Minggu, 28 September 2025

Konflik Palestina Vs Israel

6 Poin Pidato Prabowo Subianto di KTT PBB: Pengakuan Palestina adalah Langkah yang Tepat

Presiden Prabowo Subianto menyampaikan dukungan terhadap solusi dua negara antara Palestina di Israel dalam pidatonya di PBB, Selasa (23/9/2025).

Tangkapan layar dari YouTube Sekretariat Presiden
PIDATO PRABOWO DI KTT PBB - Presiden Prabowo Subianto saat berpidato dalam Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di New York, AS, Selasa (23/9/2025) pagi waktu setempat atau Senin (22/9/2025) malam waktu Indonesia. Dalam kesempatan itu, Prabowo mengatakan solusi dua negara antara Palestina dan Israel adalah jalan tengah untuk mengakhiri konflik di Gaza. 

TRIBUNNEWS.com - Presiden Prabowo Subianto menyampaikan pidato berbahasa Inggris dalam Konferensi Tingkat Tinggi PBB (KTT PBB) yang berlangsung di Gedung Majelis Umum PBB, New York, Amerika Serikat (AS), Selasa (23/9/2025).

Konferensi yang dipimpin bersama oleh Prancis dan Arab Saudi ini menjadi salah satu forum penting bagi komunitas internasional untuk meneguhkan kembali komitmen global terhadap solusi dua negara antara Palestina dan Israel.

Dalam siaran yang ditayangkan langsung YouTube United Nations, Prabowo bicara soal solusi dua negara untuk Palestina dan Israel.

Ia menyinggung soal kredibilitas PBB terkait nasib Palestina saat ini dan ke depannya.

Tak hanya itu, Prabowo juga menegaskan Indonesia mendukung solusi dua negara untuk Palestina dan Israel agar konflik segera berakhir.

Berikut poin-poin pidato Prabowo di KTT PBB:

1. Kutuk kekerasan di Gaza

Prabowo mengatakan, konflik yang sedang berlangsung di Gaza saat ini merupakan tragedi tragis.

Baca juga: Prabowo Hadiri Konferensi Internasional di PBB Terkait Palestina

Ia menyebut, kelaparan hingga tewasnya ribuan warga Gaza, termasuk anak-anak dan perempuan, merupakan bencana kemanusiaan.

"Dengan sepenuh hati, kami mengenang tragedi yang sedang berlangsung di Gaza. Ribuan nyawa tak berdosa, banyak perempuan dan anak-anak, telah terbunuh, (juga) kelaparan membayangi."

"Bencana kemanusiaan sedang terjadi di depan mata kita. Kami mengutuk semua tindakan kekerasan terhadap warga sipil yang tidak berdosa," urai dia.

2. Nasib Palestina hingga kredibilitas PBB

Lebih lanjut, Prabowo menuturkan, pertemuan pemimpin dunia di KTT PBB menjadi solusi bagi berakhirnya konflik di Gaza.

Ia mengatakan hal itu menjadi tanggung jawab sejarah semua pihak.

Menurutnya, tanggung jawab itu tidak hanya soal konflik di Gaza, melainkan juga tentang kredibilitas PBB.

"Hari ini, dengan bermartabat kita berkumpul untuk mengemban tanggung jawab sejarah kita."

"Tanggung jawab ini tidak hanya berbicara mengenai nasib Palestina, tapi juga masa depan Israel dan kredibilitas PBB," kata Prabowo.

3. Solusi dua negara

Karena itu, Prabowo menegaskan Indonesia mendukung solusi dua negara untuk Palestina dan Israel untuk mengakhiri konflik.

Ia berpendapat hanya solusi dua negara yang bisa membawa perdamaian.

"Karena itu, Indonesia menegaskan kembali komitmennya terhadap solusi dua negara dalam masalah di Palestina."

"Hanya solusi dua negara yang akan membawa perdamaian," tegasnya.

4. Akan akui Israel, jika Israel akui Palestina

Prabowo mengatakan seluruh pihak harus menjamin kenegaraan Palestina.

Apabila Israel bersedia mengakui kemerdekaan Palestina, ujar Prabowo, maka Indonesia akan mengakui negara Israel.

