Sabtu, 20 September 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Israel Pamer Iron Beam, Perisai Laser Canggih yang Bisa Hancurkan Roket dan Drone

Israel pamerkan Iron Beam, sistem pertahanan udara yang menggunakan laser berdaya tinggi diklaim bisa hancur drone hingga roket musuh di medan perang

Tangkap layar siaran The Times of Israel
IRON BEAM - Tangkap layar siaran The Times of Israel memperlihatkan perusahaan teknologi Rafael Advanced Defense Systems tengahpamerkan Iron Beam, sistem pertahanan udara canggih Israel yang menggunakan laser berdaya tinggi, diklaim bisa hancur drone hingga roket musuh di medan perang. 

TRIBUNNEWS.COM - Kementerian Pertahanan Israel memamerkan senjata baru berupa sistem pertahanan udara berbasis laser berkekuatan tinggi yang dinamai Iron Beam.

Mengutip laporan media lokal The Times of Israel, Iron Beam merupakan sistem pertahanan udara berbasis energi terarah (directed-energy) yang menggunakan laser berdaya tinggi untuk menonaktifkan ancaman udara berukuran kecil hingga menengah.

Senjata canggih ini dirancang khusus oleh Rafael Advanced Defense Systems, perusahaan pertahanan Israel yang juga menjadi otak di balik Iron Dome.

Jika Iron Dome mengandalkan roket pencegat untuk menghancurkan proyektil musuh di udara, maka Iron Beam bekerja dengan cara berbeda dimana sistem pertahanan ini menggunakan energi laser berkekuatan tinggi untuk "membakar" target hingga hancur.

Untuk cara kerjanya, secara teknis Iron Beam bekerja sebagai gabungan dari tiga subsistem utama.

Yakni sensor atau komando yang mendeteksi dan mengkualifikasi ancaman, sistem pelacakan dan pengarahan (beam director) yang mengunci sasaran, serta sumber laser dan optik adaptif yang menghasilkan dan menyalurkan energi ke target.

Sederhananya saat sebuah roket, mortir, drone, atau peluru artileri diluncurkan menuju wilayah yang dilindungi, radar pendukung akan mendeteksi lintasannya.

Informasi ini diteruskan ke unit kontrol tembakan, lalu Iron Beam menembakkan laser yang terfokus langsung ke sasaran.

Kemudian energi panas luar biasa yang dihasilkan dari sinar laser tersebut menyebabkan struktur target melemah, terbakar, dan akhirnya meledak di udara sebelum mencapai daratan. Senjata Unggulan Israel.

Keunggulan dan Kekurangan

Keunggulan utama Iron Beam ada pada kecepatannya. Tidak seperti rudal pencegat yang memerlukan beberapa detik untuk mencapai target, sinar laser bergerak dengan kecepatan cahaya.

Baca juga: Trump Pamer Golden Dome, Perisai Rudal Senilai 175 Miliar Dolar yang Tandingi Iron Dome Israel

Sehingga waktu respons menjadi hampir instan. Selain itu, biaya operasionalnya sangat rendah.

Untuk menembakkan satu kali laser, Israel hanya perlu mengeluarkan sekitar 2 dolar AS, jauh lebih murah dibandingkan harga peluncuran satu rudal pencegat Iron Dome yang mencapai puluhan ribu dolar.

Namun, Iron Beam juga memiliki keterbatasan. Sistem ini paling efektif digunakan dalam jarak pendek, sekitar 7 hingga 10 kilometer, serta kinerjanya bisa menurun dalam kondisi cuaca buruk seperti kabut, hujan deras, atau badai debu.

Faktor-faktor tersebut dapat mengganggu konsentrasi sinar laser sehingga efektivitasnya menurun.

Oleh karena itu, Iron Beam tidak berdiri sendiri, melainkan dipadukan dengan lapisan pertahanan lain seperti Iron Dome, David’s Sling, hingga Arrow System, membentuk arsitektur pertahanan berlapis Israel.

Meski begitu pemerintah Israel menempatkan Iron Beam sebagai simbol dari masa depan pertahanan, senjata berteknologi tinggi, hemat biaya, dan mampu memberikan perlindungan instan dari ancaman yang semakin kompleks.

Para analis militer menilai bahwa jika sistem ini terus dikembangkan hingga skala penuh, Iron Beam berpotensi mengubah pola peperangan modern, terutama di kawasan yang rawan serangan rudal dan drone.

Dengan kehadiran Iron Beam, Israel menunjukkan bahwa perang masa depan tidak lagi hanya ditentukan oleh jumlah persenjataan, tetapi juga oleh kemampuan menciptakan teknologi yang cepat, presisi, dan efisien.

Dalam konteks global, Iron Beam tidak sekadar menjadi perisai baru bagi Israel, tetapi juga menandai awal dari era senjata energi terarah yang suatu saat bisa menjadi standar pertahanan di banyak negara.

Bakal Bekingi IDF di Medan Tempur

Adapun proyek Iron Beam pertama kali diperkenalkan pada 2014 dan telah melewati pengembangan panjang selama lebih dari sepuluh tahun.

Setelah rampung melewati uji coba, nantinya teknologi ini siap diserahkan ke Pasukan Pertahanan Israel (IDF) pada akhir tahun 2025.

Pernyataan ini menegaskan bahwa sistem sudah siap untuk integrasi operasional dalam arsitektur pertahanan Israel, artinya Iron Beam akan membekingi IDF di medan tempur secara nyata.

Menjadi bagian nyata dari dukungan untuk pasukan di medan, khususnya dalam perlindungan area, instalasi, dan koridor pasokan dari ancaman udara kecil.

(Tribunnews.com / Namira)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan