Jumat, 10 Oktober 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Hari Ketiga Perundingan Damai Gaza Segera Dimulai, Hamas Siap Capai Kesepakatan

Hamas mengatakan pihaknya telah siap untuk mencapai kesepakatan untuk mengakhiri perang di Gaza dalam perundingan damai di Mesir.

Telegram Brigade Al-Qassam
SIAP CAPAI KESEPAKATAN - Foto ini diambil dari Telegram Brigade Al-Qassam pada Rabu (4/6/2025), memperlihatkan pemimpin Hamas Khalil al-Hayya berbicara dalam wawancara dengan Al-Aqsa TV pada 14 Agustus 2023 dan mengatakan Hamas tidak akan meninggalkan senjata perlawanan. Memasuki hari ketiga perundingan damai Gaza, Hamas menekankan bahwa pihaknya siap mencapai kesepakatan. 

Pengiriman tim ini menunjukkan keseriusan Washington untuk mencapai kesepakatan, yang diklaim Trump saat ini berada "sangat dekat."

Berbicara di Ruang Oval bersama Perdana Menteri Kanada yang sedang berkunjung, Mark Carney, Trump menyatakan, AS terlibat dalam "negosiasi yang sangat serius" mengenai konflik tersebut.

"Saya pikir ada kemungkinan kita bisa memiliki perdamaian di Timur Tengah. Ini adalah sesuatu bahkan di luar situasi Gaza," ucap Trump, dikutip dari Anadolu.

"Kami menginginkan pembebasan para sandera segera, dan seterusnya. Jadi tim kami sudah ada di sana sekarang, tim lain baru saja berangkat," lanjut Trump.

Trump juga mengklaim, setiap negara di dunia telah mendukung "Rencana Gaza 20 Poin" yang diusungnya.

"Ada peluang nyata bahwa kita dapat melakukan sesuatu," tambah Trump, seraya menegaskan kembali bahwa kesepakatan di Timur Tengah sudah "sangat dekat".

Eskalasi Tekanan Global

Perundingan ini bergulir di tengah peringatan dua tahun serangan Hamas pada 7 Oktober 2023 yang memicu konflik saat ini.

Dikutip dari Arab News, serangan tersebut mengakibatkan tewasnya 1.219 orang di Israel, mayoritas warga sipil.

Baca juga: 6 Tahanan Palestina yang Terkenal Jadi Pusat Negosiasi Hamas-Israel, Ada Tahanan Paling Berbahaya

Sebagai respons, operasi militer besar-besaran Israel di Gaza telah menewaskan setidaknya 67.160 orang, dengan lebih dari separuh korban jiwa diyakini adalah perempuan dan anak-anak, menurut data otoritas kesehatan yang dikelola Hamas dan dianggap kredibel oleh PBB.

Tekanan global untuk mengakhiri perang semakin meningkat, mengingat sebagian besar Gaza telah hancur total dan situasi kelaparan massal telah diumumkan oleh PBB.

Kondisi ini diperparah dengan seruan protes besar-besaran pro-Palestina yang terjadi di berbagai kota di seluruh dunia pada akhir pekan lalu.

(Tribunnews.com/Whiesa)

Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved