Jumat, 10 Oktober 2025

Macron Cari Jalan Keluar dari Kebuntuan Politik Prancis, PM Baru Segera Diumumkan

Presiden Prancis Emmanuel Macron akan menunjuk perdana menteri baru segera, dengan batas waktu pada Jumat, 10 Oktober 2025.

Tangkap layar YouTube Al Jazeera English
EMMANUEL MACRON - Tangkapan layar YouTube Al Jazeera English pada Jumat (14/2/2025) yang menampilkan Presiden Prancis Emmanuel Macron. Presiden Prancis Emmanuel Macron akan menunjuk perdana menteri baru segera, dengan batas waktu pada Jumat, 10 Oktober 2025. 

Lecornu, yang merupakan PM kelima yang diangkat Macron dalam waktu kurang dari dua tahun, telah berupaya keras.

Ia mengatakan bahwa misinya telah selesai.

Meskipun misinya selesai, ia mengisyaratkan bahwa pemerintahan baru harus bersifat lebih teknokratis dan kurang politis, serta "benar-benar terputus dari ambisi presiden mana pun untuk tahun 2027," sebuah upaya untuk mengurangi perpecahan yang didorong oleh ambisi politik.

Perpecahan Parlemen dan Tekanan Oposisi

Kebuntuan politik ini berakar pada pemilu dadakan yang diumumkan Macron tahun lalu, yang menghasilkan parlemen yang terpecah dan tidak memiliki mayoritas suara.

Tanpa mayoritas, parlemen kesulitan meloloskan undang-undang penting, termasuk anggaran tahunan, yang vital untuk mengatasi krisis utang.

Dua PM pendahulu Lecornu, Michel Barnier dan Francois Bayrou, juga digulingkan karena anggaran penghematan. 

Kini, dengan usulan pemotongan anggaran yang memicu protes nasional dan oposisi yang gencar, tantangan bagi PM baru akan sangat besar.

Partai oposisi sayap kanan National Rally (RN) yang dipimpin Marine Le Pen tetap menyerukan pemilu baru dan berjanji menolak pemerintahan baru mana pun. 

Sementara itu, kelompok kiri radikal France Unbowed (LFI) menuntut "pengunduran diri dan kepergian Emmanuel Macron."

Baca juga: Presiden Prancis Salahkan Rusia Atas Tewasnya Jurnalis Foto yang Jadi Saksi Pengepungan Kiev

Bahkan sekutu dekat Macron, termasuk mantan PM Edouard Philippe dan anak didiknya Gabriel Attal, menunjukkan keraguan, dengan Philippe bahkan melontarkan gagasan pengunduran diri presiden.

Meski demikian, Lecornu menegaskan bahwa saat ini bukan waktu yang tepat untuk mengganti presiden, dan Prancis membutuhkan sosok pemimpin yang stabil dan diakui di tingkat internasional. 

"Ini bukan saatnya untuk mengganti presiden," kata Lecornu.

Macron sendiri belum berbicara di depan publik sejak pengunduran diri Lecornu, namun dijanjikan akan menyampaikan pandangan dan rencana dalam waktu dekat.

(Tribunnews.com/Farra)

Artikel Lain Terkait Presiden Emmanuel Macron

Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved