Selasa, 23 September 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Pengakuan Barat Membingungkan Israel dan Mengacaukan Perhitungan Netanyahu

Pengakuan Barat membingungkan Israel dan mengacaukan perhitungan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu.

Editor: Muhammad Barir
Laman resmi pemerintah Inggris
PALESTINA DIAKUI - Perdana Menteri Inggris Keir Starmer mengumumkan Inggris resmi mengakui Palestina pada hari Minggu, (21/9/2025). 

Pengakuan Barat Membingungkan Israel dan Mengacaukan Perhitungan Netanyahu

TRIBUNNEWS.COM- Pengakuan negara-negara Barat dirasakan telah membingungkan Israel dan mengacaukan perhitungan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu.

Beberapa jam terakhir telah menyaksikan perubahan signifikan dalam arah perjuangan Palestina, setelah tiga negara Barat utama—Inggris, Australia, dan Kanada—mengumumkan pengakuan resmi mereka terhadap negara Palestina.

Sebuah langkah yang digambarkan oleh Otoritas Palestina sebagai "hari bersejarah," dan dipuji oleh kalangan Arab dan internasional sebagai momen penting ketika politik bersinggungan dengan keadilan, diplomasi bersinggungan dengan tragedi kemanusiaan yang semakin memburuk di Gaza, dan perluasan permukiman yang cepat di Tepi Barat.

Sebaliknya, Israel, yang dipimpin Benjamin Netanyahu, bersikeras menolak prinsip negara Palestina, sementara Presiden AS Donald Trump bergerak untuk mendahului gelombang itu dengan mengadakan pertemuan puncak besar di New York di mana ia akan menyampaikan visinya untuk perdamaian.


Inggris membuka pintu

Pengumuman Perdana Menteri Inggris Keir Starmer yang mengakui Negara Palestina memiliki implikasi yang melampaui sekadar sikap diplomatik. 

Dalam pidatonya yang direkam, beliau menekankan bahwa harapan untuk solusi dua negara semakin memudar, dan sangat penting untuk tidak membiarkan harapan terakhir ini padam.

Starmer, yang mewakili Partai Buruh , telah memberi London posisi terdepan dalam jalur politik baru yang dapat menggambar ulang garis hubungan dengan Israel dan mendorong negosiasi serius.

Selain dimensi politik, langkah Inggris ini memiliki bobot historis dan moral, mengingat Inggris memiliki sejarah sentral dalam perjuangan Palestina sejak Deklarasi Balfour dan mandat berikutnya. 

Para pengamat menggambarkan hal ini sebagai perbaikan yang terlambat atas tanggung jawab yang belum terpenuhi selama beberapa dekade.

 

Australia dan Kanada berada di jalur yang sama

Gelombang protes ini tidak terbatas di London. Pemerintah Australia mengumumkan pengakuannya terhadap Negara Palestina sebagai bagian dari dukungannya terhadap solusi dua negara, tetapi juga menegaskan penolakannya terhadap peran Hamas dalam masa depan negara Palestina.

Kanada melangkah lebih jauh, dengan perdana menterinya menuduh pemerintah Israel mencegah pembentukan negara Palestina, menegaskan bahwa pengakuan tersebut merupakan langkah menuju pembangunan masa depan yang damai bagi kedua negara .

 

 

Baca juga: Pengakuan Negara Palestina Menunjukkan Barat Sudah Muak dengan Netanyahu

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan