Pemerintah Thailand Kurung Lima Singa yang Terlibat dalam Pembunuhan Seorang Penjaga di Safari World

TRIBUNNEWS.COM - Departemen Taman Nasional akan memberikan sanksi kurungan kepada lima singa yang menyerang dan membunuh seorang penjaga di Safari World untuk menjalani pelatihan perilaku.

Dikutip dari The Nation Thailand, Atthapol Charoenchansa selaku Direktur Jenderal Departemen Taman Nasional, Satwa Liar, dan Konservasi Tanaman (DNP) membenarkan hal tersebut.

Keputusan ini diambil guna menanggapi insiden tragis di mana lima singa menyerang dan membunuh seorang penjaga bernama Jian Rangkarasami di kebun binatang terbuka Safari World di Bangkok pada Rabu (10/0/2025).

Di konferensi pers yang digelar pada Kamis ini (11/9/2025), Atthapol menjelaskan bahwa DNP akan mengirim petugas untuk memeriksa seluruh kebun binatang, termasuk kekuatan kandang, layanan pengunjung, peralatan pengendalian hewan, serta unit respons darurat.

Ia mencatat bahwa diperlukan waktu yang cukup lama bagi bantuan untuk mencapai lokasi kejadian, sehingga langkah-langkah yang lebih baik harus segera diterapkan, terutama untuk keselamatan staf.

Atthapol juga menyatakan bahwa zona satwa liar akan tetap ditutup hingga kebun binatang dianggap siap untuk dibuka kembali.

Kebijakan ini mencakup memastikan perawatan hewan yang tepat, menyusun rencana darurat, dan memberikan pelatihan pertolongan pertama.

Langkah-langkah tersebut harus dilatih secara menyeluruh sebelum kebun binatang kembali beroperasi.

Selain itu, departemen akan memeriksa apakah dokumentasi yang tepat telah disiapkan untuk kepemilikan satwa liar, termasuk hewan berbahaya, serta memastikan bahwa standar kesehatan dan perawatannya terpenuhi.

Saat ini, terdapat 620 singa yang terdaftar di DNP dengan 85 pemilik, termasuk 10 kebun binatang dan sisanya merupakan peternak swasta serta lembaga lainnya. 

Baca juga: Viral Video Petugas Kebun Binatang di Thailand Tewas Dikeroyok Singa, Saksi Ungkap Kejanggalan

DNP telah memerintahkan inspeksi di seluruh wilayah, terutama untuk pemilik swasta, guna memastikan bahwa singa-singa tersebut ditempatkan di kandang yang sesuai.

Pemilik yang tidak mematuhi ketentuan ini akan berakibat pada penyitaan hewan-hewan tersebut.

Atthapol juga menjelaskan bahwa singa-singa tersebut diberi makan secara teratur, dan diyakini bahwa serangan tersebut terjadi karena insting alami hewan-hewan tersebut.

Adapun korban diserang di leher dari belakang oleh seekor singa kemudian kawanan lainnya ikut menyerang, menyeret penjaga tersebut mengelilingi kendaraan.

"Yang terpenting adalah lima singa yang terlibat akan dibatasi dan menjalani penyesuaian perilaku. Mereka telah menunjukkan perilaku berbahaya terhadap manusia, dan tanpa intervensi, perilaku ini bisa menjadi kebiasaan," ujar Atthapol.