop Mart untuk tampil di media seperti film animasi hingga atraksi taman hiburan.
(Tribunnews.com/Bobby)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.