Ia juga menyebut Indonesia akan mendukung semua jaminan keamanan Israel.

"Kita harus menjamin negara Palestina. Namun, setelah Israel mengakui kemerdekaan dan kenegaraan Palestina, Indonesia akan segera mengakui negara Israel. Kami akan mendukung jaminan keamanan Israel," tutur Prabowo.

5. Harus ada perdamaian sejati

Prabowo menambahkan, pengakuan terhadap Palestina merupakan peluang nyata menuju perdamaian.

Ia menegaskan harus ada perdamaian sejati bagi semua pihak, agar perang tidak kembali terjadi.

"Kenegaraan harus berarti perdamaian. Pengakuan harus berarti peluang nyata menuju perdamaian abadi. Harus ada perdamaian sejati bagi semua pihak," tegas Prabowo.

6. Pengakuan Palestina adalah langkah yang tepat

Prabowo lantas menyinggung soal negara-negara Barat yang mulai mengakui negara Palestina, seperti Prancis, Kanada, Inggris, dan Portugal.

Menurutnya, langkah negara-negara itu merupakan keputusan yang benar.

"Negara-negara terkemuka di dunia yang mengambil langkah-langkah prinsip ini, Prancis, Kanada, Inggris, Portugal, dan banyak negara terkemuka di dunia telah mengambil langkah di sisi sejarah yang benar."

"Pengakuan negara Palestina adalah langkah yang tepat di sisi sejarah yang benar," jelas dia.

Ia pun mendorong negara-negara lain segera mengambil tindakan serupa.

Prabowo menegaskan bencana kemanusiaan di Gaza harus dihentikan dengan pengakuan terhadap Palestina.

"Bagi mereka yang belum bertindak, kami katakan: Sejarah tidak berhenti. Kita harus mengakui Palestina sekarang. Kita harus menghentikan bencana kemanusiaan di Gaza," imbuhnya.

Presiden ke-8 RI ini menekankan, mengakhiri perang menjadi prioritas bagi semua pihak.

"Mengakhiri perang harus menjadi prioritas utama kita. Kita harus mengatasi kebencian, ketakutan, kita harus mengatasi kecurigaan, kita harus mencapai perdamaian yang dibutuhkan umat manusia," pungkas Prabowo.

Update Serangan Israel di Jalur Gaza

Sejak Oktober 2023, serangan Israel di Gaza menewaskan lebih dari 65.344 warga Palestina dan melukai sedikitnya 166.795 orang, menurut Kementerian Kesehatan Gaza

Blokade bantuan memperparah krisis dan kelaparan yang menewaskan 440 orang, termasuk 147 anak.

Serangan terhadap warga yang mencari bantuan sejak Mei 2025 menewaskan 2.523 orang dan melukai lebih dari 18.496 orang.

Pada Senin (212/9/2025), Rumah Sakit Anak al-Rantisi dan Rumah Sakit Mata St John di Kota Gaza tidak beroperasi karena pemboman Israel di daerah sekitarnya.

Selain itu, 61 orang dilaporkan tewas dalam serangan Israel, dilansir Anadolu Agency.

Israel menyalahkan Hamas atas situasi ini, merujuk pada Operasi Banjir Al-Aqsa 7 Oktober 2023 yang menewaskan ratusan warga Israel dan menyandera 250 orang.

Meski sempat ada pertukaran tahanan, sekitar 50 sandera masih ditahan di Gaza. Israel menutup akses total ke Gaza dan menggempur wilayah tersebut, menghancurkan rumah, pusat bantuan, dan memaksa pengungsian massal.

Hamas menuntut gencatan senjata permanen, penarikan pasukan Israel, pertukaran sandera-tahanan, distribusi bantuan tanpa hambatan, rekonstruksi, serta jaminan politik. Israel menuntut pembebasan semua sandera, pelucutan senjata, dan pembubaran Hamas.

Perundingan gencatan senjata yang dimediasi Qatar dan Mesir belum berhasil. Ketegangan makin tinggi setelah serangan Israel ke Doha pada 9 September 2025, yang memicu kemarahan Qatar dan tuntutan permintaan maaf resmi.

(Tribunnews.com/Pravitri Retno W/Yunita Rahmayanti/Taufik Ismail)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan