Konflik Palestina Vs Israel
Putin Telepon Netanyahu, Bicara soal Rencana Trump di Gaza dan Nuklir Iran
Presiden Rusia Vladimir Putin menelepon Perdana Menteri Israel Netanyahu untuk membicarakan soal rencana Presiden AS Trump di Gaza dan nuklir Iran.
Serangan tersebut menewaskan enam orang termasuk seorang ajudan dan seorang putra dewasa dari negosiator utamanya, Khalil al-Hayya, serta tiga pengawal dan seorang petugas keamanan Qatar.
Info Terbaru Serangan Israel di Jalur Gaza
Pembicaraan tidak langsung untuk mengakhiri perang Israel di Gaza telah dimulai di Mesir pada hari Senin, tetapi hanya sedikit rincian yang muncul.
Setidaknya selama 24 jam terakhir, serangan Israel telah membunuh 21 warga Palestina dan melukai 96 lainnya.
Sementara itu, banyak korban yang masih terjebak di reruntuhan dan tim penyelamat tidak dapat menjangkau mereka.
Selain itu, 19 warga Palestina terluka akibat tembakan tentara Israel ketika mereka berupaya mencari bantuan kemanusiaan, lapor Al Jazeera.
Israel juga masih menahan banyak aktivis kapal bantuan kemanusiaan Global Sumud Flotilla setelah mencegat kapal-kapal mereka pada minggu lalu.
Setidaknya 341 dari 450 lebih aktivis yang ditahan telah dideportasi ke negara asalnya dan beberapa di antara mereka dilaporkan hilang.
Para aktivis yang dideportasi mengungkapkan kepada wartawan bahwa mereka menjadi korban kekerasan dan penganiayaan dari tentara Israel selama mereka ditahan.
Sejak Oktober 2023, Israel terus melancarkan serangan di Jalur Gaza, yang menurut laporan Kementerian Kesehatan Gaza pada Senin telah menewaskan lebih dari 67.160 warga Palestina dan melukai sekitar 169.679 orang.
Pengepungan dan serangan udara Israel semakin memperburuk krisis kemanusiaan di wilayah itu, menyebabkan 459 orang, termasuk 147 anak-anak, meninggal akibat kelaparan.
Sejak 27 Mei 2025, serangan Israel terhadap warga Palestina yang tengah menunggu bantuan kemanusiaan telah menewaskan sedikitnya 2.610 orang dan melukai lebih dari 19.143 lainnya, menurut Anadolu Agency.
Israel menuding Gerakan Hamas sebagai penyebab kehancuran di Gaza, setelah kelompok tersebut meluncurkan Operasi Banjir Al-Aqsa pada 7 Oktober 2023, yang menewaskan ratusan warga Israel dan menahan sekitar 250 orang.
Hingga 3 September 2025, diperkirakan masih ada 48 sandera, termasuk warga Israel dan warga asing, yang ditahan di Gaza.
Beberapa di antaranya telah dipastikan meninggal, tetapi jenazah mereka belum dikembalikan, menurut laporan Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan PBB (OCHA).
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.