Senin, 1 September 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Israel Tetapkan Gaza Jadi Zona Perang, Peringatkan Bakal Ada Serangan Besar Dalam Waktu Dekat

Militer Israel tetapkan Gaza jadi zona pertempuran yang  berbahaya, menandai eskalasi terbaru dalam konflik yang telah berlangsung hampir dua tahun

RNTV/TangkapLayar
KEHANCURAN TOTAL - Foto tangkap layar RNTV pada Senin (14/7/2025) yang menunjukkan kehancuran total di Jalur Gaza akibat bombardemen Israel. Militer Israel tetapkan Gaza jadi zona pertempuran yang  berbahaya, Israel berdalih penetapan kota Gaza sebagai zona perang karena wilayah itu dianggap sebagai pusat konsentrasi kelompok perlawanan Palestina, yakni Hamas. 

TRIBUNNEWS.COM - Militer Israel secara resmi menetapkan Kota Gaza sebagai zona pertempuran yang berbahaya, Jumat (29/8/2025).

Pengumuman ini diumumkan langsung oleh juru bicara militer Israel, Avichay Adraee, melalui akun resminya di X, menandai eskalasi terbaru dalam konflik yang telah berlangsung hampir dua tahun tepatnya sejak Oktober 2023.

“Kami tidak menunggu. Kami telah memulai tahap awal serangan terhadap Kota Gaza. Saat ini kami beroperasi dengan kekuatan penuh di pinggiran kota,” kata Adraee, dikutip dari Al Jazeera.

“Mulai pukul 10.00 pagi waktu setempat, jeda taktis tidak berlaku di wilayah Kota Gaza yang kini ditetapkan sebagai zona pertempuran berbahaya,” imbuhnya.

Israel berdalih penetapan kota Gaza sebagai zona perang karena wilayah itu dianggap sebagai pusat konsentrasi kelompok perlawanan Palestina, yakni Hamas.

Israel menilai kawasan itu menyimpan pusat komando, gudang senjata, hingga jaringan terowongan bawah tanah yang masih aktif.

Dengan menyebutnya sebagai zona pertempuran, Israel berusaha melegitimasi serangan skala besar, baik dari udara maupun darat, untuk menghancurkan infrastruktur militer dan jaringan terowongan bawah tanah yang diyakini masih aktif di kawasan itu.

Langkah ini disinyalir sebagai bagian dari persiapan serangan besar-besaran, terlebih beberapa waktu lalu militer Israel secara terbuka menyebut operasi yang sedang berlangsung hanyalah “tahap awal” untuk merebut kendali penuh atas pusat kota.

Krisis Kemanusiaan Memburuk

Baca juga: Semua Negara Anggota DK PBB Sebut Kelaparan di Gaza Krisis Buatan Manusia, AS Tolak Klaim

Lebih lanjut, penetapan status zona perang memungkinkan Israel menghentikan jeda harian masuknya bantuan kemanusiaan.

Israel berdalih penghentian ini dilakukan karena bantuan bisa dimanfaatkan kelompok bersenjata, meski kenyataannya memperburuk krisis kemanusiaan.

Akan tetapi langkah Israel memicu kekhawatiran baru terkait krisis kemanusiaan yang semakin parah.

Mengingat sejak beberapa bulan terakhir Israel telah melakukan aksi blokade penuh terhadap Gaza.

Hingga menciptakan kondisi bencana bagi 2,4 juta penduduknya, mengakibatkan kelaparan, wabah penyakit, dan runtuhnya layanan-layanan penting.

Organisasi kemanusian PBB untuk Anak-Anak (UNICEF) bahkan mencatat bahwa lonjakan kasus malnutrisi di pusat gizi Kota Gaza terus mengalami peningkatan.

Juru bicara UNICEF, Tess Ingram, menggambarkan kondisi lapangan sebagai “kelaparan yang nyata”.

“Orang tua datang dalam keadaan putus asa, membawa anak-anak mereka yang tubuhnya semakin kurus. Kami memberi mereka makanan terapeutik berbentuk pasta, tapi stok sangat terbatas,” ujarnya.

Sementara itu, sebuah lembaga pemantau kelaparan yang didukung PBB, Integrated Food Security Phase Classification Initiative (IPC), mengatakan kelaparan telah berdampak pada 500.000 orang di wilayah Jalur Gaza, termasuk di Kota Gaza.

IPC memproyeksikan bahwa kelaparan akan meluas hingga mencakup sekitar dua pertiga wilayah Gaza pada akhir September mendatang.

Ini karena Israel masih memperketat blokade terhadap distribusi bantuan.

Hal serupa turut dikonfirmasi data Kementerian Kesehatan Palestina yang menyebutkan, bahwa sedikitnya lima orang.

Termasuk diantaranya dua anak-anak yang meninggal akibat kelaparan dalam 24 jam terakhir.

Dengan demikian, total korban tewas akibat kelaparan sejak perang dimulai telah mencapai 322 jiwa, termasuk 121 anak.

Sementara itu, serangan Israel telah menewaskan setidaknya 63.025 orang dan melukai 159.490 orang dalam perangnya di Gaza.

Sebanyak 1.139 orang tewas di Israel selama serangan yang dipimpin Hamas pada 7 Oktober 2023, dan lebih dari 200 orang ditawan.

(Tribunnews.com / Namira)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan