Kucing Disita dan Dilelang Pengadilan di Tiongkok, Ribuan Orang 'Berebut' Jadi Pemilik Baru
Meski bukan ras langka dan memiliki biaya pemeliharaan yang cukup tinggi, staf pusat veteriner mengaku terkejut dengan antusiasme publik
Editor:
Eko Sutriyanto
Kucing ini masuk dalam daftar aset yang disita oleh Pengadilan sebagai bagian dari eksekusi gugatan sengketa kontrak pinjaman keuangan tahun 2017, dengan total nilai hampir 4 juta yuan atau sekitar Rp9 miliar
TRIBUNNEWS.COM, TIONGKOK - Seekor kucing jantan berusia tiga tahun viral di media sosial usai Pengadilan di Provinsi Jiangsu, Tiongkok memutuskan untuk menyitanya sebagai bagian dari aset milik seorang debitur yang kalah dalam gugatan utang.
Kucing belang tersebut akan dilelang dengan harga awal 500 yuan atau sekitar Rp1,13 juta pada 3 September pukul 10.00 pagi melalui situs Ali Assets Judicial Auction.
Dikutip vnexpress, hingga malam 20 Agustus, lebih dari 5.800 orang telah mendaftar untuk mengikuti lelang, dan halaman lelangnya telah dilihat lebih dari 500.000 kali.
Kucing ini bahkan menjadi barang terpopuler di situs tersebut.
Diketahui kucing tersebut belum dikebiri telah divaksinasi dua kali, dalam kondisi sehat, dipelihara di pusat perawatan hewan swasta selama dua tahun terakhir.
Digambarkan kucing itu sebagai hewan yang gemuk, ramah, dan mudah dirawat.
Baca juga: 10 Negara dengan Jumlah Kucing Peliharaan Terbanyak: AS Peringkat 1, Disusul China hingga Jepang
Meski bukan ras langka dan memiliki biaya pemeliharaan yang cukup tinggi, staf pusat veteriner mengaku terkejut dengan antusiasme publik terhadap lelang ini.
Salah satu staf bahkan ikut mendaftar karena merasa sangat terikat secara emosional setelah merawat kucing tersebut selama dua tahun.
“Saya rasa karena statusnya ‘disita’, banyak orang ingin menyelamatkannya,” ujarnya.
Kucing ini masuk dalam daftar aset yang disita oleh Pengadilan sebagai bagian dari eksekusi gugatan sengketa kontrak pinjaman keuangan tahun 2017, dengan total nilai hampir 4 juta yuan atau sekitar Rp9 miliar.
Sesuai hukum perdata Tiongkok, hewan peliharaan dikategorikan sebagai harta pribadi, sehingga dapat disita dan dilelang untuk melunasi utang pemiliknya.
Praktik lelang hewan peliharaan bukan hal baru di Tiongkok.
Sebelumnya, hewan ternak seperti sapi, domba, dan babi juga pernah dilelang dalam kasus serupa.
Unggahan tentang lelang kucing ini telah mendapat lebih dari 300.000 interaksi di media sosial.
Banyak warganet bersimpati dan bercanda bahwa kucing tersebut.
'Kucing paling menyedihkan di dunia karena harus menjual dirinya sendiri untuk melunasi utang pemiliknya,' kata warganet. (vnexpress.net)
Pengadilan Negeri Jaksel: Sidang PK Silfester Matutina Berpotensi Gugur Jika Tidak Hadiri Langsung |
![]() |
---|
Silfester Matutina Sakit, Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Selatan Tunda Sidang Peninjauan Kembali |
![]() |
---|
Rien Wartia Trigina Layangkan Gugatan Balik ke Andre Taulany, Tuntut Hak Aset hingga Rekening Bank |
![]() |
---|
Chikita Meidy Gugat Cerai, Sikap Indra Dianggap Abaikan Keluarga, Biaya Anak Sekolah Dicicil |
![]() |
---|
10 Negara dengan Jumlah Kucing Peliharaan Terbanyak: AS Peringkat 1, Disusul China hingga Jepang |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.