Sabtu, 13 September 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Abaikan Ultimatum Trump, Netanyahu Ancam Siapkan Serangan Ganas ke Qatar Jika Tak Usir Hamas

PM Israel Netanyahu ancam bakal melakukan serangan tambahan ke Qatar jika negara itu menolak mengusir perwakilan politik Hamas dari wilayahnya

Facebook Perdana Menteri Israel
NETANYAHU BERPIDATO - Foto ini diambil dari Facebook Perdana Menteri Israel memperlihatkan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berbicara dalam konferensi pers pada hari Minggu (10/8/2025). PM Netanyahu ancam bakal melakukan serangan tambahan ke Qatar jika negara itu menolak mengusir perwakilan politik Hamas dari wilayahnya 

Salah satu sumber dekat Trump bahkan menyebut langkah Netanyahu sebagai “pengingat tidak menyenangkan” atas gaya kepemimpinan yang sempat menimbulkan ketegangan dengan Washington pada masa jabatan Trump sebelumnya.

Teguran keras ini menunjukkan adanya jarak antara Washington dan Tel Aviv terkait strategi menghadapi Hamas

Trump menekankan bahwa stabilitas kawasan, khususnya di Teluk, tidak boleh dikorbankan demi operasi militer yang bisa memperburuk konflik.

PM Qatar Bersumpah Balas Israel

Sementara itu merespon serangan rudal yang dilakukan Israel hingga menewaskan 6 warga sipil,  Perdana Menteri Qatar Sheikh Mohammed bin Abdulrahman Al-Thani menegaskan negaranya akan membalas serangan Israel.

Dalam konferensi pers resmi, Al-Thani menyebut serangan itu sebagai “terorisme negara” dan pelanggaran serius terhadap kedaulatan Qatar.

“Negara Qatar berkomitmen untuk bertindak tegas terhadap apa pun yang menargetkan wilayahnya dan akan berhak untuk membalas serta mengambil semua tindakan yang diperlukan,” ujar Al-Thani, dilansir dari Reuters.

Sejauh ini Pemerintah Qatar tak merinci serangan apa yang akan dilakukan militernya untuk membalas gempuran yang dilakukan Israel.

Namun analis menilai Qatar kemungkinan tidak akan menempuh jalur militer seperti Iran. Lantaran kapasitas pertahanan dan kekuatan militer Qatar  tidaklah seperti Iran atau Israel.

Sebagai gantinya Qatar kemungkinan besar akan menempuh jalur hukum internasional. 

Al-Thani mengungkapkan pemerintahnya telah membentuk tim hukum khusus untuk membawa kasus ini ke forum internasional, termasuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan Mahkamah Internasional (ICJ).

Lebih lanjut, sebagai salah satu negara produsen gas terbesar di dunia, Qatar memiliki kekuatan ekonomi yang bisa digunakan sebagai senjata diplomasi. 

Pengamat yang dikutip Middle East Eye menilai Doha dapat mempertimbangkan pembatasan hubungan dagang dengan pihak-pihak yang mendukung Israel, atau memanfaatkan posisinya di pasar energi untuk menekan negara-negara sekutu Tel Aviv.

Balasan Qatar juga bisa berupa peningkatan dukungan politik dan finansial bagi Palestina, terutama Gaza. 

Doha selama ini dikenal sebagai salah satu mediator utama dalam negosiasi gencatan senjata. Namun, serangan Israel ke ibu kota Qatar dinilai bisa mendorong Doha mengambil sikap lebih keras dengan memperluas bantuan kemanusiaan maupun logistik.

Jika Qatar menambah aliran dana dan logistik, kelompok-kelompok perlawanan Palestina di Gaza bisa semakin kuat, baik dari sisi persenjataan, infrastruktur pertahanan, maupun dukungan publik. Hal ini membuat operasi militer Israel di Gaza semakin sulit.

(Tribunnews.com / Namira)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan