Konflik Palestina Vs Israel
Sosok Khalil Al-Hayya, Tokoh Penting Hamas yang Jadi Incaran Israel, Punya Hubungan Baik dengan Iran
Para pejabat Israel mengatakan, serangan di Qatar ditujukan kepada para pemimpin Hamas, termasuk Khalil Al-Hayya, berikut sosoknya.
TRIBUNNEWS.COM - Pejabat senior Hamas, Khalil Al-Hayya, menjadi target serangan Israel di ibu kota Qatar, Doha, Selasa (9/9/2025).
Ledakan dilaporkan di Doha dalam serangan pertama yang dilakukan oleh Israel di Qatar.
Qatar merupakan mediator utama dalam pembicaraan gencatan senjata antara Israel dan Hamas.
Qatar juga menjadi rumah bagi pangkalan militer Amerika Serikat (AS) terbesar di kawasan itu, Pangkalan Udara Al Udeid, yang menampung pasukan AS.
Kantor Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu telah mengonfirmasi dalam sebuah pernyataan bahwa militer Israel melakukan serangan di Doha pada Selasa terhadap para pemimpin Hamas.
"Israel memulainya, Israel yang melakukannya, dan Israel bertanggung jawab penuh," katanya, Selasa.
Para pejabat Israel mengatakan, serangan itu ditujukan kepada para pemimpin Hamas, termasuk Khalil Al-Hayya, pemimpin Hamas di Gaza yang diasingkan dan negosiator utama.
Lantas, seperti apa sosok Khalil Al-Hayya?
Khalil Al-Hayya lahir di Jalur Gaza, Palestina, pada tahun 1960.
Khalil Al-Hayya telah menjadi bagian dari Hamas sejak didirikan pada tahun 1987.
Pada awal 1980-an, Khalil Al-Hayya bergabung dengan Ikhwanul Muslimin bersama Ismail Haniyeh dan Yahya Sinwar, menurut sumber-sumber Hamas.
Dikutip dari Arab News, Khalil Al-Hayya telah menjadi tokoh yang semakin sentral dalam kepemimpinan Hamas, sejak Ismail Haniyeh dan Yahya Sinwar terbunuh pada 2024 lalu.
Baca juga: Telat 10 Menit, AS Baru Kabari Qatar soal Serangan Israel, Trump Tak Mau Disalahkan
Khalil Al-Hayya secara luas dianggap sebagai tokoh paling berpengaruh Hamas di luar negeri sejak Haniyeh dibunuh oleh Israel di Iran pada Juli 2024.
Khalil Al-Hayya adalah bagian dari dewan kepemimpinan beranggotakan lima orang yang telah memimpin Hamas sejak Sinwar dibunuh oleh Israel pada Oktober 2024 lalu di Gaza.
Berasal dari Jalur Gaza, Khalil Al-Hayya telah kehilangan beberapa kerabat dekat — termasuk putra sulungnya — akibat serangan Israel di Jalur Gaza, dan merupakan anggota veteran kelompok tersebut.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.