Di Balik Batalnya Prabowo Bersua Kim Jong Un, Xi Jinping, dan Putin di Tiongkok

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Seharusnya hari ini, Selasa (2/9/2025), Presiden RI Prabowo Subianto telah berada di Tiongkok.

Prabowo dijadwalkan berada di Tiongkok untuk menghadiri parade militer di Beijing yang akan digelar besok.

Namun gara-gara demo yang berakhir rusuh melanda Indonesia beberapa hari terakhir, Prabowo membatalkan kunjungannya ke Tiongkok.

Media CNN Internasional menulis berita berjudul "Presiden Indonesia membatalkan kunjungan ke Tiongkok dan TikTok menghentikan siaran langsung video".

Parade militer “Hari Kemenangan  di Tiongkok pada tanggal 3 September untuk memperingati ulang tahun ke-80 berakhirnya Perang Dunia Kedua setelah Jepang secara resmi menyerah.

Dalam acara ini hadir pemimpin negara besar dunia seperti Presiden Rusia Vladimir Putin, Presiden India Narendra Modi, dan Presiden Korea Utara Kim Jong Un.

Presiden Amerika Serikat Donald Trump tidak diundang dalam acara itu.

Rekan Donald Trump di negara anggota G7 juga tidak hadir.

G7 adalah kumpulan 7 negara maju seperti AS, Prancis, Jerman, Inggris, Jepang, Italia, dan Kanada.

Perdana Menteri Slovakia Robert Fico satu-satunya kepala pemerintahan dari Uni Eropa yang akan hadir.

Menurut analisis ABC News, kehadiran Putin dan Kim Jong Un di Beijing akan menjadi keberhasilan diplomatik besar bagi Xi Jinping.

Hal ini menegaskan semakin besarnya pengaruh internasional China, bukan hanya sebagai ekonomi terbesar kedua di dunia, tetapi juga sebagai kekuatan diplomatik yang kian disegani.

Jika Prabowo menghadiri acara itu tentu akan berada dalam satu panggung dan bersua dengan para pemimpin negara lain yang hadir.

Baca juga:  3 Pemimpin Besar Dunia Akan Berkumpul di China, Donald Trump Tidak Diundang

Parade Militer Spektakuler

Para militer besar-besaran Tiongkok ini  akan melibatkan lebih dari 10.000 tentara, 100 pesawat tempur, serta ratusan tank dan kendaraan lapis baja lainnya.