Senin, 6 Oktober 2025

Donald Trump Pimpin Amerika Serikat

Gedung Putih Ancam PHK Massal di Tengah Shutdown Pemerintah AS yang Kian Memanas

Gedung Putih memperingatkan potensi PHK massal di tengah kebuntuan politik antara Trump dan Demokrat dalam penutupan pemerintah AS.

Tangkap Layar Truth Social/@realDonaldTrump
DONALD TRUMP ISRAEL - Tangkap Layar Truth Social/@realDonaldTrump terkait Unggahan Video terima kasih kepada semua pihak yang terlibat dalam rencana perdamaian Palestina dan Israel yang diunggah pada Sabtu pagi (4/10/2025) Waktu Indonesia Barat. Government Shutdown atau penutupan sebagian pemerintah Amerika Serikat memasuki hari kelima, apa yang terjadi? 

“Pilihannya sederhana: buka kembali pemerintahan atau tidak sama sekali,” katanya kepada Fox News.

Trump menambahkan bahwa pihaknya terbuka untuk membahas reformasi layanan kesehatan.

“Obamacare telah menjadi bencana bagi rakyat, kami ingin memperbaikinya agar berhasil,” ujar presiden.

Hingga kini belum ada tanda-tanda kesepakatan.

Senator Demokrat Ruben Gallego mengatakan kepada CNN bahwa pembicaraan lintas partai belum menunjukkan kemajuan berarti.

Senat dijadwalkan menggelar pemungutan suara pada Senin (6/10/2025) terkait dua rancangan undang-undang pendanaan yang bersaing—masing-masing dari Partai Republik dan Demokrat—meskipun keduanya diperkirakan tidak akan lolos karena tak mencapai ambang 60 suara.

Menurut Kantor Anggaran Kongres (CBO), sekitar 750.000 pegawai federal terancam dirumahkan akibat penutupan ini, dengan potensi kerugian ekonomi mencapai 400 juta dolar AS per hari.

Meski pegawai federal dijamin akan menerima gaji tertunggak berdasarkan Undang-Undang Perlakuan Adil Pegawai Pemerintah 2019, pembayaran tersebut baru akan dilakukan setelah pemerintahan dibuka kembali.

Apa Itu Government Shutdown?

Government shutdown adalah kondisi ketika pemerintah federal tidak bisa melanjutkan operasional.

Hal ini terjadi karena dana belum disetujui oleh Kongres dan Presiden.

Menurut penjelasan CNN, undang-undang federal melarang pengeluaran tanpa persetujuan anggaran resmi.

Akibatnya, pegawai pemerintah non-esensial dirumahkan (furlough).

Sementara itu, pegawai esensial tetap bekerja tanpa menerima gaji sampai dana kembali tersedia.

Baca juga: Operasi Antinarkoba AS di Karibia, Trump Serang Kapal Narkoba di Venezuela, Video Serangan Tersebar

Dikutip dari The New York Times, kebuntuan anggaran terbaru dipicu oleh perdebatan mengenai alokasi dana bantuan luar negeri.

Isu utama adalah pendanaan untuk Ukraina dan Israel, serta pemangkasan belanja sosial dalam negeri.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved