Konflik Palestina Vs Israel
Apa Itu Ketuk Ganda? Strategi Israel Serang RS Nasser di Khan Yunis yang Tewaskan Nakes & Jurnalis
Apa itu strategi ketuk ganda? Serangan ganda Israel ke RS Nasser di Khan Yunis tewaskan 21 orang, termasuk nakes dan jurnalis.
Penulis:
Andari Wulan Nugrahani
Editor:
Nanda Lusiana Saputri
Konvensi ini merupakan landasan utama hukum humaniter internasional dan berlaku secara universal bagi negara-negara yang menandatanganinya.
Konvensi Jenewa 1949 menjadi acuan utama dalam pelaporan pelanggaran HAM di zona konflik, termasuk dalam kasus Palestina, Ukraina, Suriah, dan lainnya.
Siapa Saja Korbannya?
Selain Hussam al-Masri dari Reuters, Associated Press (27/8/2025) melaporkan wartawan Mariam Dagga (AP), Mohammad Salama (Al Jazeera, Middle East Eye), Ahmed Abu Aziz (MEE), dan Moaz Abu Taha juga tewas.
Mereka dikenal sebagai jurnalis lokal yang menjadi mitra media internasional di Gaza.
Kementerian Kesehatan Gaza menambahkan sejumlah pasien serta tim penyelamat juga ikut tewas.
Serangan ini meningkatkan jumlah jurnalis yang tewas di Gaza menjadi setidaknya 273 orang, menurut catatan Al Jazeera.
Komite Perlindungan Jurnalis (CPJ) menyebut angka itu sebagai yang tertinggi dalam sejarah konflik modern.
Apa Kata Israel?
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyebut peristiwa itu sebagai “kecelakaan tragis” dan mengatakan militer akan melakukan penyelidikan.
“Israel menghargai kerja jurnalis, tenaga medis, dan warga sipil,” katanya dalam pernyataan yang hanya dirilis berbahasa Inggris.
Namun, Action on Armed Violence (Agustus 2025) menilai 88 persen investigasi internal Israel terhadap dugaan pelanggaran militernya berakhir tanpa tindakan.
Laporan yang bocor menyebut Israel mengetahui 83 persen korban dalam perang Gaza adalah warga sipil.
Kecaman internasional
Sekjen PBB António Guterres mengecam keras “pembunuhan mengerikan” di RS Nasser dan menyerukan penyelidikan independen.
Baca juga: Netanyahu Klaim Serangan Israel di RS Nasser Gaza sebagai Kecelakaan Tragis, Tewaskan Jurnalis-Nakes
Presiden Prancis Emmanuel Macron menyebut serangan itu “tidak dapat ditoleransi” dan menuntut Israel menghormati hukum internasional.
Inggris, Jerman, hingga organisasi kebebasan media juga menyuarakan kemarahan.
Reporters Without Borders menegaskan, “Ada hukum internasional yang seharusnya melindungi jurnalis, tetapi tampaknya tidak berlaku di Gaza.”
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)
Sumber: TribunSolo.com
Konflik Palestina Vs Israel
Australia Usir Dubes Iran usai Serangan Anti-Yahudi Tahun Lalu, Teheran Janjikan Pembalasan |
---|
Hamas Bantah Klaim Israel, 21 Korban Tewas di Rumah Sakit Nasser Bukan Anggota Pejuang |
---|
Trump akan Pimpin Pertemuan Besar di Gedung Putih Bahas Rencana Kelola Gaza Pascaperang |
---|
IDF Tembak 5 Jurnalis Pakai Rudal di Rumah Sakit Al Nasser Gaza |
---|
Serangannya Tewaskan Jurnalis, Israel Berdalih Targetkan Kamera Pengawas Hamas di RS Gaza |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.