Jumat, 12 September 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Abaikan Ultimatum Trump, Netanyahu Ancam Siapkan Serangan Ganas ke Qatar Jika Tak Usir Hamas

PM Israel Netanyahu ancam bakal melakukan serangan tambahan ke Qatar jika negara itu menolak mengusir perwakilan politik Hamas dari wilayahnya

Facebook Perdana Menteri Israel
NETANYAHU BERPIDATO - Foto ini diambil dari Facebook Perdana Menteri Israel memperlihatkan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berbicara dalam konferensi pers pada hari Minggu (10/8/2025). PM Netanyahu ancam bakal melakukan serangan tambahan ke Qatar jika negara itu menolak mengusir perwakilan politik Hamas dari wilayahnya 

TRIBUNNEWS.COM - Ketegangan di Timur Tengah kembali memanas setelah Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu memperingatkan bahwa Israel bisa kembali melancarkan serangan ke Qatar

Peringatan itu muncul hanya dua hari setelah serangan Israel menewaskan sejumlah anggota Hamas dalam sebuah pertemuan di ibu kota Doha, Selasa (9/9/2025).

Dalam konferensi pers, Netanyahu menegaskan bahwa Israel tidak akan ragu melakukan serangan tambahan jika Qatar menolak mengusir perwakilan politik Hamas dari wilayahnya.

“Saya katakan kepada Qatar dan semua negara yang melindungi teroris, usir mereka atau bawa mereka ke pengadilan. Jika tidak, kami yang akan melakukannya,” tegas Netanyahu, dikutip dari CBS News.

Ia bahkan membandingkan serangan Israel di Doha dengan invasi Amerika Serikat ke Afghanistan pasca serangan 11 September 2001, menegaskan bahwa Israel sedang “memburu dalang 7 Oktober 2023” yang memicu perang berkepanjangan dengan Hamas.

"Apa yang dilakukan Amerika setelah 11 September?, mereka memburu para teroris yang melakukan kejahatan keji ini, di mana pun mereka berada,” cetus pemimpin negeri Yahudi itu.

"Kami melakukan persis seperti yang dilakukan Amerika ketika memburu teroris al-Qaeda di Afghanistan dan setelah mereka pergi dan membunuh Osama bin Laden di Pakistan," tambahnya.

Israel mengklaim serangan tersebut dilakukan untuk melemahkan struktur politik Hamas di luar negeri. 

Pemerintah Israel menuduh Hamas terus menggunakan Doha sebagai pusat strategi dan diplomasi, termasuk negosiasi pembebasan sandera.

Alasan itu yang kemudian mendorong Israel untuk terus menggempur Doha, mengirim pesan simbolis bahwa Israel tidak akan membiarkan ada negara yang “melindungi teroris.” 

Trump Tegur Netanyahu

Sebelum Netanyahu melayangkan gertakan bahwa Israel bisa kembali melancarkan serangan ke Qatar, Donald Trump, pimpinan AS yang merupakan sekutu dekat Israel telah menegur keras PM Netanyahu.

Baca juga: Citra Satelit Baru Tunjukkan Dampak Serangan Israel ke Doha Qatar

Lewat panggilan telepon, Trump menegaskan bahwa serangan sepihak tersebut tidak dapat diterima, ia juga secara blak-blakan memperingatkan agar Israel tidak mengulangi serangan ke Qatar.

“Ini tidak dapat diterima. Saya menuntut agar Anda tidak mengulanginya,” ujar Trump kepada Netanyahu, sebagaimana dikutip dua sumber yang mengetahui langsung isi pembicaraan tersebut.

Sejumlah pejabat senior AS kepada The Wall Street Journal juga membenarkan bahwa Trump menegur Netanyahu. 

Mereka mengatakan Trump menyampaikan keprihatinannya bahwa keputusan tersebut tidak bijak, serta berpotensi merusak peran Qatar sebagai mediator utama dalam negosiasi gencatan senjata antara Israel dan Hamas.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan